Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Pangeran Harry Akan Beberkan Kisahnya saat Berjalan di Belakang Peti Mati Putri Diana

Annisa A   |   HaiBunda

Jumat, 28 Oct 2022 20:20 WIB

LONDON, ENGLAND - JULY 01: Prince Harry, Duke of Sussex and Prince William, Duke of Cambridge speak with garden designer Pip Morrison, during the unveiling of a statue they commissioned of their mother Diana, Princess of Wales, in the Sunken Garden at Kensington Palace, on what would have been her 60th birthday on July 1, 2021 in London, England. Today would have been the 60th birthday of Princess Diana, who died in 1997. At a ceremony here today, her sons Prince William and Prince Harry, the Duke of Cambridge and the Duke of Sussex respectively, will unveil a statue in her memory. (Photo by Dominic Lipinski - WPA Pool/Getty Images)
Pangeran William dan Pangeran Harry/ Foto: Getty Images/WPA Pool

Pangeran Harry masih berusia 12 tahun saat ditinggal ibunda, Putri Diana, untuk selamanya. Kenangan tentang sang Bunda masih tersimpan di memorinya hingga sekarang.

Baru-baru ini, Pangeran Harry dilaporkan bakal membagikan kisah tentang kisahnya dan sang Bunda dalam bentuk buku berjudul Spare yang dirilis pada 10 Januari 2023 mendatang.

Adik Pangeran William itu akan menceritakan pengalamannya sebagai bocah berusia 12 tahun yang berjalan di belakang peti mati sang Bunda 27 tahun silam.

Buku tersebut akan membagikan kenangan pedih kala Putri Diana dimakamkan pada 1997 silam. Pangeran Harry berjalan bersama saudaranya, Pangeran William, yang berusia 15 tahun, sang ayah Pangeran Charles, sang kakek Pangeran Philip, dan paman Charles Earl Spencer di jalanan London.

"Itu adalah salah satu gambar paling memilukan di abad kedua puluh. Dua anak laki-laki, dua orang pangeran, berjalan di belakang peti mati ibu mereka saat dunia menyaksikan dalam kesedihan dan horor," penerbit buku Penguin Random House mengatakan di situs web mereka, dilansir People.

"Saat Diana, Putri Wales dimakamkan, miliaran orang bertanya-tanya apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh para pangeran serta bagaimana kehidupan mereka akan berjalan sejak saat itu."

Sebelumnya, suami dari Meghan Markle itu mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan emosional ketika harus berjalan beriringan di belakang peti mati sang Bunda.

"Ibu saya baru saja meninggal, dan saya harus berjalan menempuh jarak jauh di belakang peti matinya, dikerumuni oleh ribuan orang yang melihat kami dan jutaan orang lainnya menyaksikan dari televisi," tutur Pangeran Harry kepada Newsweek dalam wawancara 2017 lalu.

"Saya pikir tidak seharusnya seorang anak diminta untuk melakukan itu, dalam keadaan apa pun. Saya tidak berpikir itu akan terjadi hari ini," imbuhnya.

Berjalan di belakang peti mati sang Bunda menjadi kenangan pahit untuk Pangeran Harry. Baca di halaman setelah ini.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang wawancara Putri Diana yang menggegerkan Kerajaan Inggris di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



KENANGAN PAHIT PANGERAN HARRY

Peresmian Patung Putri Diana dihadiri Pangeran William dan Pangeran Harry

Pangeran William dan Pangeran Harry di depan patung Putri Diana/ Foto: Instagram @dukeandduchessofcambridge

Berjalan di belakang peti mati sang Bunda menjadi kenangan pahit untuk Pangeran Harry. Meski begitu, ia tidak menyesal melakukannya karena ia dapat menjadi bagian dari peristiwa yang tak terlupakan.

Dalam film dokumenter BBC 2017 lalu yang berjudul Diana, 7 Days, Pangeran Harry mengungkapkan bahwa ia dan kakaknya diharuskan bergabung dalam iringan peti mati Putri Diana atas 'keputusan bersama'.

"Tapi sebelum saya menyadarinya, saya menemukan diri saya dengan setelan jas dengan dasi hitam dan kemeja putih," kata pria berusia 38 tahun itu.

"Sejujurnya, saya tidak memiliki pendapat apakah itu benar atau salah. Saya senang saya menjadi bagian dari (peristiwa itu). Melihat kembali sekarang, saya sangat senang bahwa saya menjadi bagian darinya."

Banner Pembalut Nifas

Sama seperti sang adik, momen kematian Putri Diana menjadi hal paling memilukan bagi Pangeran William. Suami Kate Middleton itu mengingatnya sebagai 'perjalanan yang panjang dan sepi' ketika berjalan di belakang peti mati ibunda.

"Itu bukanlah keputusan yang mudah dan merupakan keputusan bersama dari keluarga untuk melakukannya," ucap Pangeran William.

"Momen itu adalah hal paling berat yang pernah saya lakukan. Tetapi kami kewalahan dengan banyaknya orang yang datang, sungguh luar biasa. Ada keseimbangan antara tugas dan keluarga, dan itulah yang harus kami lakukan," ujarnya.

Sementara itu saudara Putri Diana bercerita dalam dokumenter The Story of Diana bahwa ia tidak percaya Harry kecil harus berjalan beriringan dengan peti mati ibunda.

"Saya merasa khawatir. Berjalan di belakang tubuh ibunya yang sudah tak bernyawa, trauma seperti apa yang akan dia alami. Itu benar-benar buruk dan sebenarnya saya berusaha menghentikan itu," ujarnya.

Lewat bukunya, Pangeran Harry berusha menuangkan memori yang dia alami sejak masih kecil. Baca di halaman setelah ini.

BUKU PANGERAN HARRY

FILE PHOTO: Britain's Prince Harry leaves after meeting a Belgian Malinois named

Pangeran Harry / Foto: REUTERS/Siphiwe Sibeko/File Photo

Penerbit Penguin Random House mengatakan bahwa buku Spare merupakan sebuah memoir yang menyimpan banyak kenangan di kehidupan Pangeran Harry.

"Dengan kejujurannya yang apa adanya dan tak tergoyahkan, Spare adalah publikasi penting yang penuh dengan wawasan, wahyu, pemeriksaan diri, dan kebijaksanaan yang diperoleh dengan susah payah tentang kekuatan abadi cinta atas kesedihan," tambah mereka dalam deskripsi buku.

Penulis biografi Pangeran Harry menyatakan bahwa Duke of Sussex adalah seorang suami, ayah, pejuang kemanusiaan, veteran militer, advokat kesehatan mental, dan pencinta lingkungan.

"Dia tinggal di Santa Barbara, California, bersama keluarga dan tiga anjingnya, Guy, Pula, dan Mia," ucapnya.

Harry dan istrinya, Meghan Markle, pindah ke Amerika Serikat pada 2020 setelah resmi mundur sebagai anggota keluarga kerajaan. Mereka dikaruniai dua anak, yakni Archie Harrison dan Lilibet Diana.

Nantinya, hasil penjualan dari buku fisik dan audiobook Spare akan didonasikan untuk kebaikan. Ketika menghadiri pertandingan polo dalam rangka donasi Sentebale di Aspen, Colorado, Agustus 2021 silam, Pangeran Harry telah berhasil mengumpulkan US$1,5 juta.

"Ini adalah salah satu dari beberapa donasi yang saya rencanakan untuk diberikan kepada organisasi amal dan saya bersyukur dapat memberikan kembali dengan cara ini untuk anak-anak dan masyarakat yang sangat membutuhkannya," tutur Pangeran Harry.

Menurut situs resmi Spare, Pangeran Harry juga akan memberikan 300 ribu pound sterling atau Rp5,3 miliar kepada WellChild.

Putra Raja Charles III itu telah menjadi pelindung organisasi yang bekerja untuk mendukung anak-anak yang sakit parah dan keluarga mereka sejak 2007. Sementara itu sang istri, Meghan bergabung dengannya di penghargaan tahunan pada 2018 dan 2019.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda