TRENDING
7 Fakta Nawal El Saadawi, Pejuang Hak Perempuan Arab, Dituduh Murtad & Dipenjara
Annisa Afani | HaiBunda
Senin, 22 Mar 2021 17:52 WIBSalah satu tokoh pejuang inspiratif hak asasi manusia perempuan asal Mesir, Nawal El Saadawi, telah meninggal dunia, Bunda. Mendiang menghembuskan napas terakhir di usia 89 tahun pada pekan lalu.
Mengutip dari CNN, hal tersebut telah dikonfirmasi oleh kantor berita pemerintah Mesir, Al-Ahram. Tak lama selang kabar tersebut beredar, sejumlah rekan wanita kelahiran Kairo 1931 itu langsung mengucapkan belasungkawa melalui jejaring sosial.
Sepanjang hidupnya, Nawal El Saadawi mengalami banyak rintangan, Bun. Apa saja yang pernah ia lalui? Untuk informasi selengkapnya, simak beberapa fakta yang sudah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber berikut ya, Bunda.
1. Lahir sebagai pejuang
Sebagai tokoh penegak keadilan bagi kaum perempuan, Nawal El Saadawi dikenal sebagai sosok yang lahir sebagai pejuang.
Ia memiliki kejujuran dan keterbukaan saat menyampaikan pendapat. Dedikasinya untuk meningkatkan hak-hak politik dan seksual perempuan selalu menjadi inspirasi dari generasi ke generasi.
"Dia lahir dengan semangat juang. Orang seperti dia jarang" kata Dr. Omnia Amin, teman dan penerjemahnya, dikutip dari BBC pada Senin (22/3/2021).
Nawal El Saadawi lahir di sebuah desa di luar Kairo pada 1931. Ia merupakan anak kedua dari sembilan bersaudara, Bunda.
Semasa hidupnya, ada banyak novel dan karya tulis yang pernah ia tulis. Novel pertamanya terbit saat ia masih berusia 13 tahun.
Ayahnya adalah seorang pejabat pemerintah dengan hidup pas-pasan. Sedangkan ibundanya berasal dari latar belakang orang berada.
Dahulu, keluarga Nawal El Saadawi pernah mencoba untuk membuatnya menikah dini di usia 10 tahun. Akan tetapi hal itu berhasil digagalkan karena penolakan dan dukungan ibundanya.
Orang tua Nawal El Saadawi selalu mendukungnya dalam hal pendidikan. Dia juga menyadari bahwa sejak usia dini, anak perempuan kurang dihargai daripada anak laki-laki.
2. Menolak FGM
Nawal El Saadawi pernah menuliskan salah satu pengalaman masa kecil yang membuatnya tak nyaman, yakni menjadi sasaran female genital mutilation (FGM) atau mutilasi genital pada perempuan saat berusia enam tahun.
Dalam bukunya yang berjudul The Hidden Face of Eve, Nawal El Saadawi menggambarkan momen saat menjalani prosedur menyakitkan tersebut di lantai kamar mandi, bersama sang ibu yang berdiri di sampingnya.
Sejak saat itu hingga sepanjang hidupnya, ia terus berkampanye menentang FGM. Katanya, tindakan tersebut menjadi alat untuk menindas perempuan.
FGM sendiri telah dilarang di Mesir pada tahun 2008. Tetapi sayangnya hal tersebut terus berlanjut.
Simak informasi selanjutnya di halaman berikut ya, Bunda.
Bunda, simak juga gaya parenting Susy Susanti dan Alan Budikusuma dalam video berikut:
(AFN/som)
NAWAL EL SAADAWI DITUDUH MURTAD & DIPENJARA