Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

7 Fakta Kematian Mahsa Amini yang Picu Demo Besar-besaran di Iran

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Jumat, 23 Sep 2022 19:45 WIB

In this Tuesday, Sept. 20, 2022, photo taken by an individual not employed by the Associated Press and obtained by the AP outside Iran, protesters throw stones at anti-riot police during a protest over the death of a young woman who had been detained for violating the country's conservative dress code, in downtown Tehran, Iran. Iran faced international criticism on Tuesday over the death of a woman held by its morality police, which ignited three days of protests, including clashes with security forces in the capital and other unrest that claimed at least three lives. (AP Photo)
7 Fakta Kematian Mahsa Amini yang Picu Demo Besar-besaran di Iran/ Foto: AP Photo

Iran tengah kisruh. Demo besar-besaran terjadi usai seorang perempuan 22 tahun bernama Mahsa Amini tewas di Teheran akibat dugaan kebrutalan polisi pada (16/9/2022).

Perempuan yang juga dikenal dengan nama Jina Amini atau Zhina Amini itu meninggal dunia usai ditahan oleh polisi moral.

Akibat kematian Mahsa Amini, demonstrasi pecah dan berlangsung berhari-hari di seluruh penjuru negeri. Peristiwa ini tengah menjadi sorotan dunia.

Bunda, berikut ini tujuh fakta mengenai kematian Mahsa Amini yang picu kericuhan di Iran:

1. Mahsa Amini ditahan polisi moral Iran

Mahsa Amini adalah seorang perempuan Kurdi dari kota barat laut Saqez. Pada 16 September 2022, Mahsa Amini ditangkap oleh unit polisi Patroli Panduan atau Gasht-e Ershad.

Unit tersebut juga dikenal sebagai polisi moral yang memiliki wewenang menahan warga yang mereka anggap 'berpakaian secara tidak pantas'.

Melansir dari BBC, Mahsa Amini diduga tidak menutup rambutnya secara sempurna dengan memakai hijab. Ia pun ditangkap ketika terlihat di Ibu Kota Teheran pada 13 September 2022 lalu.

2. Mahsa Amini meninggal

Penangkapan Mahsa Amini berbuntut menjadi kasus kematian yang tidak wajar. Setelah ditahan, Mahsa Amini jatuh pingsan sampai koma.

Tiga hari kemudian, dara berusia 22 tahun itu mengembuskan napas terakhir di rumah sakit. Hal ini memimbulkan adanya dugaan bahwa Amini dipukuli oleh polisi, Bunda.

Akan tetapi, polisi moral Iran membantah bahwa anggota mereka memukuli kepala Mahsa Amini dengan memakai tongkat. Mereka juga mengaku tidak membenturkan kepala wanita itu ke mobil polisi.

Akibatnya, penangkapan dan kematian Mahsa Amini yang tidak wajar memicu demo dan aksi protes besar-besaran di Iran. Baca di halaman selanjutnya.

Saksikan juga video tentang gubernur wanita Afghanistan yang ditangkap oleh kaum Taliban:

[Gambas:Video Haibunda]

AKSI DEMO BESAR-BESARAN

In this Tuesday, Sept. 20, 2022, photo taken by an individual not employed by the Associated Press and obtained by the AP outside Iran, protesters throw stones at anti-riot police during a protest over the death of a young woman who had been detained for violating the country's conservative dress code, in downtown Tehran, Iran. Iran faced international criticism on Tuesday over the death of a woman held by its morality police, which ignited three days of protests, including clashes with security forces in the capital and other unrest that claimed at least three lives. (AP Photo)

7 Fakta Kematian Mahsa Amini yang Picu Demo Besar-besaran di Iran/ Foto: AP Photo

3. Picu demo dan aksi protes

Kematian Mahsa Amini langsung memicu aksi protes dari para wanita di Iran. Mereka melepas dan membakar hijab di depan publik. Ada pula yang nekat memotong rambut mereka, Bunda.

Beberapa dari pelaku demonstrasi juga melempar batu dan membakar kendaraan polisi untuk menyuarakan aksi protes mereka terhadap kematian Mahsa Amini.

Mereka juga memprotes beleid yang mengatur tata cara perempuan berpakaian. Berdasarkan peraturan di Iran yang bersumber pada interpretasi hukum Islam, perempuan diwajibkan menutup rambut dengan hijab.

Selain itu, perempuan juga harus memakai pakaian panjang dan longgar untuk menutup lekuk tubuh mereka. Siapa pun yang dianggap berpakaian secara 'tidak pantas' dapat ditangkap. Mahsa Amini harus meregang nyawa usai menjadi salah satu yang ditangkap karena dinilai tidak menutup rambutnya secara sempurna.

Banner Kiat Pilih Botol Susu untuk Anak

4. 11 orang tewas dalam aksi protes

Dilansir detikcom, kantor-kantor berita Iran melaporkan ada tiga anggota milisi ditikam atau ditembak mati setelah dikerahkan untuk menangani kerusuhan.

Setelah itu, ada anggota pasukan keamanan lainnya yang tewas di kota Shiraz, Iran Selatan, serta Qazvin. Kematian juga datang dari golongan demonstran.

Selain Mahsa Amini, dua orang demonstran tewas di Kermanshah yang memiliki komunitas Kurdi yang besar. Saat ini total 11 orang dinyatakan tewas dalam aksi protes. Pihak berwenang Iran membantah bahwa mereka terlibat dalam kematian para demonstran.

Sementara itu penjabat kepala hak asasi manusia PBB Nada al-Nashif menyerukan agar proses penyelidikan dilakukan secara cepat, independen, dan tidak memihak atas kematian Amini.

Dia mencatat bahwa kantornya telah menerima 'banyak video perlakuan kekerasan terhadap perempuan yang telah diverifikasi' oleh polisi moral.

Selain penegakan aturan jilbab dalam beberapa bulan terakhir, polisi moral juga menuai kecaman lain. Baca di halaman setelah ini.

AKSES INTERNET DIBLOKIR PEMERINTAH

Wartawan CNN, Christiane Amanpour, batal wawancara dengan Presiden Iran Raisi karena diminta berkerudung (Sumber foto: Twitter @amanpour)

Foto: Wartawan CNN, Christiane Amanpour, batal wawancara dengan Presiden Iran Raisi karena diminta berkerudung (Sumber foto: Twitter @amanpour)

5. Akses Internet diblokir

Aksi protes atas kematian Mahsa Amini awalnya berpusat di wilayah barat laut, sebelum menyebar ke 50 kota besar di penjuru Iran. Ini menjadi aksi demonstrasi terbesar sejak kenaikan bensin pada 2019 lalu.

Pihak berwenang Iran kini telah memblokir akses internet, menurut keterangan Hengaw, penduduk Iran, dan pengamat pemblokiran internet NetBlocks.

Aksi tersebut dinilai sebagai upaya untuk membungkam aksi protes dan memicu keprihatinan dari para aktivis. Saat ini akses ke Instagram sebagai satu-satunya media sosial yang diizinkan masuk ke Iran telah ditutup.

"Iran sekarang berada di bawah pembatasan internet paling parah sejak pembantaian November 2019," kata NetBlocks. Kelompok hak asasi Hengaw mengatakan, akses ke internet telah terputus di provinsi Kurdistan.

6. Polisi moral Iran disorot

Di tengah momen ini, seorang anggota polisi moral Iran yang identitasnya disembunyikan menuturkan pengakuannya kepada BBC hingga menjadi sorotan.

"Mereka mengatakan tugas polisi moral adalah melindungi perempuan. Karena jika perempuan tidak berpakaian secara pantas, laki-laki bisa berulah dan mencelakai mereka," ujarnya.

Ia juga merasa aneh dengan tugasnya karena seperti diharuskan pergi ke tempat ramai dan seolah dilatih untuk 'memburu' sebanyak mungkin orang. Polisi itu juga merasa sedih ketika terpaksa harus menangkap warga.

Apabila hanya menangkap sedikit perempuan yang melanggar aturan berpakaian, sang komandan akan menyebutnya tidak becus bekerja, Bunda.

"Saya sering menangis ketika menahan orang-orang dan memaksa mereka masuk ke mobil (polisi)," ungkapnya.

7. Jurnalis CNN batalkan wawancara dengan Presiden Iran

Aturan mengenai kerudung juga sempat menjadi perbincangan ketika membuat Jurnalis senior CNN (The Cable News Network), Christiane Amanpour, harus membatalkan wawancara dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

BBC melaporkan, Amanpour menyatakan bahwa ia diminta mengenakan kerudung dalam wawancara yang akan dilangsungkan di New York. Ia mengaku sebelumnya tidak pernah menerima permintaan dari presiden lain yang pernah diwawancarai.

Ajudan Raisi menyatakan bahwa wawancara tidak akan digelar apabila Amanpour tidak memakai kerudung untuk 'menghargai'. Namun Amanpour menolak untuk melakukannya. Ia justru menyuarakan protes lewat foto dirinya yang duduk di kursi kosong Raisi tanpa memakai kerudung.

"Kita ini di New York, tempat tanpa aturan atau tradisi penggunaan kerudung," kata Amanpour lewat cuitannya di Twitter.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda