
trending
Bukan Demam, Ternyata Ini Ciri Khas Omicron di Indonesia Menurut Dokter Paru
HaiBunda
Rabu, 02 Feb 2022 09:36 WIB

Akhir-akhir ini angka kasus positif COVID-19 varian Omicron semakin meningkat di Indonesia, Bunda. Menurut WHO, sebagian besar pasien yang terpapar adalah pasien yang sudah divaksinasi dan hanya memiliki gejala yang lebih ringan daripada varian sebelumnya.
Robert G. Lahita MD, Ph.D. ("Dr. Bob"), Direktur Institut Penyakit Autoimun dan Rematik di Saint Joseph Health dan penulis Immunity Strong, mengungkapkan ada beberapa jenis makanan yang tak boleh dikonsumsi saat terkena COVID-19 varian Omicron, Bunda. Salah satunya adalah jeruk.
Makan makanan kaya jeruk dan minum jus jeruk untuk vitamin C mungkin tampak seperti penambah kekebalan alami yang harus dicapai ketika sakit. Tetapi, Dr. Bob mengatakan dalam kasus memiliki Omicron, itu tidak akan memuaskan untuk makan.
"Makanan yang terdiri dari jeruk dan makanan yang sedikit asam, akan sangat-sangat sulit untuk ditelan," kata Dr Bob.
Ketika sakit tenggorokan yang parah, sulit untuk menelan beberapa makanan. Itu sebabnya mulailah dengan makanan yang sangat lembut dan lunak.
Kaldu dan protein shake adalah rekomendasi sehat untuk dikonsumsi. Selain itu, es krim juga bisa ditambahkan ke dalam daftar makanan penderita Omicron.Â
"Jika Anda tidak menderita diabetes, (makan) es krim. Sesuatu yang mudah ditelan. (Ini) memberi Anda glukosa dan juga protein, jadi Anda setidaknya bisa menjaga berat badan," kata Dr. Bob dikutip Eat This.
Berbeda dengan varian COVID-19 lainnya, Omicron memiliki gejala yang khas. Gejalanya dikatakan lebih ringan, Bunda.
"Dari rumah sakit kami ternyata yang banyak itu adalah gejala batuk dan nyeri tenggorokan," kata Dokter Paru RS Persahabatan, dr Erlina Burhan, SpP(K).
Dokter Erlina mengatakan, gejala yang muncul pada varian COVID-19 sebelumnya didominasi oleh demam. Setidaknya, untuk virus COVID-19 varian Alfa, Beta, dan Delta, sekitar 90 persen pasien mengalami demam.
Nah, pada varian Omicron, gejala demam justru hanya ditemukan pada sebagian kecil pasien. Selain itu, pasien yang terpapar Omicron juga tidak mengalami masalah paru, seperti sesak napas hingga membutuhkan oksigen.
"Demam itu hanya 18-20 persen. Kemudian tidak ada yang sesak, butuh oksigen, Omicron maupun probable Omicron," ujar Dokter Erlina.
Meski gejalanya terbilang ringan, Bunda harus tetap waspada terhadap varian baru COVID-19 ini ya. Dokter Erlina berpesan, masyarakat perlu lebih waspada bila mengalami gejala batuk atau gatal pada tenggorokan.
Dalam kesempatan ini, Dokter Erlina juga mengungkapkan persentase pasien Omicron yang mengalami masalah paru. Ia pun menjelaskan tentang perkembangbiakan virus ini di saluran napas.
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Gejala Omicron Tak Semematikan Delta, Ini Penjelasan Dokter Paru

Trending
Gejala Tak Biasa Omicron yang Muncul Saat Bangun Tidur dan BAB

Trending
Omicron Tak Serang Paru-paru Pasien Ini, Tapi Anggota Tubuh Lain

Trending
Jawaban Kemenkes soal Dugaan Warga Sukabumi Positif COVID-19 Varian Omicron

Trending
COVID-19 Varian Omicron Bikin Banyak Negara Takut & Perketat Karantina


5 Foto
Trending
Omesh Ubah Mobil Mercy Miliknya Jadi Ambulans Pasien COVID-19, Intip 5 Potretnya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda