Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Anak Mendadak Sadar dari Koma Bertahun-tahun Setelah Ibunya Ingin Dia Mati

Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 02 Aug 2020 06:30 WIB

Ilustrasi anak sakit
Ilustrasi anak sakit/Foto: Thinkstock
Jakarta -

Kisah menyentuh hati dialami oleh anak berusia 12 tahun di Afrika Selatan. Adalah Martin Pistorius, Bunda yang mengalami koma selama bertahun-tahun.

Kisah ini terjadi pada tahun 1988 lalu, di mana Pistorius tumbuh menjadi anak laki-laki sehat dan normal. Hingga suatu ketika terjadi hal tak terduga dalam hidupnya.

Kala itu, Pistorius yang baru pulang sekolah merasakan sakit pada tenggorokannya. Namun anehnya, rasa sakit yang dialaminya tersebut tidak pernah membaik dan kembali normal seperti seperti semula.

Bahkan, seiring berjalannya waktu, tubuhnya pun ikut melemah secara bertahap hingga ia kehilangan kemampuan untuk berjalan, makan, sampai kemampuan berkomunikasinya pun ikut terganggu.

Dokter yang memeriksa Pistorius mencurigai adanya beberapa jenis penyakit, salah satunya neurodegeneratif atau kehilangan yang progresif terhadap struktur atau fungsi sel, termasuk kematian sel neuron. Akan tetapi, penyakit yang dialaminya ini pun tetap saja dianggap menjadi sebuah misteri medis yang tidak terungkap hingga saat ini.

Selama lebih dari 10 tahun, Pistorius menghabiskan masa-masa tersebut di rumah dan pusat penitipan anak dengan keadaan koma. Kondisi yang dialami oleh Pistorius pun memang membingungkan, Bunda. Ia terlihat sadar, namun orang tuanya diberitahu bahwa Pistorius tidak memahami apa yang terjadi di sekitarnya

Dikutip dari NBC News, Pistorius mengaku 'sadar' sejak tahun keempat sakitnya. "Selama bertahun-tahun, saya seperti hantu. Saya bisa mendengar dan melihat segalanya, tetapi sepertinya saya tidak ada di sana. Saya tidak terlihat," katanya dengan bantuan alat.

Tahun demi tahun berlalu, ternyata Pistorius telah terperangkap dalam tubuh yang tidak mau bergerak. Ia tidak mampu melakukan apapun selain mengendalikan pikirannya sendiri.

"Aku benar-benar hidup dalam imajinasiku," ungkapnya.

Meski terlihat seperti tak ada harapan, keluarga terus berjuang untuk menyembuhkan penyakitnya. Hingga pada suatu malam, perdebatan kedua orang tuanya tak dapat dielakkan. Sang ibu menoleh ke arah Pistorius dan ia berkata bahwa ia berharap anaknya itu mati.

Tanpa sang ibu sadari, Pistorius dapat mendengar dan mengerti apa yang diucapkannya tersebut. "Dia tidak berpikir putranya ada di sana untuk mendengarnya. Itu membuat hatiku hancur," kata Pistorius

Martin PistoriusMartin Pistorius/ Foto: NBC News

Meski merasa sedih dengan ungkapan tersebut, Pistorius mengakui bahwa ia mengerti dengan perasaan yang dirasa ibundanya tersebut. "Tetapi pada saat yang sama, saya bisa mengatasi semua emosi. Saya hanya merasakan cinta dan kasih sayang untuk ibu saya," tuturnya

Berlanjut pada tahun 2001, sebuah harapan baru datang menyelimuti keluarga mereka. Salah seorang terapis di pusat perawatan Pistorius, Virna Van Der Walt, mulai menangkap sinyal kecil yang membuatnya sadar bahwa Pistorius lebih sadar dari apa yang dipikirkan orang lain.

"Dia memiliki kilau di matanya, aku bisa melihat dia memahamiku," tulis Van Der Walt kepada NBC News.

Walt pun mendesak orang tua Pistorius untuk membawanya dan melakukan tes kognitif untuk pertama kalinya. Dari sanalah, Pistorius diketahui memiliki mampu menunjukkan kemampuan kepada orang-orang bahwa dia mengerti apa yang orang lain katakan.

"Dia adalah 'katalis' yang mengubah segalanya. Kalau bukan karena dia, aku mungkin akan mati atau dilupakan di rumah perawatan si suatu tempat," cerita Pistorius.

Keajaiban terjadi, Pistorius sadar dari komanya selama bertahun-tahun. Kesembuhannya berangsur pulih, seiring dengan pikiran yang makin kuat. Diikuti dengan perkembangan tubuhnya yang mulai mampu berkomunikasi dengan peralatan khusus, hingga mengubah segalanya.

Pistorius mempelajari kembali semuanya dari awal. Ia mulai belajar mengeja untuk membaca, bersosialisasi dan membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Dia kemudian kuliah, belajar mengemudi, dan bahkan mulai merasakan jatuh cinta, Bunda.

Beberapa tahun setelahnya, Pistorius menikahi Joana di tahun 2009, dan mereka berharap untuk memulai sebuah keluarga.

"Butuh banyak pekerjaan, darah, keringat, dan air mata. Tapi, saya orang yang berbeda dengan saya 13 tahun lalu," lanjutnya.

Saat ini, Pistorius bekerja sebagai web desainer. Kisahnya terekam dalam otobiografi Ghost Boy yang masuk dalam jajaran buku terlaris versi The New York Times.

Bunda, simak juga cerita dr. Lula Kamal yang menderita saat merawat anaknya yang sakit saat kulit S2 di London dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda