Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Aktivis Perempuan Surati Menteri Nadiem, Protes Siswi Diwajibkan Pakai Gamis

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Rabu, 24 Jun 2020 18:02 WIB

Anak sekolah
Aktivis Perempuan Surati Menteri Nadiem, Protes Siswi Diwajibkan Pakai Gamis/ Foto: iStock
Jakarta -

Aktivis perempuan R. A. Gayatri W. Muthari atau Syekhah Hefzibah menuliskan surat terbuka kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim. Kali ini, surat terbuka untuk Mendikbud bukan tentang pendidikan di tengah pandemi, tapi tentang seragam sekolah.

"Saya memohon kearifan Anda untuk segera mengakhiri kegilaan tanpa batas ini dalam hal seragam sekolah. Apalagi, kita sekarang sedang menghadapi masa pandemi," tulisnya di akun Facebook Hijrah Indonesia, dikutip Rabu (24/6/2020).

Gayatri mengaku mendapat laporan tentang pemaksaan tidak tertulis dan terselubung tentang seragam sekolah para siswi. Ia menerima laporan bahwa beberapa sekolah negeri memaksa siswi untuk memakai baju kurung, lengan panjang dan jilbab.

"Bahkan, kemudian laporan ini juga adalah para ayah Muslim yang khawatir karena sejak SD, para putri mereka sudah harus memakai baju berlengan panjang, berbaju kurung dan berjilbab, sehingga mereka kurang terpapar cukup matahari karena waktu sekolah yang panjang," ujarnya.

Ia menyarankan dua hal untuk seragam sekolah negeri non-agama. Pertama, membiarkan anak-anak dari berbagai latar belakang mengenakan pakaian sesuai dengan agama dan budaya yang dianutnya.

Kedua, kalau penggunaan seragam masih perlu, ia berharap supaya memiliki model umum. Jadi, ada seragam berbeda-beda untuk setiap etnis dan agama.

"Model itu tentu saja harus dibuat dalam model yang tidak menyebabkan diskriminasi kepada mereka yang meyakini Islam tidak pernah mewajibkan hijab/jilbab," kata Gayatri.

Wanita ini juga berharap agar seragam tidak membahayakan dan merugikan anak-anak yang belum bisa menjaga kebersihannya. Untuk SMP dan SMA, ia menyarankan agar seragam perempuan dan laki-laki bisa memberi keleluasaan untuk beraktivitas.

Gayatri juga menyertakan postingan dari akun bernama Surtina Ummu Syamil. Akun tersebut mengajak para orang tua memakaikan seragam berupa gamis kepada putrinya.

"Bismillaah.... Qodarulloh ummahat yg anaknya masih di SD umum sebaiknya dibelajari pakai gamis ya putrinya," tulis akun tersebut, disertai gambar seragam sekolah panjang dan jilbab.

Menganggapi hal ini, ada netizen yang pro dan kontra nih, Bunda. Beberapa setuju dengan pernyataan Gayatri.

"Setuju bangeeett... sebaiknya seragam dibuat dua versi, satu tertutup dan satu lg utk umum... sehingga semua siswa sama2 merasa nyaman di sekolah.. saya bs membayangkan berada dlm posisi tertekan.. itu mencederai hak2 utk bebas berpakaian. Cukup sekolah berbasis agama aja yg perlu diterapkan spt itu," kata Iin R***ll**ra.

"Mestinya sekolah negeri itu harus netral,klo mau seragam yg berbau agama,sekolahnya harus sekolah berbau agama," ujar Sunar S*****no.

Bagaimana menurut Bunda?

Lihat juga pesan bijak Lenna Tan untuk yang ingin menikah muda berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda