Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Bongkar Ketegangan dengan Istana, Pangeran Harry Ingin Ayah & Kakaknya 'Kembali'

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 04 Jan 2023 18:45 WIB

WINDSOR, UNITED KINGDOM - APRIL 09:  (L-R) Tom Parker Bowles, Laura Parker Bowles, Prince Harry and Prince William depart the Civil Ceremony following the marriage between their parents, HRH Prince Charles and Camilla Parker Bowles, at The Guildhall, Windsor on April 9, 2005 in Berkshire, England.  (Photo by Georges De Keerle/Getty Images)
Pangeran Harry bersama keluarga kerajaan/ Foto: Getty Images

Sejak mengundurkan diri dari Kerajaan Inggris, muncul ketegangan di antara Pangeran Harry dan keluarganya. Baru-baru ini, ia kembali mengungkapkan hubungannya dengan keluarga.

Menjelang peluncuran bukunya yang berjudul Spare pada 10 Januari mendatang, Pangeran Harry tengah melakukan wawancara dengan sejumlah media Inggris.

Dalam sesi tersebut, ia berbincang mengenai alasannya meninggalkan Kerajaan Inggris bersama Meghan Markle ke California, Bunda.

"Seharusnya itu semua tidak berakhir seperti ini. Saya ingin sebuah keluarga, bukan institusi," ungkap Pangeran Harry kepada jurnalis ITV Tom Bradby, dilansir PEOPLE.

Dalam kesempatan itu, Duke of Sussex juga berkata bahwa 'mereka' merasa seolah-olah lebih baik menganggap dirinya dan Meghan sebagai penjahat.

Meski tidak menjelaskan siapa yang dimaksud, Pangeran Harry menyebutkan bahwa 'mereka' sama sekali tidak menunjukkan keinginan untuk berdamai, Bunda. Lebih lanjut, ia mengaku ingin memiliki sosok ayah dan kakaknya yang seperti dahulu.

"Saya ingin ayah saya kembali. Saya ingin saudara laki-laki saya kembali," ucapnya.

Dalam sebuah wawancara dengan Anderson Cooper, Harry menjelaskan mengenai tuduhan 'pembocoran' di media dan bagaimana berita negatif telah memengaruhi ia dan Meghan. Harry juga memberi tahu Cooper mengapa dia lebih suka menangani masalah secara terbuka.

"Setiap kali saya mencoba menanganinya secara tertutup, selalu ada kebocoran dan cerita yang menentang saya dan istri saya. Anda tahu, moto keluarga adalah 'Jangan pernah mengeluh, jangan pernah menjelaskan.' Tetapi itu hanya moto dan tidak sungguh berlaku," tutur Harry.

Di sisi lain, Pangeran Harry juga menjelaskan bagaimana berita mengenai dirinya dan Meghan sering dibuat-buat, Bunda.

"Mereka akan berbicara dengan koresponden dan koresponden itu akan diberi informasi untuk menulis cerita. Mereka akan mengatakan bahwa mereka menghubungi Istana Buckingham untuk memberikan komentar, tetapi sebenarnya berita itu hanyalah komentar Istana Buckingham sendiri," bebernya.

Dalam buku yang akan segera ia rilis, ayah dua anak ini menjanjikan 'laporan langsung' yang akurat dan sepenuhnya jujur mengenai kehidupannya.

Menurut penerbit Penguin Random House, buku Pangeran Harry akan mengisahkan kehidupannya di mata publik dari masa kanak-kanak hingga dewasa, termasuk dedikasinya untuk mengabdi, serta tugas militer yang dua kali membawanya ke garda depan di perang Afghanistan.

Buku autobiografi tersebut juga akan memuat tentang kegembiraan yang dia temukan, khususnya dalam mengemban peran suami dan ayah.

"Pangeran Harry akan menawarkan potret pribadi yang jujur dan menawan, yang menunjukkan kepada pembaca bahwa di balik semua yang mereka pikir mereka ketahui terdapat kisah manusia yang menginspirasi, berani, dan membangkitkan semangat," kata Penguin Random House dalam pernyataan resmi mereka.

Lewat bukunya, Pangeran Harry juga membeberkan kisah mengenai ibunda. Baca di halaman setelah ini.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan juga video tentang perubahan gelar Kerajaan Inggris:

[Gambas:Video Haibunda]



KISAH HARRY TENTANG PUTRI DIANA

LONDON, ENGLAND - JULY 01: Prince Harry, Duke of Sussex and Prince William, Duke of Cambridge speak with garden designer Pip Morrison, during the unveiling of a statue they commissioned of their mother Diana, Princess of Wales, in the Sunken Garden at Kensington Palace, on what would have been her 60th birthday on July 1, 2021 in London, England. Today would have been the 60th birthday of Princess Diana, who died in 1997. At a ceremony here today, her sons Prince William and Prince Harry, the Duke of Cambridge and the Duke of Sussex respectively, will unveil a statue in her memory. (Photo by Dominic Lipinski - WPA Pool/Getty Images)

Pangeran William dan Pangeran Harry di Peresmian Patung Putri Diana / Foto: Getty Images/WPA Pool

Pangeran Harry juga akan membagikan kisah tentang sang Bunda dalam bentuk buku berjudul Spare yang dirilis pada 10 Januari 2023 mendatang.

Adik Pangeran William itu akan menceritakan pengalamannya sebagai bocah berusia 12 tahun yang berjalan di belakang peti mati sang Bunda 27 tahun silam.

Buku tersebut akan membagikan kenangan pedih kala Putri Diana dimakamkan pada tahun 1997. Pangeran Harry berjalan bersama saudaranya, Pangeran William, yang berusia 15 tahun, sang ayah Pangeran Charles, sang kakek Pangeran Philip, dan paman Charles Earl Spencer di jalanan London.

Banner 7 Tanda Anak Pintar Sejak Kecil

"Itu adalah salah satu gambar paling memilukan di abad kedua puluh. Dua anak laki-laki, dua orang pangeran, berjalan di belakang peti mati ibu mereka saat dunia menyaksikan dalam kesedihan dan horor," penerbit buku Penguin Random House mengatakan di situs web mereka.

"Saat Diana, Putri Wales dimakamkan, miliaran orang bertanya-tanya apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh para pangeran serta bagaimana kehidupan mereka akan berjalan sejak saat itu."

Sebelumnya, suami dari Meghan Markle itu mengatakan bahwa dia mengalami kesulitan emosional ketika harus berjalan beriringan di belakang peti mati sang Bunda.

"Ibu saya baru saja meninggal, dan saya harus berjalan menempuh jarak jauh di belakang peti matinya, dikerumuni oleh ribuan orang yang melihat kami dan jutaan orang lainnya menyaksikan dari televisi," tutur Pangeran Harry kepada Newsweek dalam wawancara 2017 lalu.

"Saya pikir tidak seharusnya seorang anak diminta untuk melakukan itu, dalam keadaan apa pun. Saya tidak berpikir itu akan terjadi hari ini," imbuhnya.

Berjalan di belakang peti mati sang Bunda menjadi kenangan pahit untuk Pangeran Harry. Baca di halaman setelah ini.

KENANGAN PAHIT PANGERAN HARRY

MIDDLE WALLOP, HAMPSHIRE, ENGLAND - MARCH 16:  Prince Harry attends a ceremony at the Museum of Army Flying as he presents 12 pilots from Course 17/02 of the Army Air Corps with their Wings on March 16, 2018 in Stockbridge, England. Prince Harry returned today to the Army Aviation Centre where he undertook advanced helicopter training to present the latest graduates with their Wings.  (Photo by Heathcliff O'Malley - WPA Pool /Getty Images)

Pangeran Harry / Foto: Getty Images

Berjalan di belakang peti mati sang Bunda menjadi kenangan pahit untuk Pangeran Harry. Meski begitu, ia tidak menyesal melakukannya karena ia dapat menjadi bagian dari peristiwa yang tak terlupakan.

Dalam film dokumenter BBC 2017 lalu yang berjudul Diana, 7 Days, Pangeran Harry mengungkapkan bahwa ia dan kakaknya diharuskan bergabung dalam iringan peti mati Putri Diana atas 'keputusan bersama'.

"Tapi sebelum saya menyadarinya, saya menemukan diri saya dengan setelan jas dengan dasi hitam dan kemeja putih," kata pria berusia 38 tahun itu.

"Sejujurnya, saya tidak memiliki pendapat apakah itu benar atau salah. Saya senang saya menjadi bagian dari (peristiwa itu). Melihat kembali sekarang, saya sangat senang bahwa saya menjadi bagian darinya."

Sama seperti sang adik, momen kematian Putri Diana menjadi hal paling memilukan bagi Pangeran William. Suami Kate Middleton itu mengingatnya sebagai 'perjalanan yang panjang dan sepi' ketika berjalan di belakang peti mati ibunda.

"Itu bukanlah keputusan yang mudah dan merupakan keputusan bersama dari keluarga untuk melakukannya," ucap Pangeran William.

"Momen itu adalah hal paling berat yang pernah saya lakukan. Tetapi kami kewalahan dengan banyaknya orang yang datang, sungguh luar biasa. Ada keseimbangan antara tugas dan keluarga, dan itulah yang harus kami lakukan," ujarnya.

Sementara itu saudara Putri Diana bercerita dalam dokumenter The Story of Diana bahwa ia tidak percaya Harry kecil harus berjalan beriringan dengan peti mati ibunda.

"Saya merasa khawatir. Berjalan di belakang tubuh ibunya yang sudah tak bernyawa, trauma seperti apa yang akan dia alami. Itu benar-benar buruk dan sebenarnya saya berusaha menghentikan itu," ujarnya.


(anm/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda