
trending
Alasan Pasien Bergejala Omicron dengan Hasil Tes Negatif Tetap Isoman 5 Hari
HaiBunda
Selasa, 15 Feb 2022 17:40 WIB

COVID-19 varian Omicron diketahui bergejala relatif lebih ringan, Bunda. Bahkan, varian ini juga terlihat amat menyerupai gejala flu biasa.
Meski begitu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tetap memberi perhatian yang khusus. Tidak hanya itu, Kemenkes juga meminta agar masyarakat yang mengalami gejala namun mendapat hasil tes negatif COVID-19 untuk tetap karantina.
Alasannya, ada kemungkinan bahwa virus belum terdeteksi saat dilakukan tes. Bisa jadi karena saat itu virus belum di masa inkubasi sehingga tak terdeteksi.
"Segera lakukan tes untuk mengetahui apakah positif atau tidak. Kalau hasilnya negatif, kita harus karantina atau ada masa inkubasi dari virus ini yang mungkin dites itu belum positif," kata dr Siti Nadia Tarmizi selaku juru bicara vaksinasi COVID-19 Kemenkes, dikutip dari detikcom, Selasa (15/2/2022).
Lebih lanjut, dr Siti juga menyarankan karantina selama lima hari, Bunda. Setelah itu, pasien diminta kembali melakukan tes untuk melihat status kondisi tubuh.
"Kita karantina selama lima hari. Di hari kelima, kita lakukan tes kembali," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dirjen Pelayanan Kesehatan Prof dr Abdul Kadir, PhD, SpTHT-KL(K), MARS menambahkan orang yang terinfeksi virus COVID-19 belum tentu terdeteksi positif pada hari pertama dan kedua jika tes dilakukan dengan rapid test antigen.
Maka dari itu, ia menganjurkan orang-orang yang mengalami gejala namun mendapat hasil negatif COVID-19 dari tes antigen untuk juga melakukan tes PCR (polymerase chain reaction).
"Rapid test antigen itu positif atau negatif itu ditentukan oleh tinggi-rendahnya antibodi yang terbentuk dalam tubuh. Kalau kita antibodi yang terbentuk dalam tubuh dalam tinggi, misalnya pada infeksi-infeksi awal hari pertama atau hari kedua itu mungkin negatif, tetapi dengan PCR sudah positif," bebernya.
"Oleh karena itu, kita menganjurkan mereka-mereka yang kebetulan rapid tes negatif, itu dilanjutkan dengan pemeriksaan PCR," kata Prof Kadir.
dr Nadia juga sempat menjabarkan sederet gejala COVID-19, khususnya varian Omicron, pada pasien dengan tingkat gejala ringan seperti batuk, pilek, dan sakit kepala. Mengingat, pasien dengan gejala ringan tersebut diharapkan menjalani isolasi mandiri di rumah.
"Masyarakat yang tentunya tidak bergejala atau bergejala ringan seperti batuk, pilek, demam, kemudian sakit kepala dan saturasi oksigen lebih dari 95 persen, tidak memiliki komorbid, serta bukan lansia, diharapkan untuk bisa melakukan isolasi mandiri di rumah atau tempat isolasi terpusat yang sudah disiapkan," pungkasnya.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Cerita Chicco Jerikho Alami Sepsis Usai Sembuh dari COVID-19, Sampai Kritis dan Pakai Alat Bantu

Trending
Gejala Omicron Tak Semematikan Delta, Ini Penjelasan Dokter Paru

Trending
Bukan Demam, Ternyata Ini Ciri Khas Omicron di Indonesia Menurut Dokter Paru

Trending
Gejala Tak Biasa Omicron yang Muncul Saat Bangun Tidur dan BAB

Trending
Omicron Tak Serang Paru-paru Pasien Ini, Tapi Anggota Tubuh Lain


5 Foto
Trending
Omesh Ubah Mobil Mercy Miliknya Jadi Ambulans Pasien COVID-19, Intip 5 Potretnya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda