HaiBunda

TRENDING

Bunda Mau Pergi ke Bali? Jangan Lupa Bawa Hasil Tes Rapid Antigen Ya

Jihaan Khoirunnisaa   |   HaiBunda

Selasa, 15 Dec 2020 18:19 WIB
Bunda Mau Pergi ke Bali? Jangan Lupa Bawa Hasil Tes Rapid Antigen Ya!/Foto: Getty Images/iStockphoto/microgen
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar jalur masuk wisatawan ke Bali diperketat. Sebelum masuk ke Bali, para wisatawan wajib melakukan tes PCR atau Rapid Antigen.

Kepada Gubernur Bali I Wayan Koster, Luhut meminta agar mewajibkan semua wisatawan melakukan tes PCR dua hari sebelum ke Bali menggunakan pesawat. Sementara untuk perjalanan darat, wisatawan diwajibkan melakukan tes rapid antigen dua hari sebelum melakukan perjalanan.

"Kami minta untuk wisatawan yang akan naik pesawat ke Bali wajib melakukan tes PCR H-2 sebelum penerbangan ke Bali serta mewajibkan tes rapid antigen H-2 sebelum perjalanan darat masuk ke Bali," ungkap Luhut dalam keterangannya, Senin (14/12/2020).


Pengetatan ini dilakukan menyusul kenaikan tren penyebaran COVID-19 di Bali. Namun, sebenarnya apa itu rapid test antigen dan apa bedanya dengan rapid test antibodi, ya, Bunda?

Rapid antigen merupakan jenis tes virus Corona dengan metode pengambilan sampel swab. Dokter spesialis paru dari Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Erlina Burhan membeberkan jika rapid test antigen ini dinilai lebih akurat dibandingkan rapid test antibodi untuk deteksi virus Corona.

"Swab antigen atau rapid tes antigen ini diproyeksikan untuk gantikan rapid tes antibodi karena antigen ini memiliki akurasi lebih baik dibandingkan rapid tes antibodi. rapid antigen ini sama cepatnya dengan sudah ada hasil," kata Erlina, dikutip CNNIndonesia.com, Minggu (9/8/2020).

Lalu, untuk cara kerjanya, rapid antigen akan mendeteksi protein nukleokapsid virus SARS CoV 2 penyebab COVID-19. Untuk jenis tes ini, sebaiknya diperiksa pada minggu pertama sejak gejala muncul.

Bagaimana akurasinya?

Ahli patologi klinis dari RS Pondok Indah (RSPI) Bintaro Jaya dr Thyrza Laudamy Darmadi SpPK menjelaskan bahwa tingkat sensitivitas dari tes PCR lebih tinggi dibanding swab antigen atau rapid antigen. Tes swab antigen hanya efektif untuk mendeteksi infeksi saat jumlah virus di dalam tubuh cukup tinggi.

"Jadi si antigen ini mampu mendeteksi ketika jumlah virus si pasien tersebut tinggi, tetapi ketika jumlah virusnya tidak terlalu tinggi, jadi CT (cycle threshold) valuenya di atas 25 atau di atas 30, antigen itu bisa akan negatif," jelas dr Thyrza.

Sebagai informasi, untuk menekan laju pandemi COVID-19 masyarakat harus berperan aktif dan #IngatPesanIbu dalam menerapkan 3M, yakni #memakaimasker, #menjagajarak, dan #mencucitangan seperti yang selalu dikampanyekan Satgas COVID-19.

(akn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Lamaran Brisia Jodie & Jonathan Alden, Kompak Pakai Kebaya dan Beskap Warna Hijau

Mom's Life Nadhifa Fitrina

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

Parenting ZAHARA ARRAHMA

Daun Bawang Ternyata Bisa Membantu Penyembuhan 8 Penyakit Ini, Termasuk Penurun Gula Darah

Mom's Life Arina Yulistara

Cerita Perempuan 30 Th Alami Kanker Serviks Stadium Akhir, Ini Gejala yang Dialami

Kehamilan Amrikh Palupi

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

Kehamilan Amrikh Palupi

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Keren! 5 Potret Sada Anak Fitri Tropica Ikut Lomba Ice Skating di Malaysia, Jadi Princess Belle

Turun BB 25 Kg dalam 4 Bulan, Ini 4 Cara Ampuh Menurut Pakar Bun!

Intip 5 Momen Hengky Kurniawan Bareng Putranya Bintang yang Tak Kalah Tampan Bun

Bunda yang Keguguran juga Bisa Alami Postpartum Depression, Simak Gejala & Cara Mengatasinya

60 Ucapan Khitanan Anak Lengkap dari Singkat, Islami hingga Bahasa Inggris Penuh Doa & Rasa Syukur

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK