
trending
Larang Mahasiswi Berpakaian Terbuka, Kampus di China Picu Kemarahan
HaiBunda
Kamis, 03 Sep 2020 23:00 WIB

Sebuah universitas di China memicu kemarahan yang meluas pada awal tahun akademik minggu ini akibat para mahasiswinya merasa didiskriminasi. Dalam sebuah peraturan dikatakan bahwa mahasiswi tidak boleh mengenakan pakaian yang dianggap terlalu terbuka dengan alasan dapat menimbulkan godaan.
Melansir Reuters, pada 1 Agustus, Universitas Guangxi di China barat daya menerbitkan panduan keamanan 50 poin untuk siswa perempuan tahun pertama yang masuk. Salah satu panduan keamanan tersebut terkait etika berpakaian yang menyarankan perempuan bertanggung jawab atas pelecehan seksual atau bahkan penyerangan terhadap dirinya.
"Jangan memakai atasan atau rok yang terlalu terbuka. Jangan memakai gaun berpotongan rendah atau memperlihatkan pinggang atau punggung Anda, untuk menghindari terciptanya godaan," demikian bunyi panduan tersebut.
Bentuk pakaian yang dilarang seperti atasan dengan tali spaghetti. Selain itu, universitas juga menyarankan para gadis untuk menghindari sepatu hak tinggi dalam beberapa keadaan.
Gerakan #MeToo China yang baru lahir mencetak kemenangan kecil tahun ini setelah parlemen negara tersebut memberlakukan undang-undang yang untuk pertama kalinya mendefinisikan apa yang termasuk pelecehan seksual. Gerakan tersebut juga meminta tanggung jawab sekolah dan organisasi lain untuk mencegah dan menangani pelecehan seksual.
Di China, wanita yang dilecehkan sering dianggap 'mengundang' karena mereka salah berpakaian atau berperilaku dengan cara tidak tepat. Dan banyak wanita khawatir untuk melaporkan insiden pelecehan karena takut dianggap mereka yang salah atau bertanggung jawab atas insiden tersebut. Tetapi sikap dan norma budaya seperti itu semakin ditentang.
"Itu menuju ke arah yang salah. Bukankah seharusnya sekolah mendidik siswa laki-laki untuk menghormati perempuan, tidak peduli apa yang dia kenakan atau jika dia sendirian? Alih-alih meminta para korban untuk meninjau diri mereka sendiri," tulis seorang pengguna internet terkait panduan Universitas Guangxi.
"Buku panduan keselamatan tampaknya menjadi perlindungan bagi anak perempuan, namun pada kenyataannya, hal itu memperburuk stereotip gender yang mengasumsikan bahwa perempuan dilecehkan karena cara mereka berpakaian," komentar pengguna lainnya.
Sementara itu, tagar "Panduan keamanan mahasiswa perempuan Universitas Guangxi" telah dilihat 200 juta kali di Weibo, platform media sosial mirip Twitter di China.
Simak juga kelas online di masa new normal dalam video ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Pengusaha Kaya China Diberi Tahu Anak Meninggal Saat Lahir, Ternyata Diam-diam Diadopsi Saudara Bos RS

Trending
Kisah Jasad Perempuan Dijual Sebagai Pengantin Hantu oleh Ortu Angkat

Trending
7 Fakta Grup Sosialita Palsu Shanghai, Serba 'Patungan' Demi Tampil Bak Orang Kaya

Trending
Setelah COVID-19, China Kini Hadapi Resesi Seks Bun

Trending
Penerjemah Cantik Asal China Mendadak Viral, Dipuji Cerdas dan Elegan

Trending
Catat Bun, Deretan Makanan Produksi China yang Disebut Berbahaya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda