
trending
Kisah Tragis Raja Inggris George III, Suami Queen Charlotte yang Sakit Mental & Tunanetra
HaiBunda
Kamis, 18 May 2023 08:20 WIB

Kisah Ratu Charlotte menjadi sorotan sejak diangkat ke dalam serial Netflix berjudul Queen Charlotte: A Bridgerton Story. Suaminya, Raja George III tak luput dari perhatian.
Dalam prequel spin-off dari serial Bridgerton itu, Ratu Charlotte dikisahkan memiliki suami yang merupakan sosok pemimpin Kerajaan Inggris pada 1760 silam.
George William Frederick naik takhta sejak kematian ayahnya, Frederick Prince of Wales pada 1751. Memerintah selama enam dekade, Raja George III dikenal memiliki kisah tragis.
Melansir dari Royal UK, 25 tahun pertama pemerintahan George dinilai cukup kontroversial. Beberapa kritikus menuduhnya mencoba untuk menegakkan kembali otoritas kerajaan dengan cara yang tidak konstitusional.
Selain itu, Raja George III juga menerima banyak cobaan akibat konflik dengan negara lain. Selama periode kekuasaannya, Inggris harus kehilangan koloninya di Amerika Utara. Masa tersebut dinilai sebagai yang paling kelam karena banyak tentara berjatuhan.
Raja George III juga gagal dalam mengembangkan sejumlah kebijakan karena beban keuangan garnisun dan pengelolaan perluasan wilayah yang dilakukan di bawah Kerajaan Inggris di Amerika, Bunda.
Rentetan perang dengan Prancis dan Spanyol di Amerika Utara serta uang pinjaman yang diberikan kepada East India Company juga semakin menambah beban keuangan negara.
Hilangnya koloni, peperangan di Amerika, dampak politik, serta kecemasan keluarga memberi tekanan besar pada George di tahun 1780-an. Setelah serangan penyakit serius pada 1788-1789 dan 1801, George didiagnosis mengidap penyakit mental secara permanen pada 1810.
Secara mental, George dinilai tak layak untuk memerintah dalam masa-masa terakhir pemerintahannya. Sang putra sulung, George IV kemudian bertindak sebagai pangeran regent sejak 1811.
Tak disebutkan apa penyakit mental yang diderita oleh Raja George III. Akan tetapi, beberapa sejarawan medis mengatakan bahwa ketidakstabilan mental George III dipicu oleh kelainan fisik keturunan yang disebut dengan porfiria.
Meski begitu, Ratu Charlotte tetap setia di sisi Raja George III. Ia menjadi wali suaminya hingga kematiannya pada 1818.
Walau tak sukses dalam memimpin Kerajaan Inggris, Raja George III memiliki istri yang sangat setia. Semasa hidupnya, George juga dikenal sebagai pria yang cinta terhadap istrinya. Baca di halaman setelah ini.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan juga video tentang fakta menarik upacara penobatan di Raja Charles III:
BUCIN KEPADA ISTRI
Raja George III / Foto: Getty Images/THEPALMER
Kisah cinta Ratu Charlotte dan Raja George III bermula dari perjodohan. Kala itu, Charlotte yang berusia 17 tahun dinilai sebagai kandidat istri yang tepat untuk Raja George III yang berusia 22 tahun dan belum menikah.
Raja kemudian mengumumkan kepada dewan istana pada Juli 1761 mengenai niatnya untuk menikahi Charlotte. Setelah itu, sekelompok pengawal yang dipimpin oleh The Earl of Harcourt berangkat ke Jerman untuk membawa Putri Charlotte ke Inggris.
Pernikahan Putri Charlotte dan Raja George III dilangsungkan di Chapel Royal, disusul dengan upacara penobatan mereka pada 22 September 1761.
Diketahui, Ratu dihadiahi Istana Buckingham setelah menikah dengan sang Raja. Walau bukan tinggal di kediaman resmi pasangan kerajaan, namun istana itu menjadi tempat paling nyaman untuk ditinggali bersama.
Menurut informasi, Raja dan Ratu pindah ke Istana Buckingham pada 1762. Tempat tinggal ini begitu dicintai Ratu Charlotte dan menjadi tempat kelahiran 14 dari 15 anaknya.
Rumah tangga Ratu Charlotte dan Raja George III berjalan harmonis. Namun suatu ketika, hidup mereka berubah karena kondisi penyakit mental yang dialami oleh sang Raja.
SAKIT MENTAL DAN TUNA NETRA HINGGA WAFAT
Raja George III / Foto: Getty Images/duncan1890
Sepanjang pernikahan mereka, Ratu Charlotte dan Raja George III dikaruniai total 15 anak. Bersama keluarga besar yang mereka ciptakan, pasangan ini menetap di Istana St James sebelum pindah ke Istana Buckingham.
Sejak didiagnosis sakit, sang Raja tak lagi mampu memerintah kerajaan. Selama Raja George III sakit di sepanjang tahun 1788, terjadi konflik antara Ratu Charlotte dan Pangeran Wales mengenai sebuah Kabupaten di Inggris.
Dalam sebuah Undang-undang Kerajaan, Pangeran Wales dinyatakan sebagai regent, seandainya Raja menjadi sakit secara permanen.
Undang-undang tersebut juga menyebutkan soal penempatan Raja, istana, dan anak-anak mereka di bawah perwalian Ratu.
Pada akhirnya, penyakit mental Raja George III yang semula disebut hanya sementara berubah menjadi permanen dan pada 1811, Pangeran Wales dinobatkan menjadi regent.
Ratu Charlotte kemudian mendampingi Raja George III hingga akhir hayatnya. Di tahun-tahun terakhirnya, kondisi fisik dan mental George semakin menurun hingga ia menjadi buta atau tunanetra
Raja George III meninggal di Kastil Windsor pada 29 Januari 1820. Putranya, George IV yang telah menjadi pangeran regent sejak 1811 naik menjadi Raja.
Sementara itu, Ratu Charlotte meninggal dunia di hadapan putra sulungnya di Dutch House yang sekarang dikenal sebagai Istana Kew pada 17 November 1818. Sang Ratu mengembuskan napas di usia 74 tahun. Ia dimakamkan di Kapel St George, Kastil Windsor.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
10 Fakta Menarik Suami Queen Charlotte, Raja Inggris George III yang Tak Banyak Diketahui

Trending
Kisah Raja Inggris George IV, Anak Queen Charlotte yang Kisah Cintanya Tragis

Trending
George VI Raja Inggris yang 'Gagap', Kisahnya Diangkat Jadi Film & Raih Oscar

Trending
Kisah Raja Inggris Beli Istana Buckingham untuk Queen Charlotte, Tempat Lahir 14 dari 15 Anaknya

Trending
Kerajaan Inggris Didesak Copot Gelar Meghan Markle, Ini Sebabnya Bun


7 Foto
Trending
7 Potret James Viscout Severn, Cucu Termuda Mendiang Ratu Elizabeth II yang Tampan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda