Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Viral Aini Mahasiswi Makassar Dibayar Cuma Rp500 Jadi Kuli Angkut Semen

Firli   |   HaiBunda

Sabtu, 18 Dec 2021 08:20 WIB

Nur Aini (21), mahasiswi UNM Makassar yang viral menjadi kuli semen di Kabupaten Pinrang. (dok. Istimewa)
Foto: Nur Aini (21), mahasiswi UNM Makassar yang viral menjadi kuli semen di Kabupaten Pinrang. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Kisah seorang mahasiswi asal Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan sedang ramai perbincangan, baru-baru ini. Pekerjaan perempuan bernama Nur Aini ini menjadi sorotan karena dirinya diketahui menjadi kuli angkut semen.

Perempuan berusia 21 tahun ini rela bekerja sebagai kuli angkut semen demi membantu kedua orang tuanya. Nur Aini sendiri merupakan seorang mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM).

Yang menjadi sorotan netizen, yakni upah yang diperoleh Aini dari pekerjaannya tersebut. Rupanya, ia hanya menerima Rp600 untuk setip sak semen yang diangkutnya.

"Angkat semen 1 sak dahulu Rp500, sekarang Rp600 rupiah. Naik Rp100 rupiah," ujar Aini seperti dikutip dari detikcom.

Rupanya Aini sudah melakukan pekerjaan sebagai kuli angkut semen sejak masih duduk di bangku SMA. Ia menceritakan kalau pekerjaan tersebut ia lakukan karena orang tuanya juga bekerja hal yang sama.

Pekerjaan itu membuat Aini harus selalu menunggu orang tuanya pulang hingga larut malam. Lantaran tak ingin hal tersebut terus berlanjut, Aini pun rela melakukan hal yang sama demi membantu orang tuanya.

"Awalnya karena orang tuaku pekerja angkat semen kan, mama sama bapak. Terus pas kelas 1 SMA kan mama ku sering pulang malam, tengah malam, kadang subuh baru pulang," ungkap Aini.

"Heran saya, karena ku bilang kenapa orang tuaku malam terus pulang. Saya memang sering mau ikut, lama-lama sering ma juga bantu-bantu angkat semen," imbuhnya.

Banner Istri Jepang Atur Gaji Suami Asal GarutFoto: HaiBunda/Mia

Pekerjaan yang dilakukan Aini ini memang berat ya, Bunda. Bahkan ia tak menampik kalau pekerjaannya membutuhkan tenaga ekstra. Tidak jarang pula Aini mengalami luka di bagian bahunya karena menahan beban berat.

"Awalnya susah sekali, sampai berdarah itu bahu, sakit sekali. Lama kelamaan sudah biasa, dirasakan mi juga oh begini pale (ternyata) pekerjaannya orang tuaku," ujarnya.

Meski begitu, Aini kini masih menyelesaikan pendidikan S1-nya. Ia melakukan pekerjaannya tersebut setiap akhir pekan. Aini menceritakan jika Kamis sore ia kan pulang ke kampung halamannya di Pinrang untuk bekerja sebagai kuli angkut.

Kemudian pada Minggu sore, Aini akan kembali lagi ke Makassar untuk persiapan kuliahnya. Dengan bayaran senilai Rp500 hingga Rp600 rupiah per satu sak semen, Aini mengaku bisa memperoleh Rp400 ribu setiap kali bekerja pada akhir pekan tersebut.

"Dalam satu mobil biasanya berisi 850 sak semen, sesuai rezeki sih. Kalau ada yang panggil, kalau mobil truk minta bantu dulu angkat semen ke toko. Totalnya paling Rp400 ribu," katanya.

Aini menuturkan dirinya tak malu menjadi kuli angkut semen. Ia melakukannya tulus demi membantu orang tuanya.

"Motivasi saya kerja orang tua. Jangan malu jangan gengsi, apapun pekerjaan yang jelas halal jangan pernah malu. Karena sekarang kalau malu tidak akan bisa berkembang," ujarnya.

TERUSKAN MEMBACA DENGAN KLIK DI SINI.

(fir/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda