Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Viral Kisah Aini, Mahasiswi Makassar Jadi Kuli Angkut Semen & Dibayar Rp500 Per Sak

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 14 Dec 2021 21:15 WIB

Nur Aini (21), mahasiswi UNM Makassar yang viral menjadi kuli semen di Kabupaten Pinrang. (dok. Istimewa)
Nur Aini/Foto: Nur Aini (21), mahasiswi UNM Makassar yang viral menjadi kuli semen di Kabupaten Pinrang. (dok. Istimewa)
Jakarta -

Seorang mahasiswi asal Sulawesi Selatan tengah menjadi perbincangan, Bunda. Hal karena ia bekerja sebagai kuli angkut semen.

Dia adalah Nur Aini, mahasiswi Universitas Negeri Makassar (UNM). Di usia 21 tahun, Aini ungkap bahwa pekerjaan berat tersebut ia lakukan bersama kedua orang tuanya.

Yang menjadi perhatian, yakni upah yang Aini peroleh. Ternyata, ia hanya mendapat Rp600 untuk setiap sak semen yang diangkut. "Angkat semen 1 sak dahulu Rp500, sekarang Rp600. Naik Rp100," ungkap Aini, dikutip dari detikcom, Selasa (13/12/2021).

Diceritakan Aini, pekerjaan tersebut sudah ia lakoni sejak masih sekolah di bangku SMA. Ia pun beberkan bahwa pekerjaan tersebut ia lakukan karena orang tuanya juga sibuk di hal yang serupa.

Kesibukan orang tuanya itu membuat Aini selalu menunggu mereka pulang hingga larut malam. Tak ingin hal tersebut terus berlanjut, maka ia pun rela melakukan hal yang sama agar kedua orang tuanya terbantu.

"Awalnya karena orang tuaku pekerja angkat semen kan, mama sama bapak. Terus pas kelas 1 SMA kan mama ku sering pulang malam, tengah malam, kadang subuh baru pulang."

"Heran saya, karena ku bilang kenapa orang tuaku malam terus pulang. Saya memang sering mau ikut, lama-lama sering ma juga bantu-bantu angkat semen," imbuhnya.

Pekerjaan yang dilakukan Aini ini memang berat. Bahkan, ia pun tak menampik bahwa pekerjaan tersebut membutuhkan tenaga lebih.

Dalam setiap prosesnya, Aini kerap mengalami luka. Terutama bagian bahunya yang selalu menahan beban yang tak ringan.

"Awalnya susah sekali, sampai berdarah itu bahu, sakit sekali. Lama kelamaan sudah biasa, dirasakan mi juga oh begini pale (ternyata) pekerjaannya orang tuaku," tutur dia.

Sebagai mahasiswa yang merantau, Aini membeberkan bahwa pekerjaan angkat semen itu dia lakukan setiap akhir pekan. Katanya, Kamis sore ia akan pulang ke Pinrang untuk bekerja jadi kuli angkut dan pada Minggu sore dia akan kembali lagi ke Makassar untuk persiapan kuliahnya.

Dengan bayaran senilai Rp500 hingga Rp600 per satu sak semen, Aini mengaku bisa memperoleh Rp400 ribu rupiah setiap kali bekerja pada akhir pekan tersebut.

"Dalam satu mobil biasanya berisi 850 sak semen, sesuai rezeki sih. Kalau ada yang panggil, kalau mobil truk minta bantu dulu angkat semen ke toko. Totalnya paling Rp 400 ribu," katanya.

Aini menegaskan tidak malu hanya karena jadi kuli angkut semen. Pekerjaan ini sekali dinilai Aini demi membantu orang tuanya.

"Motivasi saya kerja orang tua. Jangan malu jangan gengsi, apapun pekerjaan yang jelas halal jangan pernah malu. Karena sekarang kalau malu tidak akan bisa berkembang," ujarnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 

Bunda, simak juga cerita Pinkan Mambo terpaksa jadi 'kuli' demi rintis usaha dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda