Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Duh! Ada Es Krim Terkontaminasi COVID-19, Simak Bun Kata Ahli Virus

Annisa Afani   |   HaiBunda

Senin, 18 Jan 2021 11:10 WIB

Ilustrasi wanita makan es krim.
Ilustrasi es krim/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Shaiith

Ada es krim yang ditemukan telah terkontaminasi COVID-19 di China, Bunda. Setelah melakukan pemeriksaan pada tiga sampel yang berbeda, semuanya dinyatakan positif terpapar virus Corona.

Otoritas anti-epidemi di Kota Tianjin, China utara, melacak orang-orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan es krim tersebut. Setelah pemeriksaan, semua produk yang diproduksi perusahaan es krim tersebut telah disegel dan disimpan.

Mengutip Sky News, investigasi epidemiologi awal menunjukkan bahwa perusahaan yang memproduksi sejumlah es krim ini menggunakan bahan mentah, termasuk susu bubuk yang diimpor dari Selandia Baru dan bubuk whey yang diimpor dari Ukraina.

Meski begitu, Dr Stephen Griffin selaku ahli virus yang berbasis di University of Leeds, mengatakan bahwa apa yang terjadi tersebut, serta perkembangan yang sedang diperiksa, tidak perlu jadi hal yang mengkhawatirkan.

"Sepertinya ini berasal dari seseorang, dan tanpa mengetahui detailnya, saya pikir ini mungkin sekali saja," katanya.

"Tentu saja, semua tingkat kontaminasi tidak dapat diterima dan selalu memprihatinkan. Tetapi, kemungkinan besar ini adalah akibat dari masalah di pabrik produksi dan berpotensi dipengaruhi kebersihan pabrik," sambungnya.

Selain itu, Griffin juga mengatakan bahwa meskipun es krim berada pada suhu dingin, virus tersebut dapat bertahan karena mendapat dukungan dari lemak yang terkandung.

"Kita mungkin tidak perlu panik jika setiap es krim tiba-tiba akan terkontaminasi virus Corona," ujarnya.

Menanggapi temuan tersebut, maka sebanyak 1.662 karyawan yang bekerja di perusahaan es krim itu diminta karantina dan menjalani pengujian, berdasarkan anjuran yang diikuti dari panduan Pusat Pengendalian Penyakit Tianjin.

Menurut laporan dari pihak berwenang, dikatakan bahwa perusahaan tersebut memproduksi sebanyak 4.836 kotak es krim yang terkontaminasi COVID-19. Sebanyak 2.089 di antaranya telah disegel dalam ruangan penyimpanan. Sedangkan 935 dari 2.747 kotak ada yang sudah masuk distribusi, dan hanya 65 yang dijual ke pasaran.

Sebagai bentuk antisipasi, pihak berwenang juga mewajibkan warga, yang mungkin telah membeli produk es krim tersebut, memberi laporan apabila mengalami gangguan kesehatan.

Supaya masalah ini cepat teratasi, pemerintah kota setempat pun telah menginformasikan penemuan ini pada otoritas regulasi pasar di provinsi tempat pengiriman es krim dilakukan.

Apabila mengalami masalah kesehatan dan positif terpapar COVID-19, maka individu yang bersangkutan wajib melakukan karantina atau isolasi mandiri. Perlu untuk diketahui, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menjalani isolasi, Bunda. Apa saja?

Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA.

Bunda, simak juga alasan kasus COVID-19 makin meningkat dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner GKR Bendara

Duh! Ada Es Krim Terkontaminasi COVID-19, Simak Bun Kata Ahli Virus

Ilustrasi wanita makan es krim.

Ilustrasi es krim/ Foto: Getty Images/iStockphoto/nicoletaionescu

9 aturan isolasi mandiri jika terpapar COVID-19

Individu yang positif COVID-19 wajib menjalani isolasi mandiri dan tak berbaur dengan orang lain, hingga hasil tes menunjukkan negatif. Hal tersebut pun sudah diatur dalam buku Saku Pencegahan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 oleh Satuan Gugus Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.

"Isolasi mandiri diperuntukkan bagi mereka yang mengidap penyakit ringan atau mendapat rekomendasi dari petugas kesehatan untuk melakukan isolasi di rumah," tulis dalam buku tersebut.

Selain mengurung diri di dalam satu ruangan terpisah, sebaiknya juga mematuhi 9 aturan, berikut diantaranya:

1. Gunakan ruangan terpisah dengan anggota keluarga yang lain.

2. Menjaga jarak dengan anggota keluarga lain, minimal 1 meter.

3. Terapkan etika batuk dan bersin menggunakan tisu, langsung buang ke tempat sampah tertutup.

4. Hindari pemakaian barang pribadi secara bersama, seperti alat makan dan mandi.

5. Tisu, sarung tangan, dan pakaian yang terpakai oleh yang terpapar harus dimasukkan ke wadah linen khusus dan terpisah.

6. Jika harus keluar rumah, gunakan masker, hindari menggunakan transportasi umum, dan hindari tempat ramai.

7. Batasi jumlah perawat dan pastikan kondisinya sehat serta batasi pengunjung.

8. Tetap di rumah dan dapat dihubungi orang dari luar.

9. Bersihkan alat makan dengan sabun, cuci pakaian dengan mesin cuci bersuhu 60 sampai 90 derajat Celsius, detergen biasa, serta desinfektan rutin pada area tersebut.

Selanjutnya, perlu juga memperhatikan makanan apa saja yang mesti dihindari dalam proses penyembuhan. Apa saja?

Klik BACA HALAMAN BERIKUTNYA ya, Bunda.

Duh! Ada Es Krim Terkontaminasi COVID-19, Simak Bun Kata Ahli Virus

Ilustrasi es krim.

Duh! Ada Es Krim Terkontaminasi COVID-19, Simak Bun Kata Ahli Virus/Foto: Getty Images/iStockphoto/Beornbjorn

5 makanan ini perlu dihindari saat positif COVID-19

Mengutip dari Eat This, berikut beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari agar penyembuhan dari COVID-19 agar lebih cepat.

1. Makanan digoreng

Makanan yang digoreng tak disarankan selama masa pemulihan, Bunda. Kata Ahli diet Ashley Kitchens, makanan yang digoreng bisa memicu risiko penyakit jantung, diabetes, obesitas.

Selain itu, makanan ini juga memiliki kandungan lemak yang tinggi dan berisiko merusak sistem kekebalan tubuh jika dikonsumsi berlebihan.

"Saat digoreng, makanan menjadi lebih padat secara kalori, karena bagian luar makanan kehilangan air dan menyerap lemak (atau) minyak," katanya.

2. Makanan kemasan

Makanan kemasan berisiko memicu seseorang mengalami peradangan, yang nantinya akan membuat sistem kekebalan tubuh menurun. Oleh karenanya, hindarilah makanan dalam kemasan, khususnya dengan kandungan natrium dan zat aditif tinggi.

3. Daging merah

Meski menjadi sumber protein berkualitas tinggi, ada baiknya daging merah dibatasi lebih dulu saat terinfeksi COVID-19 karena dapat memperlambat masa pemulihan.

Alasannya, daging merah memiliki kandungan lemak jenuh yang tinggi dan bisa meningkatkan peradangan. Menurut ahli, lebih baik mengganti asupan lemak dari daging merah dengan mengonsumsi lemak nabati seperti minyak zaitun, kacang-kacangan, dan alpukat.

4. Makanan pedas

Bagi yang terbiasa memakan makanan pedas, lebih baik hindari dulu saat masih di masa pemulihan. Ini bisa memperparah gejala COVID-19 seperti batuk dan bisa membuat tenggorokan iritasi.

5. Makanan dan minuman tinggi gula

Sebuah penelitian menunjukkan, mengonsumsi dua hingga enam makanan dan minuman manis setiap minggu bisa meningkatkan risiko kematian hingga 6 persen. Pasalnya, gula berlebih bisa menekan sistem imun karena terjadinya peradangan.


(AFN/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda