Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

30 Tahun Hidup Miskin, Wanita Ini Ternyata Anak Orang Kaya

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 05 Jul 2020 09:08 WIB

ilustrasi ibu dan anak
Ilustrasi ibu dan anak/Foto: iStock
Jakarta -

Kisah mengejutkan tentang bayi tertukar dialami oleh Luciya Tuligenova. Lebih dari 30 tahun lalu, dia tertukar dengan seorang bayi perempuan lain di sebuah rumah sakit di Rusia.

Kisah ini berawal saat Zoya Tuganova melahirkan seorang bayi perempuan. Gadis tersebut lahir melalui operasi caesar di salah satu rumah sakit di Chelyabinsk, pada 29 Januari 1987. Di hari yang sama pula, seorang wanita lainnya yang bernama Elvira Tuligenova juga melahirkan bayi berjenis kelamin perempuan.

Zoya mengaku bahwa kelahiran anak ketiganya itu cukup traumatis. Dia merasa ada masalah dan petugas medis mengabaikannya. Setelah melahirkan, Zoya sempat melihat putrinya beberapa menit. Dalam ingatannya, putri yang dilahirkan memiliki warna kulit dan rambut yang terang.

Setelah itu, putri kecilnya dibawa pergi, namun saat dibawa kembali kepadanya, bayi tersebut memiliki rambut berwarna hitam. Zoya memberitahu bahwa itu bukan anaknya, namun dokter justru menganggapnya sakit jiwa dan berhalusinasi.

"Saya katakan kepada mereka, tidak mungkin saya melahirkan bayi berkulit gelap. Suami saya memang etnis Tartar, namun kulitnya putih," kata Zoya, dikutip dari The Siberian Times.

Zoya saat itu berteriak dan bersumpah, namun dokter mengatakan bahwa tidak mungkin bayinya tertukar. Bahkan, Zoya sempat diancam akan dibawa ke psikiater untuk melakukan pemeriksaan.

Mengingat pekerjaannya di perusahaan kereta api, tindakan tersebut bisa mengancamnya hingga kehilangan profesi tersebut. Akhirnya, dia menerima bayi yang diberikan kepadanya. Dia memberinya nama Katya dan membesarkannya, meski dia merasa putrinya tersebut bukan anak kandungnya.

Namun, hal tersebut tidak membuat Zoya tinggal diam, Bunda. Beberapa tahun setelah itu, dia mencoba melakukan tes DNA dengan Katya. Hasilnya, memang benar dia telah membawa bayi yang salah.

Dibantu oleh Katya, Zoya mencoba untuk mencari dan melacak putri kandungnya yang tertukar sejak 30 tahun yang lalu. Terpisahnya Zoya dari Luciya membuat dirinya menderita.

"Katya melihat saya menderita, sehingga dia menawarkan untuk membantu mencari putri kandungku," ungkapnya. Untungnya, Zoya masih jelas mengingat nama Elvira saat itu. Hal tersebut sangat membantu dan memudahkan mereka mencari Luciya.

Saat bertemu, Zoya langsung dapat mengenali putrinya. Ternyata, selama ini Luciya dibesarkan oleh etnis Bashkir sebagai seorang Muslim.

"Katya saya besarkan dengan kepercayaan Ortodoks, sementara Luciya adalah seorang Muslim, dan cukup beriman," ujarnya.

Bayi tertukarLuciya, Zoya, dan Katya/ Foto: Siberian Times

Selain itu, Zoya juga baru mengetahui bahwa putrinya dibesarkan oleh keluarga yang amat miskin di Desa Kirzhakul. Ibu yang membesarkannya, Elvira, ternyata telah meninggal dunia. Sementara ayahnya, berada di balik jeruji besi karena kasus pembunuhan yang dilakukannya.

Kehidupan Luciya tidak bahagia. Sejak Luciya dibawa keluarga itu kembali ke rumah mereka, ayahnya curiga bahwa bayi itu bukan anak kandungnya karena penampilannya yang berbeda dengan mereka dan keluarga lainnya.

Akibatnya, dia menuduh istrinya, Elvira telah berselingkuh darinya. Buntut dari kecurigaan tersebut, ayah Luciya membunuh seorang pria yang dicurigai sebagai orang ketiga dalam pernikahan mereka.

Elvira pun menjadi frustasi. Dia sering mabuk-mabukan dan akhirnya meninggal dunia. Akibatnya, Luciya dan dua saudaranya yang lain harus mengemis makanan di desa tersebut demi bertahan hidup. Pada akhirnya, Luciya dan saudaranya tinggal di panti asuhan karena tidak ada lagi yang dapat merawat mereka.

Ketika ibu dan anak itu bertemu, Luciya sudah menikah dan memiliki tiga orang anak. Ia tidak bekerja, namun suaminya tidak memiliki pekerjaan tetap. Menurut Zoya, kemiskinan yang dilalui selama ini membuat putrinya tersebut menjadi sosok sederhana. Luciya tinggal di rumah berantakan dan berjuang membesarkan anak-anaknya dengan bantuan pemerintah.

"Kemiskinan tentu saja mengerikan, Luciya sangat pendiam dan rendah hati," ujar Zoya.

Sebaliknya, dengan cinta dan bimbingan Zoya, Katya hidup dengan baik. Bahkan telah dapat membaca sejak usia dua tahun. "Luciya sangat sehat saat lahir, tetapi karena dia memiliki kehidupan yang sulit, dia menjadi menderita dan tidak bisa mendapatkan pendidikan yang baik," ujar Zoya.

Diakui oleh Zoya, dia melihat ada kecemburuan yang Katya tunjukkan pada Luciya. Namun Zoya menjelaskan kepada Katya bahwa dia dan suaminya tetap menyayanginya layaknya putri kandung mereka.

Katya sangat beruntung hidup dalam keadaan berkecukupan. Sejak kecil dia sering mengalami sakit-sakitan. Untungnya, Zoya bersama sang suami terus memastikannya dan mendapat perawatan terbaik dari dokter.

Setelah pertemuan itu, Zoya berusaha untuk membangun hubungan dengan putrinya. Katya juga berusaha menjalin hubungan yang baik dengan Luciya sebagai saudara.

Zoya pun menuntut kompensasi atas keteledoran rumah sakit. Sementara Katya ingin Luciya mendapatkan kompensasi itu. "Ini adalah kejahatan nyata. Hingga kini aku masih mengingat nama dokter kandungan tersebut. Aku harap yang bersalah akan bertanggung jawab," kata Zoya.

Bunda, simak pesan Lenna Tan untuk Bunda yang gagal dalam pernikahan di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/jue)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda