HaiBunda

TRENDING

Jika Tertular Corona, Lansia dan Komorbid Tidak Mengalami Gejala Umum

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Sabtu, 17 Oct 2020 09:04 WIB
Jika Tertular Corona, Lansia dan Komorbid Tidak Mengalami Gejala Umum/Foto: iStock
Jakarta -

Seperti yang telah diinformasikan melalui berita, golongan lansia dan yang punya penyakit penyerta alias komorbid itu adalah golongan yang paling rentan terpapar Corona (COVID-19). Ternyata, kedua golongan ini sama sekali tidak mengalami gejala khas yang dialami pasien COVID-19 pada umumnya, Bunda.

Menurut Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Dr. dr. Czeresna Heriawan Soejono, Sp.PD, K.Ger, golongan lansia terkonfirmasi positif COVID-19 tidak memiliki kekhasan gejala alias tidak jelas.

Mantan Dirut RSCM Jakarta itu menyebutkan gejala batuk-batuk, sesak napas, atau hilangnya indera penciuman dan perasa yang umumnya dialami pasien Corona sama sekali tidak muncul pada lansia dan komorbid, Bunda.


Tentu, ini menjadi perhatian khusus bagi tenaga kesehatan dan keluarga. Menurut Soejono, perlu ada monitoring yang lebih ketat.

Ia menambahkan, gejala khas yang muncul muncul pada pasien positif lansia dan komorbid seperti nafsu makan hilang tiba-tiba, terjadi perubahan perilaku yang tidak biasa, dan kesadarannya hilang. Ditambah, penyakit penyerta yang dialami semakin memperberat pasien lansia.

"Pengalaman kami bisa mengatasi virusnya tapi kadang infeksi sekunder itu muncul ketika hasil negatifnya," kata Soejono dalam talkshow "Mengapa Lansia dan Komorbid Rentan Terinfeksi COVID-19" di Media Center Satgas Covid-19 Graha BNPB Jakarta, baru-baru ini.

Kepala Staf Medik Fungsional Pulmonologi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso Jakarta, dr.Adria Rusli, Sp.P (K) mengatakan bahwa perhatian keluarga sangat penting bagi lansia dan komorbid untuk menghindari paparan virus corona.

Lingkungan yang bersih, makanan sehat, dan istirahat cukup harus diterapkan bagi golongan lansia dan komorbid. "Kalau sudah kena berat sekali dan tinggi angka kematiannya," ucap Adria.

Lebih lanjut, Adria mengatakan bahwa dukungan keluarga terutama dalam menerapkan protokol kesehatan, khususnya bagi orang terdekat di sekitarnya itu sangat penting, Bunda. Misalnya, jika lansia tinggal bersama cucu dan pengasuhnya maka harus diperhatikan protokol kesehatannya.

"Ini juga berlaku untuk yang mengantar makanan, misalnya asisten rumah tangga atau sopir pribadi, perlu dipastikan protokol kesehatannya," kata Adria.

Untuk itu, yuk, selalu #ingatpesanbunda atau #ingatpesanibu, untuk #pakaimasker, #jagajarak, dan #cucitanganpakaisabun.

Simak juga cara cegah Corona di tempat umum:



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Raisa di Premiere Wicked: For Good, Tunjukkan Karya Zalina pada Ariana Grande

Mom's Life Annisa Karnesyia

5 Cara Melihat Chat Whatsapp yang Telah Dihapus di HP Pasangan

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Sutan Muhammad Aqil

8 Barang yang Tidak Boleh Disimpan di Lemari Pakaian Menurut Pakar

Mom's Life Aisyah Khoirunnisa

15 SD Terbaik di Indonesia dengan Jumlah Peserta Didik Berprestasi Terbanyak

Parenting Kinan

Penuh Haru, Aline Adita Bagikan Perjalanan Kehamilan dari Trimester 1 hingga Melahirkan

Kehamilan Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Urutan Drama Korea On Going Rating Tertinggi Minggu Ini

Hormon Reproduksi Ditemukan di Kerangka Manusia Purba, Hasilnya Bisa Tentukan Riwayat Hamil & Keguguran

5 Potret Raisa di Premiere Wicked: For Good, Tunjukkan Karya Zalina pada Ariana Grande

5 Cara Melihat Chat Whatsapp yang Telah Dihapus di HP Pasangan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK