Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Beda Hasil PCR Ashanty di Turki & Indonesia, Kemenkes Jelaskan Kemungkinan Omicron

Annisa Afani   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Jan 2022 13:36 WIB

Ashanty kulineran di Cappadocia
Kaluarga Ashanty/Foto: Instagram/@ashanty_ash

Keluarga Ashanty kembali menjadi perbincangan publik, Bunda. Ini karena ia dinyatakan positif COVID-19 usai kembali dari Turki bersama keluarganya.

Tak hanya itu, istri Anang Hermansyah itu juga disebut terinfeksi varian COVID-19 terbaru, yakni Omicron. Hal ini tentunya membuat publik geram karena dirinya dinilai membawa virus dari luar negeri.

Menanggapi hal tersebut, Ashanty lantas membuat penjelasan melalui postingan di Instagram. Dalam unggahan tersebut, Ashanty menjelaskan bahwa saat akan berangkat ke Indonesia, hasil tes PCR yang dilakukan di Turki menunjukkan negatif. Namun ketika sampai di Indonesia, barulah hasil yang diperoleh menunjukkan positif.

Ashanty langsung saja menjalani isolasi di rumah sakit yang direkomendasikan oleh tim Satgas COVID-19. Terlebih lagi, bunda dua orang anak memiliki penyakit bawaan, yakni autoimun.

"Langsung saya ke RS untuk karantina di RS yang sudah disetujuin Satgas COVID-19. Dikarenakan saya punya penyakit autoimun dan demi keselamatan bersama," tuturnya melalui akun @ashanty_ash.

Lebih lanjut, Siti Nadia Tarmizi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun memberikan penjelasan soal Ashanty dan rombongannya.

"Mungkin yang dapat kami sampaikan, sesuai dengan prosedur yang ada, bahwa setiap pelaku perjalanan luar negeri pada memasuki wilayah Indonesia harus melakukan pemeriksaan PCR untuk memastikan seseorang itu positif atau tidak," bukanya, dikutip dari channel YouTube TRANS TV Official pada Sabtu (8/1/2022).

Kemudian, Nadia ungkap bahwa para pelaku perjalanan dari Turki ada 15 orang yang positif. Dari rombongan Ashanty yang berjumlah 13 orang, 6 di antaranya positif COVID-19.

"Kita lihat dari Turki, kita mendapatkan 15 orang yang positif dalam satu pesawat tersebut. Kemudian kita dapatkan kalau rombongan keluarga besar inisial 'A' tadi, dari 13 orang itu 6 positif COVID-19," ujarnya.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

Bunda, simak juga rekomendasi IDAI terkait PTM terbatas yang telah ijinkan 100 persen siswa dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

POSITIF OMICRON ATAU TIDAK?

Ashanty kulineran di Cappadocia

Ashanty/Foto: Instagram @ashanty_Ash

Dalam kesempatan yang sama, Nadia juga mengungkap bahwa berdasarkan aturan yang ada, semua dari para pelaku perjalanan ini jalani isolasi. Nadia ungkap mereka mendapat perlakuan yang sama secara terpusat.

"Sebagai langkah antisipasi, seluruh yang positif menjalani isolasi. 15 orang yang positif dari penerbangan yang sama dengan inisial 'A', semua diperlakukan sama artinya harus lakukan isolasi terpusat."

"(Dari Turki isolasi) 7 hari," katanya.

Terkait kabar Ashanty terinfeksi COVID-19 varian Omicron, hal tersebut masih belum dapat dipastikan. Ini karena mereka masih dalam masa isolasi dan menunggu masa inkubasi untuk hasil yang lebih akurat.

"Saat ini sedang kita lakukan pemeriksaan, ya. Kita berharap (hasilnya) dari 15 orang dari penerbangan ini (mungkin) positif omicron atau kemungkinan omicron."

"Seperti yang kita tahu, masa inkubasi atau penularan itu adalah antara 2-14 hari tapi rata-ratanya 5-6 hari.

Simak kelanjutannya di halaman berikut ya, Bunda.

PERBEDAAN HASIL PCR DI TURKI DAN INDONESIA

Ilustrasi Tes Swab

Ilustrasi tes COVID-19/Foto: Ilustrator: Mindra Purnomo

Soal bedanya hasil pemeriksaan PCR di Turki dan Indonesia, Nadia juga memberikan penjelasan. Katanya, ini masih soal inkubasi virus dalam tubuh.

Bisa saja, saat pemeriksaan di Turki, level virus yang ada masih kecil sehingga belum terdeteksi dengan akurat. Kemudian virus tersebut semakin terlihat kuat selama perjalanan dan beru terdeteksi dengan jelas di Indonesia.

"Kita melihat bahwa pada hari ke 3-10 itu adalah masa alat bisa mendeteksi virus tersebut, jadi ada kemungkinan yang positif saat kedatangan terpapar saat perjalanan dalam pesawat."

"Jadi mungkin, di Turki memang masih negatif karena belum pada jumlah yang virusnya bisa terdeteksi oleh alat diagnosis," tuturnya.

Enggak hanya soal virus COVID-19, Nadia juga mengatakan bahwa semua pemeriksaan di laboraturium akan seperti itu. Semua tergantung pada virus yang ada, apakah sudah berada di level yang cukup untuk terdeteksi, atau belum.

"Semua pemeriksaan laboratorium itu baru bisa mendeteksi pada level tertentu. Kalau virusnya masih sedikit sekali, belum bisa. Makanya untuk memastikannya, karantina 7 hari bahwa orang tersebut tidak membawa virus omicron tadi," katanya.


(AFN)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda