Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Penemu Vaksin AstraZeneca Prediksi Akhir Pandemi, COVID-19 Bisa Jadi Flu Biasa

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Minggu, 26 Sep 2021 18:16 WIB

In this undated photo issued by Mattel, Britain's Professor Sarah Gilbert holds a Barbie doll made in her image, in honour of the Oxford vaccine co-creator. The toy company has created models in honour of five other women working in STEM around the world. (Andy Paradise/Mattel via AP)
Penemu vaksin AstraZeneca, Sarah Gilbert/ Foto: AP/Andy Paradise/Mattel
Jakarta -

Siapa tak kenal Profesor Dame Sarah Gilbert? Profesor Vaksinologi di Universitas Oxford Inggris ini berhasil mengembangkan vaskin COVID-19 AstraZeneca yang kini digunakan hampir di seluruh belahan dunia, termasuk Indonesia.

Belum lama ini, Gilbert kembali muncul dan ikut memprediksi akhir pandemi dari pola mutasi COVID-19. Menurut wanita 59 tahun ini, COVID-19 cenderung tidak akan lagi bermutasi menjadi varian yang mematikan.

Gilbert bahkan mengatakan bahwa COVID-19 akan menjadi seperti flu biasa lho. Ke depannya, manusia akan hidup berdampingan dengan virus COVID-19 yang sudah bermutasi ini.

"Kita sudah hidup berdampingan dengan empat virus Corona manusia berbeda dan kita tidak lagi terlalu memikirkannya dan pada akhirnya, SARS-CoV-2 ini akan menjadi salah satunya," kata Gilbert, dilansir Daily Mail.

Banner Tips Parenting Anak Cerdas Foto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari

Namun, untuk bisa hidup berdampingan dengan virus ini tak mudah. Kita tetap harus mengendalikan penyebaran dan mutasi virus ini, Bunda.

"Pertanyaannya hanyalah seberapa lama kita akan sampai ke sana dan apa yang harus kita lakukan untuk mengendalikannya pada saat ini," kata Gilbert.

Ibu tiga anak ini juga menyatakan virus pada umumnya cenderung akan menjadi lebih lemah setelah bersirkulasi ke banyak populasi manusia, termasuk pada virus COVID-19. Bagi Gilbert, tak ada alasan bagi kita untuk menganggap virus ini bisa berubah menjadi lebih berbahaya dari sebelumnya.

"Kita normalnya melihat bahwa virus akan menjadi kurang berbahaya seiring mereka lebih mudah bersirkulasi dan tidak ada alasan untuk berpikir kita akan punya versi lebih jahat dari SARS-CoV-2," ujarnya.

Gilbert menuturkan bahwa virus COVID-19 hanya akan menyebabkan penyakit yang ringan di kemudian hari. Menurutnya, kecil kemungkinan virus bermutasi ke strain yang bisa lolos dari perlindungan vaksin. Sebab, sudah tidak ada banyak lagi ruang bagi virus untuk berkembang.

Selain Gilbert, Kepala Eksekutif Moderna, Stephane Bancel, juga punya pandangan yang hampir sama terkait akhir pandemi COVID-19. Apa kata Bancel ya, Bunda?

TERUSKAN MEMBACA DI SINI.

(ank/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda