Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Tagihan Listrik Warga Gunung Kidul Melonjak Sampai Rp44 Juta, Kok Bisa?

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Nov 2020 18:42 WIB

Electricity, Savings, Energy Efficient, Light Bulb, Calculator
Tagihan Listrik Warga Gunung Kidul Melonjak Sampai Rp44 Juta, Kok Bisa?/ Foto: iStock

Seorang warna Gunung Kidul mengeluhkan tagihan listriknya membengkak hingga mencapai Rp44 juta. Kok bisa ya, Bunda?

Warga bernama Mila Suharningsih menceritakan bahwa sebelumnya memakai listrik berdaya 450 KWH. Tapi, karena kebutuhan meningkat, ia menaikkan daya listriknya dari 450 menjadi 1300.

Mila mengatakan, PLN sempat mengganti meteran listriknya dengan yang baru. Ia juga selalu membayar tagihan listrik, tidak pernah menunggak.

"Terus beberapa hari lalu ada tagihan sekitar Rp 790 ribu. Jadi itu itu tagihan bulan lalu tapi pembayaran bulan November ini," kata Mila dikutip dari detikcom.

Padahal, biasanya ia hanya membayar sekitar Rp200 ribu setiap bulan. Merasa totalnya tidak normal, Mila menanyakan kepada pihak PLN.

PLN menyebut, tagihan tersebut sesuai dengan pemakaiannya, Bunda. Kemudian ada petugas PLN yang mendatangi rumahnya.

"Nah selang beberapa hari datang lagi beberapa orang dari PLN, kemarin sudah dicek meterannya. Petugasnya bilang 'sebelumnya maaf ini bukan salah pelanggan atau anda ini salahnya petugas yang mencatat meteran di rumah penduduk. Ini ibu ada tagihan 28.434 KWH'," ujar Mila.

Bingung dengan tagihan tersebut, Mila diarahkan untuk datang ke Kantor PLN ULP Wonosari. Mila terkejut ketika mendengar jumlah tagihan yang fantastis.

"Di situ dijelaskan kalau tagihan 28 ribu (KWH) dirupiahkan jadi Rp 41 juta belum admin, kalau sama admin jadi Rp44 juta," kata Mila.

Karena tidak sanggup membayar tagihan sebesar itu, Mila meminta keringanan. Awalnya, ia harus membayar uang muka Rp27 juta dengan angsuran Rp1,5 juta selama satu tahun.

Namun, Mila masih tidak mampu dengan jumlah tersebut. Akhirnya, ia setuju untuk membayar sebesar Rp8,7 juta, Rp5 juta uang muka dan sisanya diangsur selama 6 bulan.

Apa penyebab tagihan listrik rumah Mila melonjak? Klik NEXT untuk melihat penjelasannya.

Lihat juga tips mengelola keuangan ala Astrid Tiar berikut ini yuk, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

Banner Elon Musk

Alasan tagihan listrik mencapai Rp44 juta

Ilustrasi biaya listrik

Tagihan Listrik Warga Gunung Kidul Melonjak Sampai Rp44 Juta, Kok Bisa?/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Nikola Nastasic

Manager Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Wonosari Pranawa Erdianta mengatakan, PLN telah memberikan solusi kepada pelanggan. Mila hanya perlu membayar kurang dari Rp9 juta dan diangsur selama 9 bulan.

Menurut Pranawa, lonjakan terjadi karena rekening yang ditagihkan kepada pelanggan setiap bulan lebih rendah dibandingkan pemakaiannya. Tagihan tersebut terakumulasi selama bertahun-tahun.

"Itu yang menyebabkan tagihan melonjak sangat besar, namun kami bergerak cepat untuk segera mencarikan solusi terbaik bagi pelanggan tersebut," kata Pranawa.

Mila menaikkan daya listriknya menjadi 1300 Va di tahun 2014. Selama hampir 6 tahun itulah beban tagihan terakumulasi hingga muncul peringatan dalam sistem PLN.

Makanya, kita perlu melakukan catat meter mandiri ya, Bunda. Caranya mudah kok, cukup kirimkan foto stan kWh meter ke nomor WhatsApp PLN 08122-123-123 sesuai dengan jadwal baca meternya.


(sih/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda