Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Tega! Suami Pukul Hingga Banting Istri karena Ikan Asin

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Senin, 27 Jul 2020 19:47 WIB

Ilustrasi KDRT
Tega! Suami Pukul Hingga Banting Istri karena Ikan Asin/ Foto: Getty Images/iStockphoto/JOHNGOMEZPIX
Jakarta -

Seorang suami tega memukul hingga membanting istrinya hanya karena tidak sabar menunggu ikan asin matang, Bunda. Kejadian tersebut terjadi di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat.

Peristiwa kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) itu terjadi pada Sabtu 18 Juli 2020. Sang suami, Ryan Jaya (23) memukul hingga membanting istrinya, Fitriah Kosasih (36) hanya karena tidak sabar menunggu ikan asin selesai digoreng.

Kapolsek Cengkareng Kompol H. Khoiri menyebut bahwa Ryan memang seorang yang tempramen dan suka tiba-tiba emosi.

"Suaminya tempramen, suka marah-marah tidak jelas. Saat kejadian suami minta dibuatkan ikan asin, saat sedang digorengkan, suami tidak sabar akhirnya istri dipukul," kata H. Khoiri.

Sebelum kejadian, pasangan suami istri tersebut juga sempat adu mulut. Setelah itu, Ryan menganiaya Fitriah berkali-kali.

Dari penjelasan Khoiri, ketahui bahwa pertama, Ryan membenturkan istrinya ke lemari. Lalu ia mencakar dan menjambak rambut istrinya.

Akibat hal tersebut, Fitriah mendapat luka memar dan lebam di wajah. Perutnya juga sakit karena dibanting.

"Korban dianiaya oleh terlapor dengan cara dibanting, dibenturkan ke lemari," ujar Khoiri.

Young woman holding stop card on dark backgroundYoung woman holding stop card on dark background/ Foto: iStock

Tak terima dengan perbuatan sang suami, Fitriah melaporkan kekerasan tersebut ke polisi. Kini Ryan sudah diamankan untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ia dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan.

"Sudah diamankan, dan sudah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Khoiri.

Terkait kasus KDRT, psikolog Mira Amir mengatakan bahwa yang namanya pernikahan memang tak lepas dari konflik.

"Kemarahan pasti ada, tapi gimana kita bisa mengarah pada yang sehat dan efektif," kata Mira.

Menurut Mira, KDRT tidak tiba-tiba saja terjadi. Hal ini bisa diawali karena konflik atau cekcok mulut berkepanjangan. Selain itu, KDRT bisa terjadi akibat suami atau istri kurang matang secara emosional, masalah ekonomi, atau rasa frustasi.

Itu sebabnya, Mira menyarankan untuk menghindari KDRT sebaiknya sebelum pasangan menikah, atau saat konflik timbul, pasangan bisa berkonsultasi dengan tenaga profesional untuk menilai atau memeriksa bagaimana risiko KDRT bisa timbul.

"Idealnya dilakukan konseling pranikah untuk mengetahui karakter kepribadian, mengenal situasi yang berpotensi timbulkan masalah, latar belakang keluarga pasangan, isu-isu dalam keluarganya," ujar Mira.

Simak juga intimate interview dengan Dewi Gita dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda