Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Ibu Bersihkan Kamar Almarhum Anaknya Setelah 19 Tahun, Bikin Terenyuh

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Minggu, 28 Jun 2020 16:06 WIB

Pouf and tent in bright kid's bedroom interior with drapes at window and blanket on blue bed. Real photo
Ilustrasi kamar anak/ Foto: Getty Images/iStockphoto/KatarzynaBialasiewicz
Jakarta -

Pandemi Corona mengubah kehidupan banyak orang, Bunda. Begitu pula dengan wanita asal Jepang ini, Yuki Tsukamoto. Karena menghabiskan banyak waktu di rumah akibat COVID-19, ia mulai berani untuk membersihkan kamar putrinya yang sudah meninggal 19 tahun lalu.

Dikutip dari The Asasi Shimbun, selama bertahun-tahun, Tsukamoto yang tinggal di Takarazuka, Prefektur Hyogo, terlalu takut untuk memasuki sebuah ruangan untuk dibersihkan. Ruangan tersebut adalah kamar di lantai dua rumahnya, milik almarhum putrinya.

Kamar tersebut berisi barang peninggalan Kana, putri sulungnya yang merupakan salah satu dari delapan anak yang terbunuh 19 tahun lalu dalam serangan di Sekolah Dasar Ikeda di Ikeda, Prefektur Osaka.

Tapi tahun ini berbeda bagi Tsukamoto. Perlahan, wanita 53 tahun ini akhirnya melakukan sesuatu yang sudah lama tidak mampu dia lakukan. Dia mulai membersihkan barang-barang milik putrinya yang meninggal pada 2001 tersebut.

Tragedi memilukan 19 tahun silam

Ketika ia melihat buku-buku, pakaian, gambar, dan mainan yang telah usang di ruangan itu, kenangan tentang putri kecilnya pun membuat Tsukamoto kembali bersedih. Ia pun tenggelam pada kenangan memilukan di masa lalu.

Pada 8 Juni 2001 lalu, sebuah tragedi menghancurkan hati Tsukamoto. Kala itu, seorang pria memasuki sekolah dengan membawa pisau dan menikam siapapun di hadapannya. Tujuh anak perempuan dan satu anak lak-laki-laki terbunuh. Selain itu 15 siswa dan guru terluka. Pelaku kemudian dieksekusi pada 2004.

Kana menjadi salah satu korban yang meninggal. Saat itu Kana berusia 7 tahun.

Tsukomoto bekerja sebagai pengasuh di pusat penitipan anak. Namun semenjak pandemi COVID-19, pusat penitipan anak tempat ia bekerja sepi. Dia mulai menghabiskan lebih banyak waktu di rumahnya.

Di waktu luangnya, Tsukamoto membersihkan rumah orang tuanya yang berada di dekatnya. Namun kemudian ia mulai memikirkan untuk mulai membersihkan barang peninggalan putrinya.

Sebenarnya di benaknya, dia sudah lama berpikir tentang membersihkan kamar tersebut, namun tak pernah benar-benar ia lakukan. Namun, wabah Corona yang muncul membuatnya berpikir jika dia meninggal karena COVID-19, siapa yang akan mengurus barang-barang Kana?

KanaKana/ Foto: istimewa

Tsukamoto tidak ingin orang lain menyentuh barang-barang Kana. Jadi dia memutuskan untuk mengurusnya sendiri.

Meski begitu, Tsukomoto tetap menyimpan piyama terakhir yang dikenakan Kana sebelum terbunuh. Ia juga tidak membuang meja belajar dan kursi milik Kana, karena digunakan untuk anak laki-laki tertuanya.

Tsukomoto berkata bahwa dia masih perlu waktu untuk memikirkan apakah akan membuang barang-barang lainnya.

"Ini adalah proses langkah demi langkah. Aku akan mencoba lagi ketika aku memiliki keberanian untuk membuat keputusan," ucapnya.

Simak juga manfaat anak main dengan orang tua dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda