Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Harga LPG 12 Kg Nonsubsidi Tembus Rp208.000, Kini Gas Orang Miskin Diburu

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 05 Mar 2022 14:45 WIB

Ilustrasi tabung gas melon 3 kg subsidi
Ilustrasi tabung gas melon subsidi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/danikancil
Jakarta -

Apakah harga LPG 12 kg nonsubsidi di tempat Bunda sudah naik? Untuk Bunda ketahui, harga LPG 12 kg atau nonsubsidi sudah resmi naik sejak Minggu (27/02/2022). Kenaikan mengikuti perkembangan terkini dari industri minyak dan gas yang naik.

Berdasarkan pantauan detikcom di Tangerang Selatan (Tangsel), harga gas LPG nonsubsidi di warung kelontong berbeda-beda. Paling tinggi di wilayah Pondok Ranji di mana ukuran 12 kg baik LPG maupun Bright Gas dijual dengan harga Rp208.000.

"Kita ikuti Pertamina saja, kalau naik ya naik enggak bisa berbuat apa-apa. Sejak Minggu (27/2) kita sudah langsung naik jadi Rp208.000, sebelumnya Rp185.000," kata Nurhidayat di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Minggu (3/03/2022).

Nurhidayat belum menjual LPG 12 kg sama sekali sejak harganya naik pada Minggu. Akibat kenaikan harga itu, dia mengaku hanya orang kaya yang mampu membelinya.

"Selama naik belum ada yang beli, belum ada yang nanya tapi saya update informasi terus (kalau harganya naik). Biasanya penjualan paling seminggu 5-7 tabung, kurang dari 10 (tabung) lah. Mayoritas orang komplek, istilahnya cuma sultan doang yang beli," katanya.

Ia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa kalau banyak pelanggan beralih ke gas melon alias gas subsidi untuk masyarakat miskin ukuran 3 kg.

"Kalau naik kan dari sananya kita enggak bisa berbuat apa-apa, itu sudah pasti akan menurun (penjualan), banyak yang beralih ke tabung melon. Lama-lama mungkin bisa ditinggali (tabung 12 kg)," ujarnya.

Pedagang lainnya bernama Samsul kerap dihujani banyak pertanyaan dari para pelanggan yang datang ke warungnya terkait alasan kenaikan harga LPG. Dia menjelaskan bahwa harga yang ditetapkan itu mengikuti kenaikan dari agen.

"Pada mengeluh rata-rata pelanggan saya kan yang beli itu untuk restoran gitu, terus konveksi, kalau masyarakat sudah jarang. Ya mau bagaimana lagi dari atasnya kalau naik, saya juga harus naik," tuturnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

 

[Gambas:Video Haibunda]



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda