Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kaget Tagihan Listrik Bunda Membengkak? Ini Penjelasan PLN

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Minggu, 14 Jun 2020 11:22 WIB

Menyambut lebaran Idul Fitri 1438H, Perusahaan Listrik Negara (PLN) memberi diskon hingga 50 persen untuk penyambungan tambah daya dan baru.
Kaget Tagihan Listrik Bunda Membengkak? Ini Penjelasan PLN/ Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Banyak orang yang mengeluhkan tagihan listrik membengkak. Bahkan beberapa orang harus membayar dua kali lipat dari biasanya. Apa penyebabnya?

Menteri BUMN Erick Thohir menampik tagihan listrik naik. Menurutnya, yang terjadi bukanlah tagihan listrik naik. Tapi, tagihan bulanan yang ditangguhkan.

"Yang tadinya bulanan, karena kemarin ada COVID-19 ya tidak tertagihkan, dia baru ditagihkan pada bulan yang bisa ditagihkan. Jadi kayaknya 'wah' padahal itu tagihan berapa bulan dijadikan satu," kata Erick Thohir dikutip dari detikcom.

Hal serupa juga dijelaskan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelayanan Pelanggan PLN, Bob Sahril. Petugas PLN tidak melakukan pencatatan meteran ke rumah pelanggan selama PSBB. Jadi, tagihan bulan April dan Mei menggunakan mekanisme pencatatan rata-rata tiga bulan sebelumnya, Bunda.

Misalnya, rata-rata penggunaan listrik pada Desember-Februari adalah 100 kWh. Tapi, karena work from home (WFH) pada bulan Maret, konsumsi listrik jadi 120 kWh. Tapi, PLN masih menghitung dari rata-rata konsumsi, yaitu 100 kWh.

Ditambah, konsumsi listrik pada April membengkak karena sebulan penuh WFH, jadi 140 kWh. PLN juga masih menghitung berdasarkan rata-rata, yaitu 100 kWh.

Ketika memasuki bulan Mei, PLN mulai mencatat meteran ke rumah pelanggan, Bunda. Misalnya, konsumsi listrik pada Mei yaitu 140 kWh, ditambah carry over bulan lalu yang masih belum terhitung 60 kWh.

"Sehingga kalau kita lihat mulai rekening April ke Juni dari sebelumnya bayar 100 ini jadi 200. Dikalikan tarifnya kenaikannya 200%. Inilah yang terjadi pada masyarakat," kata Bob Sahril.

Erick Thohir menjelaskan, tagihan listrik bisa dicicil. Pelanggan hanya perlu membayar tagihan sebesar bulan lalu ditambah 40 persen dari kenaikan tagihan listrik bulan Juni.

Kemudian, sisanya dibagi rata dalam 3 bulan ke depan. Skema itu diharapkan dapat mengurangi beban pelanggan yang tagihan listriknya meningkat tajam.

Bagaimana, Bunda? Apakah rumah Bunda juga tagihan listriknya melonjak?

Seperti apa bentuk restoran di era new normal? Lihat jawabannya di video ini yuk, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda