Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Meghan Markle Akhirnya Buka Suara soal Tudingan Mem-bully Eks Staf Kerajaan

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 04 Mar 2021 22:10 WIB

Meghan Markle dan Pangeran Harry
Meghan Markle dan Pangeran Harry/ Foto: Instagram @sussexroyal

Sejak 'berpisah' dari Kerajaan Inggris, Meghan Markle dan Pangeran Harry sudah jarang muncul di publik. Namun, belum lama ini, keduanya memutuskan untuk tampil di berbagai talk show di Amerika Serikat, Bunda.

Di antaranya, Pangeran Harry jadi bintang tamu acara Late Late Show James Corden, lalu keduanya baru-baru ini tampil di talk show Oprah Winfrey. Dalam acara ini, Meghan Markle pertama kalinya berbicara terbuka untuk publik.

Calon ibu dua anak ini pun mengatakan pada sang pembawa acara bahwa dia tidak takut dengan konsekuensi berbicara dalam wawancara. Dalam klip berdurasi 30 detik tersebut, Oprah terlihat bertanya kepada wanita bergelar Duchess of Sussex itu.

"Bagaimana perasaan Anda tentang Istana mendengar Anda berbicara kebenarannya hari ini?" tanya Oprah Winfrey.

"Saya tidak tahu bagaimana mereka bisa mengharapkan bahwa, setelah sekian lama, kami akan tetap diam jika ada peran aktif yang dimainkan oleh The Firm dalam melanggengkan kebohongan tentang kami," jawab Meghan Markle.

Banner aglaonema

"Dan, jika itu disertai dengan risiko kehilangan, maksud saya, saya ... banyak yang sudah hilang," ujar wanita 39 tahun itu.

Cuplikan video wawancara tersebut dirilis pada Kamis, 4 Maret 2021, hanya beberapa jam setelah Istana Buckingham mengonfirmasi bahwa mereka melakukan penyelidikan atas klaim bahwa Meghan Markle telah menindas atau bullying pada mantan anggota staf Kerajaan Inggris.

Berikut pernyataan resmi dari pihak Istana Buckingham:

"Kami jelas sangat prihatin dengan tuduhan di The Times menyusul klaim yang dibuat oleh mantan staf The Duke dan Duchess of Sussex.

"Oleh karena itu, tim SDM kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel. Anggota staf yang terlibat pada saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan Rumah Tangga, akan diundang untuk berpartisipasi melihat apakah ada pelajaran yang dapat diambil."

"Keluarga Kerajaan telah menerapkan kebijakan Martabat di Tempat Kerja selama beberapa tahun dan tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja."

Untuk Bunda ketahui, The Times melaporkan pada 2 Maret lalu, Meghan Markle jadi subjek pengaduan atau diduga melakukan bullying saat masih tinggal di Istana Kensington bersama suaminya, Pangeran Harry.

Baca kelanjutannya di halaman berikutnya.

Simak juga video cerita cinta Nadia Vega:

[Gambas:Video Haibunda]




TUDINGAN BULLYING PADA MEGHAN MARKLE

Meghan Markle

Meghan Markle/ Foto: Instagram @sussexroyal

Bagi Bunda yang belum tahu, The Times melaporkan pada 2 Maret lalu, Meghan Markle menjadi subjek pengaduan atau diduga melakukan bullying saat tinggal di Istana Kensington bersama suaminya, Pangeran Harry.

The Times memperoleh email yang dikirim pada Oktober 2018 oleh Jason Knauf, mantan eksekutif komunikasi untuk Duke dan Duchess of Sussex, yang sekarang bekerja sebagai CEO Royal Foundation of The Duke dan Duchess of Cambridge.

Dia mengirim pesan tersebut ke Simon Case, yang saat itu menjabat sekretaris pribadi Pangeran William. Pesan itu lalu diteruskan ke Samantha Carruthers, mantan kepala HR Pangeran Charles.

Menurut The Times, yang menghapus nama-nama mereka yang terlibat, Knauf mengatakan dalam emailnya: "Saya sangat prihatin bahwa Duchess dapat menindas dua PA di luar rumah selama setahun terakhir. Perlakuan X sama sekali tidak bisa diterima."

"The Duchess tampaknya berniat untuk selalu memiliki seseorang dalam pandangannya. Dia menindas Y dan berusaha merusak kepercayaan dirinya. Kami telah mendapatkan laporan demi laporan dari orang-orang yang telah menyaksikan perilaku yang tidak dapat diterima terhadap Y."

Dalam email tersebut, Knauf dilaporkan telah mengatakan, Carruthers setuju dengan pernyataannya dalam semua hal dan situasinya dianggap sangat serius. Carruthers mengemukakan kekhawatiran bahwa tidak ada yang akan dilakukan terkait masalah tersebut.

"Saya mempertanyakan apakah kebijakan Rumah Tangga tentang intimidasi dan pelecehan berlaku untuk kepala sekolah," tulis Knauf.

Keluhannya tak kunjung direspons, menurut The Times, Carruthers dan Knauf berhenti sebulan setelah email dikirim.

Merespons tudingan ini, juru bicara Meghan Markle pun buka suara dan membuat pernyataan kepada HELLO.

Baca kelanjutannya di halaman berikutnya ya, Bunda.

JURU BICARA MEGHAN TURUT BUKA SUARA

Meghan dan Harry

Meghan Markle/ Foto: Instagram @sussexroyal

Merespons tudingan bullying tersebut, juru bicara Meghan Markle pun buka suara dan membuat pernyataan kepada HELLO.

"Duchess sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya, terutama sebagai seseorang yang telah menjadi target bullying dan sangat berkomitmen untuk itu. (Kami) mendukung mereka yang pernah mengalami rasa sakit dan trauma," ujar juru bicara.

Meghan Markle dan Pangeran Harry sendiri padahal dikenal sebagai dua sosok yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Sehingga, tudingan bullying itu pun rasanya tidak masuk akal.

Lebih lanjut, juru bicara mengatakan bahwa Meghan Markle akan terus melanjutkan pekerjaannya dalam mewujudkan kebaikan dan terus akan memberikan teladan dalam melakukan hal benar.

"Dia (Meghan) bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan melakukan apa yang baik," kata sang juru bicara.

Sementara itu, ketika di acara Oprah Winfrey, Pangeran Harry bersyukur bisa mendukung dan berada di sisi istrinya. Ia juga tak membayangkan ketika mendiang ibunya, Putri Diana, 'berpisah' dari Kerajaan dan menghadapi berbagai tudingan.

"Saya benar-benar lega dan senang duduk di sini, berbicara dengan Anda, dengan istri saya di sisi saya, karena saya tidak dapat membayangkan seperti apa rasanya, menjalani proses ini sendirian, bertahun-tahun yang lalu. Karena itu sangat sulit bagi kami berdua, tapi setidaknya kami memiliki satu sama lain," ungkap Pangeran Harry.


(aci/muf)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda