Meghan Markle cukup banyak memerangi media massa di Inggris. Kali ini ia menang gugatan atas pelanggaran privasi yang dilakukan agensi paparazzi usai menyebarluaskan foto. Agensi yang dilaporkan Meghan pun mendadak bangkrut, Bunda.

Agensi itu yakni Splash News and Picture Agency. Agensi tersebut dilaporkan bangkrut setelah kalah dalam pertarungan hukum dengan Duchess of Sussex.

Agensi paparazzi itu menyatakan kebangkrutan setelah gagal membayar pinjaman senilai hampir Rp14,4 miliar. Pernyataan bangkrutnya perusahaan ini disampaikan oleh Presiden Splash Emma Curzon.

"Masalah keuangan Splash berasal dari tiga sumber," tulis presiden Splash Emma Curzon dalam pernyataan, dilansir The Hollywood Reporter.

"Sebagai konsekuensi dari pandemi global, ketersediaan gambar selebriti telah menurun, dan anggaran di dalam perusahaan media telah dipotong untuk mencerminkan tantangan ekonomi makro yang lebih luas. Situasi ini telah diperburuk oleh dua kasus litigasi yang sedang berlangsung dan biaya untuk mempertahankan kasus ini," ujarnya.

Salah satu kasus yang disebutkan melibatkan Duchess of Sussex, Bunda. Meghan Markle menggugat Splash UK tahun lalu setelah salah satu fotografernya mengambil foto putra mereka, Archie, di kediaman pribadi mereka di Kanada.

"Sebagai bagian dari penyelesaian hukum, Splash UK setuju untuk tidak mengambil foto Markle, Harry, atau Archie lagi," kata sumber bernama Darcy Schild pada Desember 2020.

Curzon mengatakan, kasus ini melibatkan masalah terkait kebebasan berbicara di bawah hukum Inggris dan, sayangnya, terbukti terlalu mahal untuk Splash untuk melanjutkan pembelaannya.

Ini bukan pertama kalinya Meghan Markle dan Pangeran Harry mengambil tindakan hukum terhadap agensi tersebut. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga cerita Angie Virgin pilih kerja kantoran di London, Inggris: