HaiBunda

TRENDING

Virus Corona Disebut Bisa Bertahan di Rambut, Begini Faktanya Bunda

Kurnia Yustiana   |   HaiBunda

Rabu, 03 Jun 2020 15:14 WIB
Ilustrasi virus Corona bisa bertahan di rambut?/Foto: Thinkstock
Jakarta -

Wabah corona masih menyebar. Virus corona umumnya menular lewat droplet atau percikan dari pasien positif yang bersin atau batuk.

Namun masyarakat bisa tertular pula lewat permukaan benda yang ditempeli virus. Selain plastik, kardus, baja, hingga pakaian, COVID-19 disebut bisa bertahan juga di rambut, Bunda.

Dikatakan dr. Saad Omer, Direktur Yale Institute for Global Health, memang belum ada penelitian tentang berapa lama COVID-19 bertahan di rambut, tapi durasinya diperkirakan tidak bisa selama di permukaan benda lain.


"Biasanya virus bertahan lebih sebentar di permukaan berpori, seperti rambut, daripada permukaan halus, seperti besi," ujar dr. Saad Omer, dikutip dari Today, Rabu (3/6/2020).

Senada dengan dr. Saad Omer, Pimpinan Bagian Dermatologi George Washington School of Medicine & Health Sciences dr. Adam Friedman mengatakan virus corona memang bisa bertahan hidup di rambut, tapi tergantung kondisinya.

Jika Bunda menarik beberapa helai rambut dari kepala, meletakkannya begitu saja lalu terkena bersin pasien positif corona, maka kemungkinan besar virus bertahan sampai beberapa hari.

"Berdasarkan studi New England Journal of Medicine, sangat mungkin virus bisa bertahan di permukaan itu hingga 3 hari," katanya.

ilustrasi/ Foto: iStock

Tapi kalau helaian rambut masih menempel kuat di kepala, akan beda ceritanya, Bunda. Minyak natural yang masih melapisi rambut bisa berfungsi sebagai pelindung.

"Mereka punya properti antimikroba dan membatasi kemampuan organisme bertahan di rambut," jelasnya.

Produksi minyak alami rambut itu beda-beda setiap orang. Maka Bunda tetap harus menjaga kebersihan rambut dengan keramas.

Nah, walau begitu, tak harus keramas terlalu rajin keramas. Sekali hari cukup. Seperti diberitakan Forbes, keramas berkali-kali dalam sehari justru membahayakan perlindungan alami dari kulit kepala.

Selama rambut tidak terekspos virus corona, seperti terkena droplet bersin atau batuk orang yang positif corona, atau terkena kontak langsung dengan cara lainnya, kemungkinan besar masih aman dari penularan.

Kalau memang merasa rambut terkontaminasi virus, sebisa mungkin hindari kebiasaan memegang rambut, kecuali saat keramas.

Simak juga video fakta dan corona yang Bunda wajib tahu:



(kuy/kuy)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

Menyusui Indah Ramadhani

5 Potret Satine Anak Abimana Aryasatya & Inong Ayu Ikuti Jejak Ortu di Dunia Hiburan

Mom's Life Amira Salsabila

Persiapan Tahun Baru, Kecap hingga Aneka Saus Diskon hingga 20% di Transmart

Mom's Life Tim HaiBunda

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Kisah Kehamilan Langka Sepanjang 2025, dari Ektopik hingga Rahim Buatan

Awet Muda! Ini 5 Potret Ariyo Wahab bersama Istri & 3 Anak Perempuan

Kenapa Ayah di Atas Usia 30 Lebih Sering Merasa Kelelahan dan Tertekan? Ini Faktanya

Amerika Perbarui Aturan di Bandaranya, Ibu Menyusui Kini Lebih Mudah Bepergian

7 Cara Mengatasi Nyeri Ulu Hati saat Hamil

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK