Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

4 Anjuran Terbaru WHO soal Penggunaan Masker Kain, Catat Ya Bunda

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 07 Jun 2020 16:33 WIB

Masker Kain
4 Anjuran Terbaru WHO soal Penggunaan Masker Kain, Catat Ya Bunda/ Foto: iStock
Jakarta -

Badan Kesehatan Dunia (WHO) baru saja mengeluarkan rekomendasi baru terkait penggunaan masker. Kali ini, WHO menganjurkan semua orang memakai masker, tak hanya masker medis, tapi juga berbahan kain.

Rekomendasi ini resmi dikeluarkan di laman resmi WHO. Ada tiga hal penting yang disampaikan Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss, baru-baru ini.

"Di daerah-daerah dengan penyebaran (COVID-19) luas, WHO menyarankan masker medis untuk semua orang yang bekerja di area klinis dari fasilitas kesehatan, tidak hanya pekerja yang berurusan dengan pasien COVID-19," kata Ghebreyesus, dikutip dari akun Twitter resminya, Minggu (7/6/2020).

"Kedua, di daerah dengan penularan komunitas, kami menyarankan orang yang berusia di atas 60 tahun atau lebih, atau mereka yang punya penyakit penyerta, harus menggunakan masker medis saat menjaga jarak tidak memungkinkan," sambungnya.

Terakhir, Ghebreyesus menyarankan penggunaan masker di area publik di mana ada penyebaran COVID-19 dan sulit untuk menjaga jarak. Tempat-tempat yang dimaksud adalah transportasi umum, di toko-toko, dan lingkungan terbatas dan ramai.

Mother wearing a green homemade protective face mask and putting one to her daughter at home during the coronavirus Covid-19.Ilustrasi masker kain/ Foto: iStock

Rekomendasi terbaru WHO ini berpedoman pada bukti yang terus berkembang. Salah satunya, anjuran penggunaan masker kain.

"Pedoman kami diperbaharui, berisi informasi baru tentang bahan masker kain, berdasarkan penelitian akademis yang diminta oleh WHO," ujar Ghebreyesus.

Menurut WHO, di tempat yang penularannya luas, kapasitas menampung pandemi ini juga terbatas. Menjaga jarak satu meter tidak dapat tercapai, maka WHO mendorong penggunaan masker kain.

"Apa yang coba kami dorong adalah bahwa dalam situasi di mana ada transmisi intens, tidak dapat dilakukan jaga jarak fisik, bahwa masker kain harus dipakai. Ini adalah sesuatu yang perlu dipertimbangkan secara serius," ujar Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis WHO dan kepala unit penyakit dan zoonosis, dikutip dari CNN.

Berikut panduan bahan masker kain yang direkomendasikan dan dapat dibuat sendiri:

1. Setidaknya memiliki tiga lapisan, yakni lapisan bagian dalam dari bahan penyerap seperti kapas.

2. Lapisan tengah yang bertindak seperti filter atau penghalang, terbuat dari non-anyaman polypropylene.

3. Lapisan luar dari bahan yang tidak mudah menyerap, seperti poliester atau campuran poliester.

4. Hindari bahan seperti kain sutra, elastis, dan berpori-pori.

"Pedoman yang kami keluarkan untuk memberikan beberapa parameter jika Anda menggunakan masker kain. Itu adalah kain terbaik yang dapat digunakan berdasarkan bukti yang kami miliki," kata Van Kerkhove.

Menggunakan masker kain saja tidak cukup ya, Bunda. Kita tetap harus mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak, serta melakukan pencegahan lainnya.

"Masker bukan pengganti physical distancing, mencuci tangan, dan pemeriksaan kesehatan umum lainnya," ujar Ghebreyesus.

Perlakuan dalam menggunakan masker medis dan kain juga berbeda. WHO mengharuskan untuk membuang masker medis setelah digunakan. Sementara masker kain bisa langsung dicuci dengan sabun atau direndam air panas, minimal satu kali sehari untuk kembali digunakan.

Bunda, simak juga manfaat jahe untuk atasi luka memar, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda