7 Fakta Indri Benz yang Sindir Indra Kenz, Ternyata Crazy Rich Asli

PUTRI KONGLOMERAT

Grace Tahir/Foto: Instagram @gtahirs

2. Tak umbar kekayaan

Grace Tahir lahir dan dibesarkan di keluarga yang sudah kaya raya. Meski begitu, ia selalu diajarkan oleh orang tuanya agar selalu rendah hati. Salah satunya dengan tidak mengumbar kekayaan, Bunda.

"Ayah saya memang impact-nya luar biasa pada saya dan kakak adik saya dan pasti ibu juga ada perannya. Kalau ayah saya banyak ke kerjaan dan life lesson. Kalau ibu saya lebih ke rohani," ungkap Grace.

"Tetapi, mereka dari kecil mengajarkan kita untuk humble, rendah hati. Siapa pun diri kita, dari hal-hal kecil, mereka menunjukkan dari action, dan kita melihat sendiri dan belajar dari hal tersebut," sambungnya.

3. Putri konglomerat

Dikenal sebagai crazy rich asli, Grace Tahir merupakan putri pasangan konglomerat Indonesia. Sang ayah merupakan Dato Sri Tahir, pendiri Mayapada Group yang memiliki gurita bisnis.

Didirikan lebih dari dua dekade lalu, Ayahanda Grace Tahir melebarkan lini bisnis hingga ke bidang jasa keuangan, kesehatan, hotel dan real estate, ritel, media, pertambangan dan energi.

Ayah Grace menikah dengan wanita bernama Rosy Riady pada 1974 dan dikaruniai tiga anak, salah satunya Grace Tahir. Rosy Riady juga bukan wanita biasa, Bunda. Ia merupakan putri konglomerat Mochtar Riady pendiri Lippo Group.

4. Direktur RS

Memiliki silsilah keluarga konglomerat, Grace Tahir dibesarkan sebagai wanita cerdas yang tak kalah hebat dari kakek dan orang tuanya. Ia kini menjabat sebagai Direktur Mayapada Hospital sejak 2008 silam.

Sebelumnya, Grace Tahir juga pernah menjabat sebagai Direktur Siloam Hospital pada 2003. Selain medis, ia juga menjadi orang penting di bidang lainnya. Ia menjabat sebagai Direktur Philips Indonesia dan Komisaris Utama Maha Properti Indonesia.

Grace Tahir juga sudah menikah dan dikaruniai tiga anak. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

JADI BUNDA TANGGUH

Grace Tahir / Foto: Instagram @gtahirs

5. Bunda tiga anak

Tumbuh menjadi wanita sukses, Grace Tahir juga merupakan Bunda dari tiga orang anak, lho. Ia menikah dengan pendiri BBX Group, Ronald Kumalaputra.

Dari pernikahan tersebut, Grace Tahir dikaruniai tiga anak perempuan. Salah satu anaknya sudah beranjak remaja, sedangkan dua anak lainnya masih berusia kanak-kanak.

Grace mengatakan, budaya patriarki yang masih berkembang di Indonesia membuatnya harus bersikap tegas dalam mendidik ketiga putrinya. Ia selalu menitipkan pesan khusus agar tiga buah hatinya bisa sukses di tengah budaya ini.

"Mereka itu putri. Di Indonesia ini masih ada budaya patriarki, di mana kalau putri itu masih dianggap secondary citizen, padahal enggak. Saya selalu titip pesan sama mereka, 'You are wonderful person' tidak peduli kamu perempuan atau bukan," kata Grace Tahir kepada HaiBunda, belum lama ini.

6. Pernah alami parental burnout

Menjadi Bunda tangguh dengan tiga anak, ternyata Grace Tahir juga pernah mengalami parental burnout. Mendidik tiga anak perempuan ternyata menjadi tantangan tersendiri bagi wanita 46 tahun ini.

"Pasti ada (parental burnout). Jujur saja burnout sih sebagai seorang ibu karena setiap orang tua pasti ada pressure, dari sekolah, lingkungan, dan teman. Saya banar-banar sangat merasakannya," kata Grace.

Ketika sedang kesulitan mengatur mood karena urusan kerja, Grace Tahir selalu mencoba untuk menyendiri sebelum bertemu dengan ketiga putrinya. Hal itu dilakukan untuk menjaga keharmonisan keluarga, Bunda.

"Saya sih sebisa mungkin tidak membawa urusan kerja ke rumah. Tapi kadang kita stres dan mood terbawa ke rumah dan bisa mengganggu keluarga. Kalau sudah tidak enak mood di kantor, saya biasanya enggak banyak ngomong di rumah. Saya baca buku di ruangan, daripada saya harus ketemu mereka (anak-anak) langsung ngomong, nanti bisa bermasalah. Anak-anak juga sudah paham kalau saya lagi begitu," ujarnya.

7. Pernah dianggap remeh

Dilahirkan di keluarga konglomerat, Grace Tahir sudah diarahkan untuk meneruskan bisnis keluarga sejak masih kecil. Namun memasuki dunia bisnis bukan merupakan hal yang mudah. Ia kerap diremehkan karena hanya dianggap sebagai seorang wanita.

"Kalau sebagai seorang wanita di dunia karier ini wah sudah berapa kali (diremehkan). Pernah dalam satu seminar, kita dibagi grup dan aku ada bersama eksekutif laki-laki semua. Saya ngomong itu enggak dianggap lho, saya ngomong langsung di shut down," ujar Grace.

"Bukan karena apa-apa, karena saya itu perempuan. Ini sering terjadi, tapi tetap tidak ada bisa mengalahkan pengalaman hidup ayah saya."

Meski begitu, Grace Tahir mengatakan bahwa ia tidak mau ambil pusing. Ia juga bisa membuktikan bahwa dirinya sukses sebagai wanita karier, tanpa mengesampingkan peran sebagai istri dan Bunda.

"Pasti sebal dan kesal. Cuma saya tahu manusia itu begitu, ada yang racism, sexism, ageism. Jadi ini adalah masalah mereka bukan saya, jadi saya tidak pernah mau konfrontasi. Buat apa saya capek-capek harus meyakinkan mereka, saya sih 'oke kalau mereka begitu, kamu adalah kamu, saya adalah saya'," katanya.