Inspiratif, Anak Mona Ratuliu Galang Donasi Corona di Ultah ke-17

Pandemi COVID-19 membuat semua acara yang dinanti-nantikan tertunda. Seperti anak sulung Mona Ratuliu, Davina Syafa Felisa, yang harusnya merayakan pesta ulang tahunnya ke-17 pada Kamis (11/6/2020).

Meski tak bisa merayakannya dengan pesta seperti sweet 17 pada umumnya, Mima (panggilannya) memutuskan untuk melakukan sesuatu yang berbeda. Anak Mona Ratuliu dengan Indra Brasco itu menghimpun donasi, Bunda.

Mima membagikan informasi ini melalui media sosialnya. Kerennya, ia bahkan memiliki situs khusus untuk memudahkan para donatur saat menyumbang dana.

"Kalian bisa bantu mendonasikan uang ke link-link yang aku cantumin di website ini, sebanyak apapun, sebagai hadiah ulang tahun aku. Gak perlu kado berupa baju, bunga, atau apapun," tulis Mima di situsnya, dikutip Kamis (11/6/2020).

Donasinya pun tak tanggung-tanggung, Mima menghimpun donasi untuk para orang dengan gangguan jiwa, masyarakat yang terdampak COVID-19, pendidikan. Ia juga menghimpun donasi untuk masyarakat Papua, dan masyarakat dunia yang terdampak Black Lives Matter.

Anak Mona Ratuliu itu juga memberikan informasi jika tidak bisa menyumbang berupa uang, orang-orang juga bisa menonton video di YouTube tanpa skip iklan.

"Kalian bisa ke page "Donate" dan langsung ke halaman ke-2. Di situ ada link youtube videos dimana kalian bisa kontribusi pergerakan BLM (Black Lives Matter) dengan cara menonton video-video tersebut tanpa skip iklan atau advertisement. Seluruh hasil dari iklan-iklan dari video tersebut akan di donasikan ke beberapa penggalangan dana BLM," tulisnya.

Wow, salut banget dengan aksi Mima di hari ulang tahunnya. Selamat sweet seventeen ya, Mima. Semoga apa yang dicita-citakan bisa tercapai.

Sebagai orang tua pastinya kita juga ingin anak memiliki empati yang besar terhadap kondisi saat ini.

Bicara soal menumbuhkan empati pada anak, psikolog klinis Carl Rogers mengatakan bahwa orang tua bisa mengajari anak berempati sedini mungkin.

"Kita mengajari anak-anak berempati ketika mendengarkan dengan seksama apa yang mereka ucapkan dan berusaha untuk tidak menceramahi, berkhotbah, atau berkomentar yang mungkin dianggap menghakimi atau menuduh," ujarnya.

Simak juga video soal kondisi restoran di era new normal:

[Gambas:Video Haibunda]