Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Puncak COVID-19 di Indonesia Diprediksi Awal 2021, Ini Penjelasan Ahli

Annisa Afani & Annisa Afani   |   HaiBunda

Minggu, 30 Aug 2020 16:33 WIB

Doktor Tjandrawati Mozef Peneliti Biokimia Farmasi LIPI yang juga penemu menunjukan detection kit
Ilustrasi Puncak COVID-19 di Indonesia Diprediksi Awal 2021/ Foto: ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL
Jakarta -

Kasus infeksi Corona atau COVID-19 di Indonesia masih bertambah jumlahnya, Bunda. Ahli epidemiologi (wabah) Pandu Riono mengatakan, kasus COVID-19 di Indonesia akan mencapai puncaknya di awal hingga akhir semester pertama 2021.

Ia juga memprediksi, tingkat penularan virus ini diperkirakan akan mulai melandai pada akhir 2021 hingga 2022. Hal tersebut dilihat dan dinilai dari bagaimana kurva penyebaran yang terus meningkat sejak awal Maret 2020.

Seperti Bunda ketahui, hingga kini belum ada tanda yang menunjukkan adanya penurunan angka penyebaran COVID-19. Bahkan pada Jumat (28/8/2020) lalu, kasus COVID-19 Indonesia kembali memecah rekor harian dengan bertambahnya 3.003 kasus dalam sehari.

"Kecepatan penularan dilihat bertahap, dari beta statistik percepatan transmisi, wow kaget. Kalau tidak melakukan penanganan secara serius, kemungkinan akan terus sampai 2021, pertengahan atau awal semester pertama baru sampai puncaknya," kata Pandu Riono dalam diskusi Ancaman Karhutla di Tengah Pandemi COVID-19 secara daring, baru-baru ini, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (30/8/2020).

Pandu pun mendesak pemerintah agar lebih agresif mengatasi dan mengendalikan angka penyebaran COVID-19 yang terjadi ini, Bunda. Ia berharap, pemerintah bisa fokus pada penanganan yang dijalankan saat ini dan menyampingkan gelombang kedua yang mungkin akan lebih mengejutkan.

"Banyak pemimpin menyebut waspada gelombang dua, padahal gelombang pertama saja belum selesai," ucapnya.

Pandu menambahkan, pengendalian penyebaran virus Corona ini seharusnya bisa dilakukan dari dua arah. Menurutnya, tidak hanya dari dan oleh pemerintah, tapi juga mengharapkan keikutsertaan masyarakat yang kooperatif.

"Pengendalian penyebaran COVID-19 yang efektif tak sulit atau mahal, hanya perlu disiplin menegakkan 3M; mengenakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan" Pandu menjelaskan.

Staf Senior di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Departemen Biostatik dan kependudukan Universitas Indonesia (UI), ini juga menggalakkan pembatasan sosial berbasis komunitas pada pemerintah, Bunda. Menurutnya, cara tersebut dianggap lebih efektif dalam mengendalikan penyebaran daripada harus mengucurkan dana besar dengan tujuan yang tidak terukur.

Bunda, simak juga makanan meningkatkan imun selama masa pandemi, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda