Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Dokter Amerika Dicampakkan Istri karena Mualaf, Kini Bahagia dengan Keluarga Baru

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 29 Jan 2021 16:34 WIB

Dr. Laurence Brown
Laurence Brown/ Foto: Facebook Dr. Laurence Brown

Dokter asal Amerika Serikat, Dr.Laurence Brown berbagi kisahnya bagaimana perjuangannya menjalani hidup sebagai mualaf. Ya, karena tidak sedikit orang yang tidak diterima karena perkara pindah agama, Bunda.

Laurence Brown mengatakan bahwa ia dahulu ditinggal istri setelah menjadi muslim. Perceraian pun membuat Brown kehilangan segalanya waktu itu.

"Istri saya yang dahulu, menceraikan saya. Dia ambil hak asuh anak-anak. Dalam prosesnya saya kehilangan rumah, properti, mobil. Anda tahu ini seperti lagu Country karena juga kehilangan anjing saya," kata Laurence Brown, dilansir YouTube Ayatuna Ambassador.

Akan tetapi bagi dokter 62 tahun itu, masalah di kehidupan nyata bukan seperti masalah yang ada di lagu, di mana ia kehilangan mantan istrinya dan anjingnya. Kenyataannya, masalah yang ia alami begitu traumatis.

Pasca bercerai, Brown tinggal di sebuah apartemen studio yang kurang layak huni. Di situlah ia bertemu dengan teman yang senasib dengannya. Menariknya, bukannya merasa merana ditinggal istri, momen ia pindah dan tinggal di apartemen menjadi momen yang membahagiakan dirinya. Kenapa?

"Saya ingat memperhatikan sekeliling dan bertanya memang apa yang salah dengan saya? Maksud saya kalau dalam film, ketika Anda bercerai, Anda menjadi merana. Mulai memukul tembok dan dengan sengaja menabrakkan mobil Anda. Anda tidak berdaya tapi saya malah bahagia," ungkapnya.

Brown menjelaskan bahwa lewat doanya kepada Allah lah yang membuatnya tetap berbahagia walau dalam keadaan sulit.

"Sungguh, Pencipta kita menyuarakan kebenaran. Dan Allah janji dalam agama ini, bahwa kita tidak menyerahkan apapun atas namaNya. Melainkan Dia menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik," ujarnya.

Jadi, begitu ia menjadi muslim, ia memang dicerai. Namun, Brown yakin Tuhan memberinya pengganti yang baik. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga kiat mengenalkan agama pada anak:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner para mualaf



Dokter Amerika bahagia dengan pasangan baru

Dr. Laurence Brown

Laurence Brown/ Foto: Screenshot YouTube / Digital Mimbar

Perceraian sempat membuatnya kehilangan segalanya. Namun Laurence Brown yakin Tuhan akan memberikan pengganti yang baik.

"Begitu saya menjadi muslim, saya dicerai. Namun, Allah memberi istri yang lain. Saya kehilangan anak-anak saya sebab putusan pengadilan di keluarga sebelumnya. Allah beri saya anak yang lain dan keluarga baru," ujarnya.

"Saya kehilangan pekerjaan, Allah ganti pekerjaan yang lebih baik. Saya kehilangan rumah karena perceraian, Allah berikan saya rumah di tanah suci Madinah. Saya tidak pernah merasa kehilangan karena Allah ganti dengan sesuatu yang menurut-Nya lebih baik," kata Brown.

Sebelumnya, Brown juga menceritakan bagaimana orang tuanya bereaksi ketika ia pindah agama. Ya, di dunia barat, diakui Brown, ketika seseorang menjadi mualaf, maka pastinya ia akan menghadapi kesulitan.

"Saya ingat pada masa awal (jadi muslim), saya merasakan kedamaian dan kenyamanan luar biasa. Dan perasaan ini tidak pernah lekang dari saya. Tapi kehidupan duniawi saya hancur," kata Brown.

Mendengar anaknya menjadi seorang muslim, orang tuanya ternyata tidak bisa mengerti akan pilihan Brown. Begitu pula reaksi mereka terhadap saudaranya telah menjadi muslim sebelum Brown pindah agama.

Baca kelanjutannya di halaman berikutnya.

Dokter Amerika dikucilkan keluarga dan teman ketika menjadi mualaf

Couple of glowing Moroccan ornamental lanterns on the table. Greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem, festive blue night background with glittering golden bokeh lights.

Ilustrasi berdoa/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn

Orang tua Laurence Brown ternyata tidak bisa mengerti akan pilihan anaknya. Begitu pula reaksi orang tuanya ketika saudara kandung Brown telah menjadi muslim sebelum Brown pindah agama.

"Dan dialah yang sebenarnya mengenalkan saya dengan Islam. Kami cuma dua bersaudara. Saya dan saudara laki-laki saya, maka ketika saya jadi Islam, orang tua saya merasa kehilangan anak yang satunya karena Islam," kenang Brown.

Meski bukan orang tuanya bukan pemeluk Kristen yang taat, namun merasa perpindahan Brown ke Islam adalah kehancuran dalam hidup mereka.

Orang tuanya tidak ingin berhubungan lagi dengan saudaranya atau bahkan Brown sendiri. "Saya ingat satu ketika kami dapat pesan di mana kami diberitahukan oleh mereka untuk tidak berkunjung, tidak menelepon, jangan kirim surat, tidak mau kartu pos, e-mail, atau apapun," katanya.

Di samping orang tuanya, dalam waktu singkat teman-temannya meninggalkannya. Jadi, ia dikucilkan oleh teman-teman dan keluarganya. Ia mendapat perlakuan berbeda pula di tempat kerja.

Meski demikian kejadian tersebut tak berlangsung selamanya. Berkat doa yang dipanjatkan, perlahan hati orang tuanya luluh. Kini orang tuanya sudah menjalin komunikasi baik dengannya.

"Saya tidak kehilangan orang tua selamanya. Akhirnya kami bisa berbicara kembali dan saya merasa hubungan kami sekarang jauh lebih baik dari sebelumnya," kata Laurence Brown.


(aci/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda