Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Harga LPG Meroket, Ini Penjelasan Menteri BUMN Erick Thohir

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Minggu, 16 Jan 2022 09:40 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir/ Foto: Siti Fatimah/detikcom
Jakarta -

Gas LPG adalah salah satu hal penting, terutama dalam kegiatan masak-memasak, Bunda. Sayangnya, kini harga gas LPG kian meroket.

Sebelumnya, harga minyak goreng juga ikut naik di pasaran. Mengutip dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, jenis minyak goreng yang mengalami lonjakan adalah minyak goreng yakni pada kemasan bermerek 1, minyak goreng kemasan bermerek 2, dan minyak goreng curah.

Bukan tanpa alasan, ternyata kenaikan harga minyak goreng ini dikarenakan adanya hambatan di berbagai negara yang memacu harga internasional juga ikut naik. Hal ini diungkapkan langsung oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan.

"Kanada dan Argentina sebagai pemasok Canola Oil terjadi gangguan panen sehingga produksinya turun sekitar 7 persen dan menyebabkan turunnya pasokan dunia," katanya kepada detikcom.

Kemudian, produksi Crude Palm Oil (CPO) Malaysia turun sekitar 8 persen. Hal itu dikatakan karena kekurangan tenaga kerja yang disebabkan oleh pandemi.

Kini Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyoroti melonjaknya harga LPG impor hingga 78 persen. Hal ini menyebabkan harga LPG yang dijual ke konsumen ikut meroket.

Banner Shio Paling Cuan 2022

Sebelumnya, harga LPG berukuran 12 kg yang dijual oleh PT Pertamina (Persero) hanya seharga Rp150 ribu. Namun, tahun ini harganya naik menjadi Rp175 ribu.

Menurut Erick, Indonesia perlu mendorong gasifikasi batu bara (Dimenthyk Ether/DME) untuk menggantikan LPG ini. BUMN juga harus menjadi lokomotif.

"Batu bara harus digasifikasi di Indonesia, kenapa? Batu bara ini kalau digasifikasi bisa jadi DME pengganti LPG yang hari ini harga LPG naik 78%, makanya dilihat sudah mulai ramai-ramai LPG mahal, ya kenapa? Impor," katanya dalam acara Talkshow Tranformasi Digital yang diselenggarakan Universitas Muhammadiyah Malang, Sabtu (15/1/2022).

Karena penggunaan LPG yang berasal dari impor ini, pemerintah harus memberikan subsidi pada LPG berukuran 3 kilogram untuk masyarakat yang kurang mampu dan berhak mendapatkannya, Bunda. Subsidi yang digelontorkan pun sangat besar.

"Subsidi LPG Rp 70 triliun, itu kalau uang dibagiin ke rakyat buat program, berapa besar manfaatnya?" papar Erick.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bunda, simak juga video minyak alami untuk kesehatan dan kecantikan kulit berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(mua/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda