trending

Keren Bun! Usia 24 Tahun, Diva Kurnianingtyas Jadi Doktor Muda ITS

Annisa Afani   |   HaiBunda

Kamis, 30 Sep 2021 23:10 WIB

Jakarta -

Menjadi mahasiswa berprestasi menjadi harapan setiap orang. Belum lama ini, ada seorang wisudawan yang mendapat gelar berprestasi dan lulus di usia begitu muda.

Sosok tersebut adalah Diva Kurnianingtyas, ia merupakan wisudawan ke-124 Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) pada Minggu 10 Oktober mendatang. Ia pun menjadi lulusan doktor termuda, karena usianya baru menginjak 24 tahun 9 bulan, Bunda.

Tak hanya itu, Diva yang menjadi calon calon penyandang predikat doktor yang memiliki kisah menarik, lho. Gadis kelahiran Malang, 13 Desember 1996 tersebut sebelumnya memperoleh gelar sarjana di Teknik Informatika di Universitas Brawijaya dengan menempuh studi selama 3,5 tahun.


Saat itu Diva pun tak langsung melanjutkan jenjang magister. Ia terlebih dahulu memilih untuk bekerja di bidang Data Engineering selama tiga bulan. Hingga pada akhirnya, Diva kemudian meneruskan studi dengan jalur beasiswa program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) di ITS.

Di jenjang S2, Diva menceritakan bahwa dirinya mengambil jurusan teknik Sistem dan Industri. Masa pendidikan tersebut juga ia selesaikan dalam waktu singkat, yakni 1 tahun yang dilanjut S3 selama tiga tahun.

"Saya di ITS menempuh studi S2 selama setahun dan studi S3 selama tiga tahun," tutur Diva, dikutip dari detikcom pada Kamis (30/09/2021).

Dibalik keambisiusannya Diva itu, nyatanya ada sang ibunda yang ia jadikan motivasi, Bunda. Katanya, ia ingin membahagiakan ibundanya dengan sekolah tinggi.

"Sejujurnya, saya tidak pernah berekspektasi kuliah lanjut di usia muda. Tetapi karena keinginan serta doa beliau, saya bisa mencapai titik ini," terang Diva.

Sebagai mahasiswa termuda, Diva pun mengaku bahwa dirinya merasakan ada banyaknya tantangan. Pertama, ia harus belajar dengan amat giat untuk lulus tepat waktu.

Usianya yang masih begitu muda juga Dia diakui menjadi tantangan mental baginya sendiri. Khususnya tentang bagaimana mengendalikan emosi dan menerima situasi yang tidak sesuai harapan.

"Yang terpenting adalah belajar sabar. Studi S3 tidak seperti studi S1 dan S2 yang terus belajar ilmu pengetahuan, melainkan belajar ilmu kehidupan yang tidak pernah diperoleh sebelumnya," paparnya.

Gadis asal Kota Malang ini banyak mengembangkan diri dalam kegiatan proyek dan penelitian selama kuliah. Ia beberapa kali menyajikan penelitiannya dalam konferensi internasional hingga publikasi jurnal terindeks Scopus.

Sejauh ini, bidang yang saya tekuni adalah Perencanaan dan Manajemen Kesehatan, Pemodelan Simulasi, Data Mining, Pemrograman serta Optimasi," tambahnya.


TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, lihat  juga lima potret keseruan Tasya Kamila temani suami kuliah di New York dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT