HaiBunda

TRENDING

Kisah Pilu Ibu Tolak Kemo demi Janin, Meninggal 3 Hari Usai Lihat Bayinya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 13 Jun 2020 09:12 WIB
Kisah Pilu Ibu Tolak Kemo demi Janin, Meninggal 3 Hari Usai Lihat Bayinya/Foto: Facebook
Jakarta -

Bertahun-tahun mengira dirinya tidak subur, Stacie Crimm mengaku sangat bahagia saat mengetahui tengah mengandung anak pertama. Namun, di tengah kabar bahagia tersebut, dirinya harus menerima kenyataan pahit, Bunda.

Dia didiagnosis menderita kanker parah. Dihadapkan dengan dua fakta, Stacie lebih memilih menjaga janin dalam kandungannya dibanding menjalani prosedur kemoterapi untuk menyelamatkan hidupnya.

Cerita bermula ketika Stacie mendapat kabar tak terduga pada Maret 2011 bahwa dirinya hamil di usia 41 tahun setelah bertahun-tahun berpikir dirinya tak subur. Namun kebahagiaan itu tak berlangsung lama lantaran dia merasa tubuhnya menjadi sangat lemah.


Dalam beberapa minggu kehamilan, dia menemukan masalah lain pada tubuhnya, mulai dari sakit kepala yang parah, penglihatan yang kian memburuk, hingga tremor atau gemetar yang melanda sekujur tubuhnya.

Dan atas dorongan keluarga, dia pun memutuskan untuk melakukan pemeriksaan pada Juli di tahun yang sama. Bagai mimpi buruk di siang bolong, hasil pemeriksaan dokter serta CT scan begitu mengejutkan karena menunjukkan dia menderita kanker kepala dan leher stadium lanjut.

Saat itulah, dia memutuskan untuk menyelamatkan janinnya. Stacie menolak untuk menjalani prosedur pengobatan seperti kemoterapi, yang mungkin bisa menyelamatkan hidupnya.

"Aku khawatir tentang bayi ini. Kuharap aku hidup cukup lama untuk bersamanya," kata Stacie Crimm, dikutip dari Daily Mail.

Stacie sudah tak lagi bersama ayah anaknya saat dia dalam kondisi tersebut. Karena itu, dia berpesan kepada saudaranya, Ray Phillips untuk merawat buah hatinya jika hal buruk terjadi padanya.

Kemudian, pada 16 Agustus, Stacie ditemukan pingsan di rumah. Ia pun langsung dilarikan ke OU Medical Center di Oklahoma. Menurut dokter yang menanganinya, kanker yang diidap Stacie telah membungkus batang otak. Bahkan, dua hari kemudian, detak jantung Stacie berhenti, hingga menyebabkan detak jantung bayinya ikut menurun drastis.

Dokter dan perawat pun bergegas membantu dan memutuskan melakukan operasi caesar sebagai satu-satunya cara untuk menolong bayi dalam kandungan Stacie. Bayinya, Dottie Mae akhirnya dilahirkan secara prematur dengan berat hanya 953 gram.

Dottie Mae, bayi yang dilahirkan Stacie/ Foto: Facebook

Karena lahir dengan berat kurang dari rata-rata berat normal, Dottie segera dibawa ke ruang khusus perawatan intensif neonatal. Sedangkan ibunya dengan kondisi yang kian melemah harus dirawat di ruang insentif lain.

"Suster mengatakan bahwa dia sekarat, dia (Stacie) bernapas dengan terengah-engah, tubuhnya sedang melawan kematian," ungkap Ray.

Di ruang insentif tersebut, Stacie harus menggunakan alat bantu ventilator dan obat penenang untuk membantunya bertahan. Salah satu matanya sudah sulit untuk melihat, tenggorokannya pun telah lumpuh hingga sulit untuk bicara.

Kanker di otaknya telah membuatnya menjadi setengah sadar hingga tidak mampu menandatangani akte kelahiran Dottie Mae. Dalam kondisinya tersebut, tidak memungkinkan membawa putrinya kepadanya.

Keluarganya hanya menunjukkan foto Dottie kepadanya. Stacie menangis kala itu dan ingin menggendong putrinya, namun tidak diizinkan.

"Itu benar-benar menyiksa. Saya merasa tidak berdaya. Saya ingin membantunya, ingin melakukan yang kami bisa untuknya, tetapi dokter mengatakan kepada kami bahwa tidak mungkin bagi Stacie untuk menemui anak itu," tutur istri Ray, Jennifer.

Pada 8 September, Stacie sempat berhenti bernapas, namun kembali sadar. Dokter dan para perawat pun mengatakan kepada keluarganya bahwa umur Stacie tak lama lagi.

Salah seorang perawat, Agi Beo, yang juga seorang ibu, secara emosional ikut sedih melihat Stacie yang bahkan tidak mampu untuk menemui bayinya. Dia akhirnya memutuskan untuk mempertemukan mereka berdua, dengan bantuan alat khusus yang dipasangkan pada putrinya.

Saat Dottie didekatkan, mata Stacie pun terbuka melihat sang buah hati. Para perawat dengan segera meletakkan Dottie di dada ibunya. Keduanya pun saling menatap satu sama lain selama beberapa menit.

"Tidak ada yang mengatakan apa-apa, benar-benar sunyi. Saya mengatakan kepadanya bahwa dia telah melakukan sesuatu yang indah dan ini adalah momen yang sempurna," ujar Ray.

Tiga hari setelah momen menyayat hati tersebut, Stacie mengembuskan napas terakhir karena kondisinya yang kian memburuk. Pemakamannya dilakukan pada 14 September, sedangkan Dottie kini hidup bersama paman dan bibinya, Ray dan Jennifer serta keempat anak mereka.

"Saya hanya ingin melakukan yang baik dengannya dan melakukan apa yang diminta Stacie," kata Jennifer.

Bunda, simak juga cerita dr. Reisa yang pernah mengalami operasi caesar dalam video berikut ini:



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Mom's Life Amira Salsabila

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Mom's Life dr. Bonita Effendi, Sp. P.D, BMedSc, M.Epid

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Kehamilan Pritadanes

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Curhat Inul Daratista Usai Kabarkan Adam Suseno Sudah Boleh Pulang dari RS

Kenali Penyebab Hipertensi di Usia Muda & Cara Pencegahannya

Potret Ade Govinda & Indiarisa Sambut Kelahiran Anak Pertama, Banjir Ucapan dari para Musisi

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK