5 Fakta Kim Yo Jong, Adik Perempuan Kim Jong Un yang Terseret Isu Kudeta

Nama Kim Jong Un kembali jadi perbincangan publik, Bunda. Kali ini soal dirinya yang disebut diduga telah dikudeta oleh adik perempuannya, yakni Kim Yo Jong.

Kabar tersebut muncul karena beberapa alasan. Tak hanya itu, kabar kudeta yang Kim Jong Un alami ini pun masih berlanjut dari dugaan-dugaan sebelumnya.

Sejak beberapa waktu yang lalu, Kim Jong Un sempat dilaporkan telah dikudeta. Diketahui, peristiwa itu berlangsung antara 6 Mei dan 5 Juni.

Menurut laporan, isu kudeta yang terjadi pada kakaknya itu pertama kali beritakan oleh sebuah media Amerika Serikat (AS) Globe, pada Senin (25/10/2021) lalu.

Apakah hal tersebut benar? Siapa sosok Kim Yo Jong sebenarnya? Simak fakta-fakta yang sudah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber berikut.

1. Orang nomor 2 di Korea Utara

Nama Kim Yo Jong jadi perbincangan sejak dirinya disebut-sebut telah resmi menjadi 'orang nomor dua' di negara Korea Selatan, Bunda.

Badan intelijen Korea Selatan percaya bahwa Kim Yo Jong menjabat sebagai orang nomor dua secara de facto. Tapi, adik bungsu Kim Jong Un itu belum ditentukan sebagai pengganti Kim Jong Un di masa depan.

Lebih lanjut, legislator partai oposisi di komite intelijen parlemen Korea Selatan, yakni Ha Te Keung, pernah mengatakan bahwa Kim Yo Jong membantu menjalankan rezim.

"Intinya adalah Kim Jong Un masih memegang kekuasaan absolut, tapi telah menyerahkan lebih banyak kewenangannya dibandingkan dahulu," kata Ha Te Keung dikutip dari Al-Jazeera pada Jumat (21/8/2020).

2. Miliki tanggung jawab kebijakan AS dan Korsel

Kim Jong Un dan Kim Yo Jong bersekolah di Bern, Swiss, pada waktu yang sama. Melansir dari The Conversation, usai menyelesaikan bangku sekolah tersebut, wanita kelahiran 25 September 1987 itu melanjutkan pendidikan di Universitas Kim Il-sung di Pyongyang dengan jurusan Ilmu Komputer

Kim Yo Jong pertama kali menyita perhatian internasional di tahun 2018. Kala itu ia menjadi bagian dari delegasi ke Olimpiade Musim Dingin. Kim Yo Jong menjadi anggota pertama Dinasti Kim yang mengunjungi Korea Selatan (Korsel), Bunda.

Dilansir BBC, ia juga terlihat bersama Kim Jong Un di KTT internasional. Wanita yang satu ini juga menulis tentang potensi pertemuan antara Kim Jong Un dengan Trump. 

Tonton juga lima alasan kenapa Bunda wajib nonton drakor Lovers of The Red Sky dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

CALON PEMIMPIN KOREA UTARA SELANJUTNYA

Kim Yo Jong/ Foto: Jorge Silva/Pool Photo via AP, File

3. Disebut calon pemimpin Korea Utara selanjutnya

Sejak tersiarnya kabar Kim Jong Un meninggal, Kim Yo Jong lantas disebut sebagai kandidat kuat yang akan menjadi pengganti kakaknya untuk pimpin Korea Utara, Bunda.

Namanya tentu tak menyeruak tanpa alasan. Ini karena wanita berusia 32 tahun itu seringkali berperan penting di balik kekuasaan Kim Jong Un.

Dilansir dari Guardian, sejak lulu dari Universitas Kim Il Sung sebagai sarjana Ilmu Komputer tahun 2007, Kim Yo Jong mulai memainkan perannya membantu sang kakak. Ia menjadi salah satu alasan Kim Jong Un sukses jadi pemimpin tertinggi negaranya, setelah Kim Jong Il menderita stroke beberapa tahun silam.

Sosoknya yang bisa diandalkan itu diyakini menjadi otak di balik citra publik Kim Jong Un, Bunda. Semua ia rencanakan dengan rapi. Sebagai imbalan, Kim Yo Jong lantas mendapat kepercayaan absolut dari sang kakak, bahkan secara tidak resmi juga menjadi kepala staf sang pemimpin Korea Utara.

Kalau Kim Yo Jong masuk sebagai pengganti Kim Jong Un, maka tradisi keluarga memimpin Korut sejak Kim Il Sung di 1948 terus terjaga.

4. Dianggap sombong

Kim Yo Jong ternyata dianggap sebagai sosok yang sombong dan dibenci pejabat lain di negara tersebut, Bunda. Ini karena Kim Yo Jong tampil sebagai sosok yang keras ketika mengomentari lawan maupun para pembelot di Korea Utara.

Ia pernah menyebut pembelot sebagai 'anjing kudis' dan 'sampah manusia'. Bahkan, ia juga sempat menyindir Presiden Korea Selatan.

Tak hanya dibenci, ternyata banyak juga dari pejabat di Korea Utara yang tidak menaruh simpatik kepada Kim Yo Jong, Bunda. Alasan terbesarnya karena kata-kata kasar yang kerap dilontarkan Kim Yo Jong.

"Banyak orang tidak menganggap istimewa Kim Yo Jong, karena dia selalu melontarkan kata kasar setiap mengomentari urusan luar negeri," kata seorang sumber di Provinsi Ryanggang.

Mungkin karena Wakil Direktur (Kim Yo Jong) masih muda, jadi dia tidak tahu kapan harus menjaga ucapannya. Dia juga sosok yang sombong," papar pejabat tersebut.

Enggak hanya itu, Bunda. Sumber lain di Provinsi Hamgyong Utara juga mengungkapkan bahwa status Kim Yo Jong itu mustahil dicapai jika dia tak dekat dengan kakaknya.

Pejabat itu juga menceritakan bahwa ayah mereka, yakni Kim Jong Il lah yang menempatkan Kim Jong Un pada posisi saat ini. Akan tetapi, pejabat-pejabat tersebut mengakui bahwa pemberian posisi itu memang layak.

TERSERET ISU KUDETA KIM JONG UN

Kim Yo Jong /Foto: Jorge Silva/Pool Photo via AP, File

5. Terseret isu kudeta

Kondisi kesehatan Kim Jong Un memang sudah dikenal oleh banyak orang. Sebagai perokok berat dan kelebihan berat badan, ia kerap menarik perhatian dan belum lama ini ia kembali dikabarkan menghilang.

Kim Jong Un terakhir terlihat pada 29 Juni lalu saat memimpin pertemuan politbiro Partai Buruh. Di sana ia diketahui mencaci-maki pejabat yang menangani pandemi COVID-19 karena mengabaikan tugas.

Kemudian pada awal Juli 2021 lalu, Kim Jong Un sempat dikabarkan dalam kondisi tak baik-baik lagi, Bunda. Ia diberitakan tidak sadarkan diri setelah menderita pendarahan otak.

Sejak itu, berembus lah kabar adanya kudeta yang telah memaksa dirinya turun dari kekuasaan. Kudeta itu pun disebut dipimpin oleh Kim Yo Jong bersama sang paman, yakni Kim Pyong Il.

Akan tetapi, kudeta itu juga dikatakan tidak benar, Bunda. Dalam pernyataan terbaru, Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan (Korsel) mengatakan bahwa Kim Jong Un dalam kondisi yang baik-baik saja.

"Sejauh yang kami ketahui, Kim Jong Un memimpin pertemuan politbiro sepanjang hari pada 29 Juni dan telah menjalankan urusan negara secara normal sebagai kepala negara," sambungnya.

Selain itu, NIS juga menepis laporan yang mengklaim Kim Yo Jong menggulingkan Kim Jong Un setelah lakukan kudeta. Seorang pejabat pemerintah lain turut mengatakan laporan yang tersiar seperti itu tidak benar.