Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Duh Gojek PHK 430 Karyawan, Layanan GoClean & GoFood Festival Dihentikan

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Rabu, 24 Jun 2020 13:52 WIB

Woman holding in hands wallet with euro money. City girl is taking out money from wallet
Ilustrasi PHK/ Foto: Getty Images/iStockphoto/dragana991
Jakarta -

Pandemi Corona memberikan dampak bagi perekonomian dan industri di Indonesia. Salah satu perusahaan yang terdampak adalah Gojek, hingga harus memutus hubungan kerja ratusan karyawannya.

Perilaku konsumen di tengah pandemi menjadi berubah. Makanya, untuk mengatasi hal ini, Gojek memprioritaskan bisnis inti, yakni transportasi, pesan-antar makanan, dan uang elektronik.

Ketiga layanan tersebut memang masih diperlukan masyarakat di tengah pandemi. Disampaikan Co-CEO Gojek, Kevin Aluwi dan Andre Sulistyo, ini diharapkan bisa membuat Gojek dapat bertahan.

"Fokus kami pada bisnis inti adalah untuk memastikan pertumbuhan Gojek secara berkesinambungan dan mampu bertahan di tengah pandemi ini yang kita tidak tahu kapan berakhir," ungkapnya.

Namun, ada juga layanan yang terpaksa dihentikan karena situasi dan kondisi yang tidak mendukung. Menjaga jarak alias physical distancing menjadi pertimbangan dihentikannya layanan ini.

Layanan yang terpaksa dihentikan yaitu GoMassage dan GoClean karena sulit mengedepankan jaga jarak. Selain itu, GoFood Festivals juga dihentikan karena bisa mengundang keramaian.

Akibatnya, ada 430 orang atau sekitar 9 persen dari total karyawan Gojek di-PHK (Putus Hubungan Kerja). Karyawan yang di-PHK mendapat pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah, asuransi kesehatan hingga akhir 2020, dan perangkat elektronik yang digunakan saat bekerja di Gojek.

"Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek. Setiap perusahaan akan beruntung untuk memiliki kalian di dalam tim mereka dan kami akan membantu kalian semaksimal mungkin untuk dapat melangkah lebih jauh di perjalanan karier kalian," kata Kevin Aluwi, dikutip dari CNBC Indonesia.

Memang, kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa yang akan datang, terlebih lagi di tengah pandemi seperti sekarang ini. Makanya, memiliki dana darurat sangat penting.

Dilansir Huffington Post, penelitian menyimpulkan bahwa dana darurat masih dianggap tidak penting, Bunda. Padahal, dana darurat sangat penting untuk keperluan mendesak.

Nah, salah satu cara menyiapkan dana darurat adalah membuat anggaran setiap menerima pemasukan rutin. Kategorikan pengeluaran supaya terkendali dan bisa menyimpan dana darurat.

Lihat juga tampilan baru pusat kebugaran di era new normal berikut ini, Bunda.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda