HaiBunda

TRENDING

Data Pengguna eHAC Kemenkes Diduga Bocor, Apa Kabar PeduliLindungi?

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 01 Sep 2021 21:05 WIB
Ilustrasi/Foto: Adi Fida Rahman/detikINET
Jakarta -

Masyarakat Indonesia tengah heboh dengan dugaan bocornya data 1,3 juta pengguna Electronic Health Alert Card (eHAC) milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Bunda. Mengutip dari detikcom, Kemenkes mengungkapkan dugaan kebocoran data tersebut berada di pihak mitra dan tengah ditindaklanjuti pemerintah.

Ternyata, sebelumnya para peneliti siber juga telah menduga akan adanya kejadian ini, Bunda. Ini terkait pada ID pengguna yang berisi nomor KTP, paspor, hasil tes COVID-19, alamat, nomor telepon dan nomor peserta rumah sakit, nama lengkap, tanggal lahir, pekerjaan, hingga foto.

"Dugaan kebocoran data di eHAC yang lama kemungkinan diakibatkan adanya dugaan kebocoran di pihak mitra," beber Kepala Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI dr Anas Ma'ruf MKM dalam konferensi pers Kemenkes RI.


Kejadian tersebut saat ini tengah ditangani pemerintah dengan melibatkan Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta pihak berwajib.

"Dan ini sudah diketahui oleh pemerintah dan saat ini pemerintah sudah melakukan tindakan pencegahan serta melakukan upaya lebih lanjut dengan melibatkan Kemenkominfo dan pihak berwajib terkait dengan amanat peraturan pemerintah No 71 Tahun 2019 tentang penyelenggaraan sistem dan transaksi elektronik," sambungnya.

Lebih lanjut, ia juga menyebut sesuai SE Kemenkes tentang digitalisasi dokumen kesehatan bagi pengguna transportasi udara yang terintegrasi dengan PeduliLindungi, aplikasi eHAC yang lama sudah tidak digunakan lagi sejak Juni 2021 lalu.

Lalu amankah aplikasi PeduliLindungi?

Dalam kesempatan yang sama, Anas menegaskan bahwa para pengguna PeduliLindungi tak perlu khawatir. Dugaan kebocoran data yang terjadi pada eHAC tidak terkait pada PeduliLindungi.

"Itu tidak terkait dengan data yang di PeduliLindungi."

"Itu sudah dijamin keamanannya sedang upaya melakukan mitigasi dan audit forensik bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait."

"Sekarang eHAC yang digunakan adalah eHAC yang berada dalam aplikasi PeduliLindungi, perlu saya sampaikan bahwa eHAC yang ada di PeduliLindungi infrastukturnya berada di pusat data nasional dan terjamin pengamanannya didukung Kominfo," lanjut Anas.

Berhubung sudahtidak lagi digunakannya eHAC lama, maka masyarakat diminta untuk menghapus aplikasi tersebut, Bunda. Sebagai gantinya, dianjurkan untuk mengunguh aplikasi PeduliLindungi.

"Pemerintah meminta masyarakat mendownload PeduliLindungi dan memanfaatkan eHAC yang sudah terintegrasi.

"Pemerintah meminta untuk menghapus, menghilangkan, dan meng-uninstall aplikasi eHAC yang lama," kata Anas.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, tonton juga 5 kegiatan yang wajibkan sertifikat vaksin COVID-19 dalam video berikut:



(AFN/fir)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Roche Peserta Coc Season 2 yang Kepintarannya Curi Perhatian, Ini 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Mom's Life Amira Salsabila

Wizzy Dapat Kejutan Manis Hamil Anak Kedua di Momen Ulang Tahunnya yang Ke-31

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

6 Tips Menabung ala Jepang agar Uang Cepat Terkumpul

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Piyu Padi dan Mantan Istri Kompak Hadiri Kelulusan SMA Sang Putri di Inggris, Ini Potretnya

Squid Game Season 3 Sudah Tayang! Intip Fakta Menarik dan Reaksi Para Pemain

5 Resep Kue Singkong Kukus Sederhana yang Enak, Ekonomis, dan Anti Gagal

Ketahui Estimasi Total Biaya Operasi Caesar BPJS dan Tanpa BPJS

SAKA Market Vol. 2: Green Trails Festival Sukses Digelar 2 Hari, Catat 6.500 Pengunjung

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK