HaiBunda

TRENDING

Pengakuan WNI di Rusia Tidak Bisa Tarik Uang di ATM, Harga Telur pun Melambung

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 03 Mar 2022 13:38 WIB
ilustrasi mahasiwa RI di Rusia/ Foto: iStock
Jakarta -

Konflik antara Rusia dan Ukraina belum juga mereda. Invasi Rusia ke Ukraina membuat sejumlah negara barat melakukan pemberian sanksi pada Rusia. Beberapa fasilitas umum diblokir sebagai dampak invasi Rusia ke wilayah Ukraina. 

Tak hanya warga lokal yang merasakan dampak perang kedua negara, kini WNI pun mulai merasakannya. Rima Desi Milenia, mahasiswi Indonesia di Moskow melaporkan bahwa ia belum bisa menarik tunai di tiga ATM, di kota tempat tinggalnya itu. 

Sejak pekan ini, Rima kesulitan untuk mencairkan uang dari ATM yang berlogo Visa atau Mastercard. Seperti diketahui, kedua perusahaan jasa keuangan tersebut berasal dari Amerika Serikat.


"Halo semua, sekarang aku akan pergi ke mesin ATM yang ada di kota Moskow. Karena dari kemarin sudah coba tiga mesin ATM tapi tetap tidak bisa digunakan untuk mencairkan uang dari ATM Indonesia yang berlogo Visa atau Mastercard," ujar Rima melaporkan kepada VOA Indonesia, dikutip Kamis (3/3/2022).

Terlihat Rima memperlihatkan mesin ATM dan mencoba untuk tarik tunai. Akan tetapi, transaksinya ditolak oleh bank.

Tak hanya itu, Rima juga mengeluhkan bahwa mulai beberapa hari yang lalu, akses ke FB, Instagram, Twitter sudah sangat pelan sekali. Bahkan, Twitter dari tiga hari yang lalu (26/2/2022) sudah tidak bisa dibuka, Bunda.

Banner Rumah Mewah Tengah Hutan/ Foto: Novita Rizki

Sementara, mahasiswi asal Indonesia yang tinggal di Moskow, Nabila Agia juga curhat tentang kenaikan harga bahan makanan. Sejumlah bahan makanan yang tadinya ramah kantung mahasiswa menjadi cukup mahal.

"Harga bahan makanan juga naik. Harganya tidak terlalu tinggi tapi cukup untuk merusak kantung mahasiswa kami," tutur Nabila.

Nabila kemudian menunjukkan harga telur di supermarket. Biasanya sekotak bisa dibeli dengan harga terjangkau, naik hampir dua kali lipatnya, Bunda.

"Inilah harga telur saat ini biasanya dengan harga 70 Rubel (Rp9 ribu) kita sudah bisa dapat satu kotak telur," kata Nabila yang turut menunjukkan harga telur kini naik menjadi 114 - 129 Rubel (sekitar Rp16 ribu - Rp18 ribu).

Dampak tersebut kemudian membuat warga Rusia protes antiperang pada Minggu (27/2/2022). Mereka yang berada di kota besar seperti Moskow dan Saint Petersburg beramai-ramai kumpul dan melakukan protes.

Sementara, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Moskow turut mengimbau WNI di Rusia untuk menghindari kerumunan dan selalu membawa dokumen-dokumen penting.

Sebelumnya, di UkrainaWNI di sana juga dievakuasi oleh KBRI Kyiv untuk bisa pulang ke Indonesia. Mereka melakukan jalur darat dahulu ke Rumania. Seperti apa ceritanya? Baca kelanjutannya di halaman berikut.

Simak juga video soal WNI yang meminta doa untuk keselamatan dirinya selama di Ukraina:



(aci/rap)
CERITA WNI KYIV DIEVAKUASI KBRI LEWAT RUMANIA

CERITA WNI KYIV DIEVAKUASI KBRI LEWAT RUMANIA

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mom's Life Nadhifa Fitrina

KPR Lunas, Andhara Early Gunting Semua Kartu Kredit agar Tak Lagi Berutang dan Hindari Riba

Mom's Life Annisa Karnesyia

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

Kehamilan Annisa Karnesyia

Mengenal Protein Energy Ratio dan Pentingnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Parenting Nadhifa Fitrina

Pindah ke Australia, Begini Persiapan Indra Bekti dan Aldila Jelita

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Kompak Banget, Potret Nikita Willy dan Nona Willy Liburan Bareng Suami dan Anak ke Jepang

Mengenal Protein Energy Ratio dan Pentingnya untuk Tumbuh Kembang Anak

Pesona Moka Fang Istri Aaron Kwok Setelah Melahirkan Anak Ketiga, Tunai Pujian Bun

7 Cara Menghadapi Mertua Egois yang Selalu Memaksakan Kehendak

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK