Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Viral Video Ferry Irawan Nangis Minta Maaf tapi Tak Keluar Air Mata, Psikolog Jelaskan Hal Ini

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Jan 2023 14:25 WIB

Ferry Irawan
Viral Video Ferry Irawan Menangis Minta Maaf Tapi Tak Keluar Air Mata, Psikolog Jelaskan Hal Ini / Foto: Instagram/@ferryirawanreal

Perkembangan kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan Ferry Irawan pada Venna Melinda masih terus berlanjut, Bunda.

Venna Melinda tetap enggan berdamai secara hukum meski sudah memaafkan suaminya. Ferry Irawan belum lama ini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian.

Hal itu membuat Ferry Irawan menyesal hingga mengirimkan video permintaan maaf kepada istrinya. Dalam video yang viral di media sosial, Ferry Irawan terlihat menangis cukup histeris.

Ferry juga berkali-kali mengucapkan permintaan maaf kepada Venna Melinda. Akan tetapi, video tersebut menjadi sorotan karena Ferry menangis tanpa mengeluarkan air mata sehingga dinilai tidak tulus meminta maaf.

Lantas, bagaimana analisis permintaan maaf Ferry Irawan berdasarkan ilmu psikologi?

Psikolog/Seksolog Klinis Zoya Amirin menganalisis video permintaan maaf Ferry Irawan yang viral di media sosial. Menurut Zoya, ia tidak melihat adanya ketulusan yang diperlihatkan Ferry dari video tersebut. Hal itu karena Ferry memberikan terlalu banyak alasan ketika meminta maaf.

"Dari analisa ini, saya tidak melihat adanya ketulusan. Dari sini masih terlalu banyak alasan dan argumentasi yang diberikan buru-buru mencari pembenaran," kata Zoya dalam video wawancara eksklusif yang diunggah di aplikasi Helo.

Zoya memaparkan, nilai permintaan maaf akan berkurang ketika seseorang memberikan banyak alasan serta argumen dalam kalimat mereka.

Ketika meminta maaf, seseorang seharusnya mengucapkan kalimat minta maaf secara tulus tanpa memberikan alasan di balik perbuatannya.

"Saya tidak bisa percaya lagi ketika ada orang mengatakan 'Maaf ya saya salah, abis kamu begitu sih', atau 'Soalnya kan ini begini,' atau 'Tapi kan sebenarnya kita enggak akan begini kalau..' nah, kalau sudah banyak kata 'Tapi', 'Kan', blablabla," ujarnya.

"Saya tidak bisa memercayai secara psikologis ketulusan seseorang ketika dia harus memberikan alasan untuk meminta maaf," imbuh Zoya.

Dalam ilmu psikologi, permintaan tulus didasari oleh beberapa hal. Pertama, seseorang harus mengatakan apa kesalahan yang telah ia perbuat kepada lawan bicaranya.

Hal itu dilakukan untuk memastikan bahwa ia mengetahui kesalahannya, Bunda. Kalimat yang bisa disampaikan dengan baik misalnya 'Saya sudah menyakiti kamu. Apa pun alasannya, itu adalah kesalahan terbesar yang aku lakukan.'

"Kedua, kalau memang dia tulus, dia akan bertanya apa yang kamu butuhkan sehingga bisa memaafkannya. Bukan malah sibuk memberikan agendanya," kata Zoya.

Terkait Ferry Irawan yang tidak mengeluarkan air mata saat menangis, Zoya juga memberikan penjelasan. Baca di halaman berikutnya.

Saksikan juga video tentang ragam jenis KDRT dan bagaimana cara menghadapinya:

[Gambas:Video Haibunda]

WAJAR TAK KELUAR AIR MATA SAAT MENANGIS?

ferry irawan ditahan di mapolda jatim

Ferry Irawan saat ditahan di Mapolda Jatim (Foto: Deny Prastyo Utomo/detikcom)

Video permintaan maaf Ferry Irawan kepada Venna Melinda viral di media sosial. Ferry menjadi buah bibir karena menangis tanpa mengeluarkan air mata.

Akan tetapi, Zoya mengatakan bahwa air mata bukanlah tolok ukur ketulusan seseorang dalam meminta maaf. Meski Zoya menilai permintaan maaf Ferry tidak tulus, ia tak menganggap tangisan Ferry sebagai hal yang ganjil.

"Saya enggak mau ngomongin air mata apa enggak, karena bisa jadi ada orang yang segitu sedihnya sampai air matanya sudah enggak keluar, padahal dia sedih. Itu bisa banget. Jadi air mata itu bukan indikasi seseorang tulus apa enggak," papar Zoya.

Banner Metode Kakeibo

Lebih lanjut, Zoya turut memberikan pesan kepada Venna Melinda yang menjadi korban KDRT. Ia meminta agar Venna sebaiknya tetap melanjutkan proses hukum meski Bunda tiga anak itu telah memaafkan Ferry Irawan.

"I'm sorry this is happen to you Mbak. Jangan lupa mbak mungkin bisa memaafkan Mas Ferry, tapi kamu tidak layak disakiti. Jadi ketika kamu memaafkan dia, proses hukum juga sebaiknya terus berlangsung karena kamu tidak layak menerima perlakuan seperti itu," ucap Zoya.

Tak lupa, Zoya memberi pesan penting agar Venna Melinda dan semua korban KDRT dapat memaafkan dan tidak menyalahkan diri mereka sendiri.

"Dalam proses ini, jangan lupa untuk memaafkan dirimu sendiri karena sudah memilih dan mencintai orang yang salah," imbuhnya.


(anm/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda