Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Bayi Tertukar, Bunda Siti Seperti Tersetrum Saat Lihat Bayi yang Diduga Anak Kandung

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 19 Aug 2023 12:28 WIB

Ilustrasi bayi
Bayi Tertukar, Bunda Siti Seperti Tersetrum Saat Lihat Bayi yang Diduga Anak Kandung / Foto: Getty Images/ossyugioh

Kisah Bunda yang bayinya tertukar tengah menjadi sorotan. Siti Mauliah terus menjalani proses penyelidikan agar dapat bersatu kembali dengan darah dagingnya.

Kasus yang dialami oleh Bunda asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat itu bermula ketika ia melahirkan anak keempat sebuah rumah sakit di Bogor pada 18 Juli 2022.

Ia merasa bahwa bayinya tertukar pada hari ketiga sebelum pulang ke rumah usai perawatan persalinan. Namun, perawat yang menangani bayi Siti mengatakan hanya gelang penanda bayinya saja yang tertukar.

Tidak hanya perihal gelang yang berbeda saja, ternyata pakaian yang dikenakan sang bayi pun berbeda, Bunda.

Bayi berjenis kelamin laki-laki yang diberi perawat sebelum pulang saat itu memakai baju berwarna merah muda atau pink. Padahal, sebelumnya Bunda Siti memberi baju warna kuning pada Si Kecil.

Untuk memastikan dugaannya, ia kemudian melakukan tes DNA dan dari hasilnya diketahui bahwa bayi berjenis kelamin laki-laki yang ia bawa pulang bukanlah darah dagingnya.

Meski terguncang, hal itu tak membuat perasaannya pada sang bayi berubah. Siti tetap menyayangi bayi tersebut layaknya anak sendiri sambil terus berusaha mencari anak yang ia lahirkan.

Siti tidak tinggal diam. Ia bahkan sudah bertemu dengan bayi yang diduga berasal dari rahimnya sendiri. Kuasa hukumnya, Rusdy Ridho mengatakan bahwa Siti mengaku langsung merasakan ikatan batin pada bayi tersebut sejak pertama kali bertemu.

"Pernah jadi Ibu Siti itu selama satu tahun ini bukan diam. Dia itu mencari alternatif sendiri, mencari informasi sendiri, dan pernah ketemu. Pernah ketemu dengan pihak yang terduga gitu dan saya mendengar ceritanya," ungkap Rusdy.

Ketika pertama kali bertemu dengan bayi yang diduga merupakan anak kandungnya, perasaan Bunda Siti begitu kuat. Ia yakin bahwa bayi itu adalah darah dagingnya. Tubuhnya seperti 'tersetrum' ketika melihat bayi mungil itu.

"Seperti ada ikatan batin gitu, langsung (saat bertemu). Ibu Siti akui seperti nyetrum, jelas dia bilang seperti itu. Ya kayak langsung merasa, 'ini anak saya'," tuturnya.

Bunda B yang diduga merawat anak kandung Bunda Siti awalnya tak mau melakukan tes DNA. Berbeda dengan Bunda Siti, Bunda B mengaku bahwa nama yang tertulis di gelang sang bayi benar-benar namanya.

Akan tetapi, pada akhirnya ia berubah pikiran dan mau bekerja sama menjalani proses penyelidikan. Ia setuju untuk melakukan tes DNA.

Diungkap oleh Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro, ia berharap agar pengusutan kasus bisa selesai minggu depan.

"Itu (pemeriksaan) masih berjalan. Insya Allah dalam waktu minggu depan kita sudah selesai titik terang-benderang," kata Rio kepada wartawan.

"Hasilnya Insya Allah hari ini kita coba, karena beliau minta, sudah mau menerima untuk melaksanakan tes DNA," sambungnya.

Rio mengatakan pihaknya akan memfasilitasi tes DNA terhadap Bunda B dan bayinya yang tertukar. "Biaya berapa nanti Polres Bogor yang akan memfasilitasi sehingga biar cepat data pembanding ada sehingga kita bisa menyelesaikan kasus ini secara baik," bebernya.

Menanggapi kesediaan Bunda B untuk melakukan tes DNA, pihak Bunda Siti angkat suara. "Kalau secara resmi belum ada konfirmasi ya kepada kami, baik keluarga maupun kuasa hukum. Belum ada informasi ke saya dari kepolisian," kata Rusdy kuasa hukum Siti.

Menurutnya, perlu ada konfirmasi kepada pihak Siti apabila Ibu B bersedia dites DNA. Sebab, tes DNA harus dilakukan secara silang di antara kedua belah pihak.

"Pastinya, kalau Ibu B bersedia, itu sudah pasti ada konfirmasi ke kami. Tidak mungkin dia diadakan satu tes DNA, harus di-cross DNA langsung. Kalau nanti betul nanti yang ada di pasien B itu bukan anaknya, terus anaknya ada di mana? Makanya harus di-cross DNA," paparnya.

Di sisi lain, pihak rumah sakit mengaku siap diperiksa terkait kasus ini. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang penyebab bayi sering menangis saat ganti baju:


TUJUH NAKES DIPERIKSA

Ilustrasi bayi baru lahir

Ilustrasi bayi tertukar / Foto: Getty Images/JaCZhou

Seiring dengan upaya untuk kembali bersama anak kandung, Bunda Siti menggandeng beberapa pihak untuk mendapatkan bantuan. Pihak rumah sakit yang berharap agar masalah ini segera selesai juga menyatakan siap bekerja sama, melakukan pemeriksaan dengan Polres Bogor.

"Sebetulnya, kelihatannya mereka (perawat) ini ketakutan, mereka tidak mengungkapkan secara jelas juga. Kita juga dalami ini pelan-pelan juga terhadap mereka, karena mereka enggak jelas ungkap semuanya," kata Tim Legal RS Sentosa, Gregg Djako, Selasa (15/8/2023), dikutip dari detikcom.

"Makanya saya berharap kebenarannya itu terungkap memang dari polisi. Ketika (perawat) diklarifikasi oleh polisi, saya yakin mereka akan ngomong yang sebenarnya. Begitu kondisi sebenarnya," sambungnya.

Banner 7 Jenis Daun untuk Masker

Gregg mengaku banyak hal yang belum terungkap dari perawat perihal dugaan bayi tertukar. Salah satunya bagaimana dan kapan bayi itu tertukar.

Rencananya, pemeriksaan berkaitan tentang bagaimana persalinan pada saat itu. Nantinya pihak kepolisian akan membentuk rentetan konstruksi peristiwanya.

"Terkait bagaimana pada saat itu Ibu Siti melahirkan, dan kita lihat rentang waktu masuk dan keluar, apakah bersamaan dengan pasien lain yang melahirkan, akan kita cari dahulu konstruksinya," ia mengatakan.

Sejumlah perawat dari rumah sakit tiba di Polres Bogor pada Rabu (16/8/2023). Dalam agenda ini, mereka dimintai klarifikasi terkait kasus bayi tertukar dan langsung menuju ruang Satreskrim Polres Bogor.

"(Yang hadir) tujuh perawat sama bidan, (agenda) permintaan keterangan, karena undangan permintaan keterangan jadi kita wajib hadir memberikan keterangan sesuai apa yang kemudian terjadi hari ini," kata Gregg Djako.

Dia mengatakan pihak RS juga menyiapkan dokumen pendukung. Dia berharap permintaan keterangan bisa berjalan lancar.

Bunda Siti berharap agar rumah sakit dijatuhi sanksi apabila terbukti melakukan kelalaian. Baca di halaman setelah ini.

DINKES SUDAH KUNJUNGI RS

Ilustrasi gelang bayi baru lahir

Ilustrasi Bayi Tertukar / Foto: Getty Images/iStockphoto/Nenov

Dinas Kesehatan (Dinkes) telah mendatangi RS Sentosa Bogor untuk mengusut kasus bayi yang tertukar. Diketahui, pihak Bunda Siti berharap agar rumah sakit dijatuhi sanksi jika terbukti lalai.

"Peran pemerintah itu penting karena ini izin rumah sakit itu kalau enggak salah ada di Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Bogor. Maka harus dilihat. Standar operasional, enggak? Itu dia dalam proses ibu bersalin, kan gitu," kata Rusdy.

Menurutnya Rusdy, ada SOP yang dilanggar saat proses persalinan Siti. Hal itu diungkapnya mulai saat awal persalinan.

"Karena jelas ada SOP yang dilanggar. Itu klien saya enggak dikasih ASI eksklusif lho habis lahir, enggak langsung ditaruh di payudaranya. Sudah gitu, enggak dikasih rawat gabung itu, langsung dipisah. Itu aturannya ada di PP 33 Tahun 2012," ungkapnya.

Apabila rumah sakit nanti terbukti lalai, Rusdy berharap perizinannya dibekukan sementara. Kemudian diperbaiki standard operating procedure rumah sakit tersebut.

"Ya kalau mau kami sih minimal izin operasionalnya itu dilihat lagilah. Atau setidaknya dibekukan dulu rumah sakitnya, kemudian dibenahi dahulu SOP-nya, jangan sampai ada korban lagi gitu," ungkapnya.

Pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) sebelumnya mengatakan telah mendatangi Rumah Sakit Sentosa Bogor untuk membantu mengusut kasus bayi Bunda Siti dan meminta kronologi kejadian kepada pihak rumah sakit.

"Sudah ke rumah sakit, kemarin sore Bu Kadis langsung ke sana. Begitu dapat informasi adanya bayi tertukar, kemudian kita tindak lanjut. Kita koordinasi dengan Rumah Sakit Sentosa," kata Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan Kabupaten Bogor dr Agus Fauzi, saat dihubungi wartawan.

"Kita meminta kronologinya dari rumah sakit tersebut, sudah kita lakukan. Terus begitu perintah Pak Plt supaya ke lokasi, Bu Kadis ke sana mengunjungi rumah sakit," sambungnya.

Agus mengatakan pihak rumah sakit menjelaskan mengenai SOP mereka selama persalinan. Menurutnya, penjelasan rumah sakit tersebut sudah sesuai dengan standar.

"Mereka menjelaskan SOP bagaimana selama ini kalau ada proses persalinan. Secara SOP sih sudah sesuai aturan ya, cuma kan ini permasalahan artinya ranahnya juga kepolisian. Kita menjalankan sesuai tupoksi Dinkes, sebagai pembina, fasilitor, koordinator, rumah sakit yang ada di Kabupaten Bogor," sebutnya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda