Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Raja Inggris George IV, Anak Queen Charlotte yang Kisah Cintanya Tragis

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 23 May 2023 19:05 WIB

Portrait of King George IV when Prince of Wales (August 12, 1762 –June 26,1830). Painting by Thomas Gainsborough,  Engraving published 1897.  Original edition is from my own archives. Copyright has expired and is in Public Domain.
Kisah Raja Inggris George IV, Anak Queen Charlotte yang Kisah Cintanya Tragis / Foto: Getty Images/Christine_Kohler

Ratu Charlotte dan Raja George III dari Kerajaan Inggris dikisahkan memiliki 15 anak. Salah satu putranya, George Augustus Frederick meneruskan takhta sang Ayah dan memerintah selam 10 tahun.

Pemerintahan Raja George IV bermula sejak kejatuhan sang Ayah yang didiagnosa mengidap penyakit mental. Ia kemudian memerintah pada 1820 hingga 1830.

George Augustus Frederick lahir pada 12 Agustus 1762 di St Jame's Palace, London. Ia merupakan anak pertama Ratu Charlotte dan Raja George III, Bunda.

Sebagai anak pertama, ia menyandang gelar Duke of Cornwall dan Duke of Rothesay sejak dilahirkan, hingga berganti menjadi Prince of Wales dan Earl of Chester.

Sebagai pemimpin kerajaan, George memiliki kehidupan pribadi yang tak seindah ia bayangkan. Kisah cintanya bahkan terbilang cukup tragis, Bunda.

Pada 1785, George diam-diam menikahi seorang wanita Roma beragama Katolik, yaitu Maria Fitzherbert. Melansir dari Royal UK, pernikahan itu dilakukan secara ilegal. Keduanya tak mendapat restu dari Raja George III.

Pada zaman tersebut, anggota kerajaan dilarang menganut agama katolik. Selain itu, Maria Fitzherbert juga sudah pernah menikah dua kali sebelum bersama George.

George jadi Raja Inggris

Pada 1795, George menikah secara resmi dengan sepupunya, Putri Caroline dari Brunswick. Pernikahan itu dilakukan sebagai perjodohan atas imbalan parlemen dalam membayar utangnya. Padahal, keduanya dikabarkan tak menyukai satu sama lain.

Pernikahan tersebut justru menjadi bencana di rumah tangga mereka. George gagal menceraikannya setelah pengangkatannya. Sementara itu, Putri Caroline meninggal dunia setahun kemudian.

Duka tak berhenti sampai di situ. Anak semata wayang mereka, Princess Charlotte of Wales, meninggal dunia di usia 21 tahun saat melahirkan bayi stillbirth pada 1817.

George menjadi bupati setelah Ayahnya dinyatakan mengidap penyakit mental secara permanen. Sejak saat itu, ia meneruskan tugas-tugas sang Ayah, termasuk kunjungan kerajaan ke berbagai negara.

Kunjungan perdananya dilakukan pada 1821, ketika ia mengunjungi Hanover. Setahun kemudian, ia berkunjung ke Skotlandia.

Selama masa hidupnya, George dikenal sebagai pria yang sangat artistik. Ia mengoleksi karya seni yang mengesankan. Tak hanya itu, George juga menggurui para arsitek dan desainer, terutama yang berada di Brighton.

Sejak berpisah dari Putri Caroline, George menghabiskan waktu dengan Maria Fitzherbert hingga akhir hayatnya.

Ketika Raja George IV jatuh sakit, Maria Fitzherbert sempat memberikan surat berisi ucapan 'cepat sembuh'. Namun, tak lama setelah membacanya, George meninggal dunia tanpa sempat membalas surat tersebut.

Tak hanya Raja George IV, sang Bunda, Ratu Charlotte juga mengalami kisah cinta yang memilukan. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang fakta Core Mylchreest, pemeran Raja George muda di serial Queen Charlotte:

[Gambas:Video Haibunda]




KISAH HARU RATU CHARLOTTE, IBU RAJA GEORGE IV

Taken from The Four Georges 1879

Queen Charlotte / Foto: Getty Images/iStockphoto/Cannasue

Ratu Charlotte di sejarah Kerajaan Inggris menyimpan kisah haru. Ia setia mendampingi suaminya yang sakit hingga akhir hayatnya.

Ratu Charlotte sendiri merupakan putri bungsu Adipati Charles Louis Frederick dari Mecklenburg-Strelitz dan Putri Elizabeth Albertina dari Saxe-Hildburghausen. Ia lahir dengan nama Sophia Charlotte pada 19 Mei 1744 silam, Bunda.

Beranjak remaja, Charlotte mencuri perhatian Raja George III yang kala itu naik takhta di Kerajaan Inggris pada 1760. Melansir dari Royal UK, Charlotte yang berusia 17 tahun dinilai sebagai kandidat istri yang tepat untuk Raja George III yang berusia 22 tahun dan belum menikah.

Banner Nama Bayi

Raja mengumumkan kepada dewan istana pada Juli 1761 mengenai niatnya untuk menikahi Charlotte. Setelah itu, sekelompok pengawal yang dipimpin oleh The Earl of Harcourt berangkat ke Jerman untuk membawa Putri Charlotte ke Inggris.

Mereka tiba pada 14 Agustus 1761. Niat mereka juga diterima dengan baik oleh saudara laki-laki Charlotte. Kontrak pernikahan pun ditandatangani.

Pernikahan Putri Charlotte dan Raja George III dilangsungkan di Chapel Royal, disusul dengan upacara penobatan mereka pada 22 September 1761.

Kurang dari setahun, Ratu Charlotte langsung dikaruniai anak pertama berjenis kelamin laki-laki, yaitu Prince of Wales yang kemudian dikenal sebagai Raja George IV.

Sepanjang pernikahan mereka, Ratu Charlotte dan Raja George III dikaruniai total 15 anak. Bersama keluarga besar yang mereka ciptakan, pasangan ini menetap di Istana St James.

Namun pada akhirnya, sang Raja memberi properti baru yang kemudian dikenal sebagai Istana Buckingham yang mereka tempati. Namun, kehidupan mereka berubah pilu setelah Raja George III didiagnosa menderita penyakit mental pada 1765.

Pada akhirnya, penyakit mental Raja George III yang semula disebut hanya sementara berubah menjadi permanen. Pada 1811, Pangeran Wales menjadi Bupati.

Meski begitu, Ratu Charlotte tetap setia di sisi Raja George III. Ia menjadi wali suaminya hingga kematiannya pada 1818.

Ratu Charlotte meninggal dunia di hadapan putra sulungnya di Dutch House yang sekarang dikenal sebagai Istana Kew pada 17 November 1818. Sang Ratu menghembuskan napas di usia 74 tahun. Ia dimakamkan di Kapel St George, Kastil Windsor.


(anm/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda