Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

5 Kronologi Bocah Bekasi Dirantai Orang Tua, Kak Seto Turun Tangan

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 22 Jul 2022 16:26 WIB

Ilustrasi kekerasan pada anak
5 Kronologi Bocah Bekasi Dirantai dan Disiksa Orang Tua / Foto: Getty Images/Imgorthand

Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) menimpa seorang bocah di Bekasi, Jawa Barat. Anak laki-laki berinisial R itu mendapatkan perlakuan kasar dari orang tua.

Di bawah terik matahari, R ditemukan dalam kondisi kelaparan dan dirantai. Ia kabur setelah diduga disiksa oleh ayah kandung dan ibu tirinya.

Penemuan bocah malang berinisial R itu diungkapkan oleh seorang Bunda yang merupakan tetangganya. Wanita itu memviralkan kasus yang menimpa R lewat akun media sosial miliknya.

Lewat Instagram, pemilik akun @fannylauww itu sampai meminta pertolongan kepada Komnas HAM, KPAI, hingga aktivis anak Seto Mulyadi. Ia memaparkan kasus tersebut dan langsung menjadi sorotan warganet.

Bunda, berikut ini kronologi mengenai bocah Bekasi yang dirantai dan disiksa oleh orang tuanya:

1. R dirantai dan kelaparan

Bocah berinisial R itu ditemukan pada siang hari di sekitar tempat tinggalnya. Fanny menjelaskan bahwa bocah tersebut sedang menyeret tubuhnya di jalanan karena kakinya dirantai.

"Siang tadi, salah satu anak tetangga sebut saja si R disiksa ayah kandung dan bunda tiri. Jadi anak tetangga gue ini kabur dari rumah dengan cara ngesot karena kaki dirantai, mata dan leher sempat diikat juga. Tapi dia lolos dari rumahnya menuju rumah tetangga pada saat ayah dan bunda tiri ini lupa kunci gerbang," tulis akun @fannylauww.

Ketika menemukan R, anak laki-laki itu mengenakan pakaian berwarna oranye yang terlihat lusuh. Tubuhnya terlihat sangat kurus dan berwajah lesu. Ketika ditemukan oleh Fanny, bocah itu langsung meminta makan karena sangat kelaparan.

"R kabur untuk minta makan sama tetangga. R bilang kelaparan, ayah dan bunda tiri enggak pernah kasih makan, yang ada R selalu disiksa!" ujarnya.

Menurut keterangan Fanny, R bercerita bahwa ia dirantai karena sering mencuri makanan di rumah. Fanny langsung mengamankan bocah tersebut di salah satu rumah warga dan menghubungi kepala RT hingga polisi.

Setelah diamankan di rumah tetangga, R langsung diberi makan dan diberi pertanyaan. Baca di halaman berikutnya, Bunda.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang fakta pemilik SMA yang lakukan kekerasan seksual pada para siswa:

[Gambas:Video Haibunda]




R DIAMANKAN OLEH WARGA

Ilustrasi kekerasan pada anak

Ilustrasi Anak Korban KDRT / Foto: Getty Images/iStockphoto/takasuu

2. R diamankan di rumah tetangga

Setelah ditemukan dalam keadaan mengenaskan, R dibawa ke salah satu rumah warga dan diberi makan. Di sana, R memakan 3 piring nasi dan lauk sekaligus roti dengan sangat lahap, Bunda.

Para warga, kepala RT, RW, hingga orang kelurahan mulai berdatangan untuk melihat R. Namun mereka belum bisa membuka rantai yang mengikat kaki R karena masih menunggu polisi.

"Kita warga enggak berani buka, biar kepolisian saja yang membantu dan melihat dulu. R ketakutan pulang ke rumah karena kalau pulang, dia akan dipukuli ayah dan bundanya lagi," kata Fanny.

R dimandikan dan diajak berbicara oleh warga setempat. Bocah itu pun bercerita bahwa ia selalu dipukuli oleh orang tuanya setiap hari. Tangan dan kakinya diikat, serta mulutnya selalu ditutup sehingga tidak bisa makan.

Banner Penyebab Preeklamsia

3. Ayah R datang menjemput

Pihak kepolisian mulai berdatangan untuk memintai keterangan. Di tengah proses tersebut, ayah R datang menghampirinya ke rumah tetangga dengan maksud yang tidak menyenangkan.

"Kita pikir si ayah mau minta maaf ke anaknya atas kelakuan jahat dia. Ternyata dia malah mau bawa anaknya ke rumah lagi dengan tatapan tajam si ayah ke si R," ia bercerita.

Tak hanya itu, polisi kemudian membiarkan R untuk dipulangkan bersama ayahnya. R yang sebelumnya bersemangat karena dijanjikan bakal dibawa ke panti asuhan, menjadi takut kembali karena harus pulang ke rumah.

"Pas R dibawa pulang oleh ayahnya, si R ketakutan, tangan gemetar. Kita tetangga enggak bisa ngomong apa-apa sama orang tuanya karena muka ayahnya sangar banget," ujarnya.

Fanny kemudian meminta pertolongan kepada Komnas HAM, KPAI, dan aktivis anak. Dengan segera, Seto Mulyadi alias Kak Seto merespons unggahan Fanny dan langsung menghubunginya. Lanjutkan membaca di halaman berikutnya, Bunda.

RESPON KAK SETO & PERTOLONGAN UNTUK R

ilustrasi anak depresi

Ilustrasi Anak Korban KDRT / Foto: iStock

4. Kak Seto beri pertolongan

Tak lama setelah mengunggah kasus tersebut di Instagram, Kak Seto merespons Fanny dan langsung menindaklanjuti bocah berinisial R itu, Bunda. Kak Seto menyampaikan terima kasih atas keberanian para warga untuk segera melapor tindak kekerasan.

"Terima kasih atas kepedulian dan keberaniannya untuk melapor, Sahabat. Kami sangat mengapresiasi inisiatif masyarakat untuk bergerak bersama menjunjung tinggi perlindungan anak seperti ini. Akan segera kami tindaklanjuti," ujar Kak Seto di kolom komentar unggahan tersebut.

Setelah direspons oleh Kak Seto, R mendapatkan pertolongan dari pihak Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Bekasi, Jawa Barat. Mereka mendatangi lokasi tempat R berada.

"Setibanya di TKP, tim LPA Bekasi bersama ketua RW, RT, dan pelapor di media sosial menemui dan berkomunikasi dengan pihak keluarga. Untuk melakukan penjemputan adik R dan diantar ke panti oleh Dinas Sosial Bekasi," ungkap Kak Seto.

5. Kondisi R saat ini

Setelah dijemput oleh LPA Bekasi, R dibawa ke Kapolres Bekasi untuk dilakukan pemeriksaan atas tindak kekerasan yang ia dapatkan dari orang tua.

Setelah diperiksa, R kemudian dibawa ke rumah sakit untuk melakukan pengecekan kesehatan. Di sana, ia diperiksa secara menyeluruh, Bunda.

"Pemeriksaan secara intensif pun telah dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota untuk mengetahui kondisi fisik dan mental adik R," ucap Kak Seto.

Setelah menjalani pemeriksaan secara menyeluruh, R dibawa ke salah satu panti asuhan untuk mendapatkan perlindungan. Ia juga akan diberikan bimbingan untuk memulihkan kondisinya usai mengalami trauma.

"Adik R telah melalui proses pemeriksaan yang cukup panjang dan melelahkan, ia akan diasuh di sebuah panti oleh Dinas Sosial dengan tetap dipantau perkembangan kesehatan mental dan fisiknya," ujar Kak Seto.

"Kami juga akan memberikan bimbingan secara psikologis, karena kami berharap semoga adik R kembali menjadi pribadi yang optimis dan ceria," imbuhnya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda