Reaksi Pesepakbola Wanita RI Sabreena Dressler Saat Dicoret dari Timnas & Dihujat

Sabreena Dressler dikenal sebagai salah satu pesepakbola berbakat untuk Timnas Putri Indonesia. Namun, tak banyak yang tahu, bahwa atlet 20 tahun itu menuai hujatan ketika ia dicoret dari training camp Timnas Indonesa untuk Piala Asia 2022. Kok bisa?

Perempuan yang menggeluti olahraga sepakbola sejak duduk di bangku SD itu awalnya tak menyangka dipanggil ke pemusatan latihan (TC). Namun, setelah delapan hari sejak TC di Jakarta dimulai, sebanyak lima pemain dipulangkan pelatih kepala timnas Wanita Rudy Eka Priyambada. Lima pemain itu termasuk Sabreena.

Alasan Sabreena dan empat pemain lainnya dicoret karena, menurut Rudy, dari segi kemampuan kurang bersaing dan tidak bisa menerapkan skema taktik serta strategi yang diinginkan tim pelatih.

"TC yang kami lakukan ini sekaligus menyeleksi para pemain yang sekiranya pantas dan bisa tampil di Piala Asia Wanita bulan depan. Jika mereka tidak memenuhi standarisasi yang diinginkan mulai dari segi fisik, teknik, skill hingga kemampuan untuk keluar dari tekanan lawan, maka mereka akan dipulangkan," ujar Rudy pada Desember 2021, dikutip dari laman resmi PSSI.

"Kompleksivitas permainan di level Asia jauh lebih sulit. Para pemain dituntut bermain ngotot detik per detik, jadi kita benar-benar harus memilih pemain yang memiliki daya saing seperti itu" tambahnya.

Walau merasa kecewa dan sedih, Sabreena merasa bersyukur, lantaran dirinya juga belum siap. Apalagi, Australia merupakan lawan yang berat. Hal ini terbukti dari hasil perolehan skor Piala Asia 2022, Indonesia 0, sementara Australia 18.

"Aku dicoret dan aku emang mengerti, karena aku belum siap dan kalau lawan Australia itu benar-benar susah banget, jadi aku agak senang enggak ikut karena jadi beban," ujarnya.

Sayangnya, tak hanya dukungan dan semangat yang Sabreena dapatkan, ia ternyata juga menuai hujatan.

"Aku enggak ikut di tim itu, tapi masih saja dihujat. Apalagi aku ikut. Banyak banget hujatannya, padahal aku enggak ikut ke India (untuk Piala Asia 2022), tapi aku masih dihujat," ungkapnya, di acara Rumpi No Secret TRANS TV, dilansir kanal YouTube TRANS TV OFFICIAL, baru-baru ini.

"Tapi aku enggak peduli sih, karena mereka enggak tahu apa-apa, enggak tahu apa yang terjadi di belakang layar kan. Karena cuma lihat apa yang ada di Instagram, social media gitu."

Meskipun cuek soal hujatan, pesepakbola putri Indonesia ini justru berani speak up jika ada komentar yang mengarah pelecehan seksual. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga cerita 'anak angkat' Ronaldo, Martunis yang kini sudah dikaruniai anak perempuan:

[Gambas:Video Haibunda]

TAK DIAM JIKA DILECEHKAN LEWAT KOMENTAR

Sabreena Dressler/ Foto: Instagram

Meskipun cuek soal hujatan, Sabreena tetap berani speak up jika ada komentar yang mengarah pelecehan seksual. Ia melawan hal tersebut lantaran ia tak ingin publik melakukan objektifikasi seksual pada kaum perempuan.

"Kalau komentar yang lucu-lucu sih enggak apa-apa, cuma kalau yang mengarah sexualization itu aku stand up, aku speak up ke orang yang cuma lihat perempuan sebagai tubuhnya, cuma lihat gara-gara fisiknya," ujarnya.

Komentar tak pantas itu juga sering ia dapatkan di unggahan fotonya yang tengah berlatih sepakbola. Salah satunya, ketika ia menggulung celananya, Bunda. Padahal menurut Sabreena, adalah hal biasa ketika pemain sepakbola menggulung celananya ketika bermain karena memudahkan untuk bergerak.

"Padahal pemain sepakbola gulung celananya gara-gara memang enak mainnya, bukan buat show off badannya, lebih nyaman saja. Tapi netizen mikirnya kita mau show off badan kita, terus aku kayak.. ya sudah lah mau bagaimana lagi," kata Sabreena.

Di kesempatan sama, Sabreena juga bercerita sedikit soal ketertarikannya pada sepakbola sejak kecil dan cerita dirinya mengalami cedera lutut. Baca kelanjutannya di halaman berikut.

SUKA DUKA SABREENA JADI PESEPAKBOLA PUTRI

Sabreena Dressler/ Foto: Instagram Sabreena Dressler

Sebelumnya, perempuan blasteran Indonesia Jerman ini bercerita sedikit tentang ketertarikannya pada sepakbola sejak kecil. Dari dulu, alasan ia ingin geluti sepakbola tidak berubah. Sepakbola merupakan panggilannya sejak kecil, Bunda.

"Menurut aku sepakbola itu jarang banget perempuan main, laki suka remehin cewek. Pas di sekolah juga belum ada tim," cerita Sabreena.

"Aku lihat kayak oh cowok bisa, kenapa aku enggak bisa? Dan aku coba main dan bisa, dan tiba-tiba ada tim, terus kita suka menang, ke liga-liga. Terus join ke DKI, dan lain-lain."

Menjadi pesepakbola, pastinya Sabreena juga merasakan bagian pahitnya yakni ketika mengalami cedera lutut dan sempat membuatnya ingin berhenti. Ia bahkan mengalami depresi ketika mengalami hal tersebut.

"Sempat cedera lutut, kadang-kadang pengaruhi performa, tapi aku harus dalam kondisi sehat dan selalu ke physio strengthening dan itu enggak apa-apa," kata Sabreena.

"Sempat 8 bulan aku enggak main bola, physio mulu tiap hari dan aku sempat setop main bola soalnya kalau atlet cedera itu yang paling depresi, stres banget. Tapi aku di-support sama orang tua dan lain-lain, lama-lama enggak, fighting dan (akhirnya) bisa (main lagi)" ungkapnya.

Sebelum dipanggil ke TC, Sabreena sempat tergabung di Persija. Namun, kabar terbaru, Sabreena kini sudah kontrak dengan tim barunya yang masih dirahasiakan.

"Selama aku masih sehat, aku mau main," tutur Sabreena soal komitmennya menjadi pesepakbola putri.