
trending
Pria Tangerang Berbobot 300 Kg Meninggal Dunia, Ini 5 Faktanya
HaiBunda
Kamis, 22 Jun 2023 15:46 WIB

Bunda mengikuti berita terkait seorang pria berusia 27 tahun bernama Muhammad Fajri yang mengalami obesitas di Tangerang? Hari ini, pria berbobot 300 kilogram (kg) tersebut meninggal dunia.
Fajri tutup usia pada Kamis, (22/6/2023). Ia diketahui meninggal dunia pada pukul 01.25 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat.
Kabar tersebut juga telah dikonfirmasi oleh Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti. "Betul (meninggal dunia). Kami akan keluarkan rilisnya," ujar Lies dikutip dari CNNIndonesia.
Simak fakta yang Bubun rangkum dari detikcom sebagai berikut.
1. Obesitas ekstrem langka
Kondisi yang diami Fajri disebut sebagai kasus obesitas ekstrem langka yang ditangani RSCM, Bunda. Bahkan, keadaan Fajri disebut lebih parah dibanding Aria Permana, bocah asal Karawang, Jawa Barat, yang juga viral beberapa tahun silam.
"Karena (Fajri) datang sudah dengan kondisi yang sesak napas dan komplikasinya lebih banyak. Aria itu lebih ringan, sehingga tidak butuh banyak alat perawatan," kata Lies, dikutip dari detikcom.
2. Penyebab obesitas ekstrem belum diketahui
![]() |
Seperti yang dijelaskan oleh spesialis endokrin yang menangani Fajri, dr Dicky Levenus Tahapary, SpPD-KEMD, penyebab pasti berat badan ekstrem tersebut masih didalami.
"Jadi kalau obesitas itu kan memang penumpukan dari lemak tubuh, kalau keseimbangan antara asupan dengan pengeluarannya berlebih maka akan disimpan. Nah ini yang kita lagi dalami karena kasusnya unik. Kita lagi evaluasi penyebab apa terkait dengan metabolisme pasien tersebut," ungkapnya.
Lebih lanjut, dr Dicky mengungkapkan Fajri mengalami beberapa kondisi lain. Tak hanya gangguan hormon tiroid yang menyebabkan kemampuan metabolisme tubuh yang rendah, ia juga memiliki masalah komorbid.
Sebelum berbobot 300 kg, Fajri diketahui pernah mengalami kecelakaan. Menurut KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM dr Sidharta Kusuma Manggala, SpAn-KIC, kecelakaan yang dialami Fajri membuatnya tidak aktif bergerak selama beberapa bulan.
"Jadi kalau untuk masalah komorbid kita masih belum menemukannya, mungkin riwayat kecelakaannya yang bener-bener buat dia tidak beraktivitas, hanya di satu ruangan, bahkan di ruangan itu dia melakukan segala kegiatan, mulai dari buang air kecil, buang air besar, dan makan hanya di satu ruangan itu," ujar dr Sidharta.
Teruskan membaca fakta lainnya di halaman berikut ya, Bunda.
ALAMI INFEKSI KULIT HINGGA SYOK SEPTIK
Foto: Future Publishing via Getty Imag/Future Publishing
3. Alami infeksi kulit
Imbas bobot tubuhnya yang tak biasa, dokter spesialis kulit dan kelamin, Dr dr Shannaz Nadia Yusharyahya, SpKK(K), MHA selaku dokter yang turut menangani kasus ini menyebut Fajri mengalami infeksi pada kulit.
"Awal-awal datang, jadi kalau untuk masalah kulitnya sebenarnya ada tiga yang besarnya. Jadi memang ada infeksi di daerah tertentu, nggak usah disebut ya, di daerah tertentu ada infeksi yang disertai dengan nanah jadi sudah menjadi selulitis," ujar dr Nadia.
Selain itu, Fajri juga mengalami luka-luka yang disebut dengan pressure injury. Ini muncul akibat tekanan di daerah bokong dan paha.
"Kemudian ada luka-luka yang disebut pressure injury yang diakibatkan oleh tekanan, jadi biasa disebut ukus ya terutama pada daerah belakang di daerah bokong di paha juga mungkin karena tiduran pada posisi yang sama dalam waktu yang lama," paparnya.
Kaki kanan Fajri pun disebut membesar dan menurut dugaannya, pembengkakan ini berhubungannya dengan sumbatan yang terjadi karena kecelakaan yang pernah dialami Fajri. Namun, masalah tersebut masih didalami karena hal ini disebut memberi kontribusi kenaikan berat badannya yang drastis.
"Ketiga adalah kaki kanan yang membesar. Itu kita membuat diagnosisnya limfedema yaitu akibat dari sumbatan limfe. Apakah kemungkinan ada devit di trombosit tadi atau apa sedang kita cari. Salah satu dari kita [diagnosis] adalah filariasis," lanjut dr Nadia.
Senada dengan hal tersebut, Lies menyebut bahwa orang yang sudah lama tidak bergerak pasti akan mengalami luka-luka. Terlebih, dalam kasus Fajri, dirinya hanya berbaring selama delapan bulan.
"Orang yang sudah terlalu lama tidak bergerak, tiduran, pasti permasalahannya selain luka-luka adalah sirkulasi tubuhnya itu menimbulkan gumpalan darah. Jadi darah itu tidak mengalir dengan normal," tuturnya.
4. Alami depresi
Selain masalah yang disebut sebelumnya, dari hasil pemeriksaan yang dilakukan juga ditemukan bahwa Fajri ternyata memiliki riwayat depresi.
Hal ini diungkapkan KSM Anestesiologi dan Perawatan Intensif RSCM dr Sidharta Kusuma Manggala. Ia mengatakan kondisi tersebut baru diketahui setelah Fajri mendapat penanganan dari pihak RSCM.
"Ada riwayat depresi juga dari pemeriksaan. Depresinya itu ketahuan pas di sini (RSCM)," ungkapnya.
dr Arta mengaku belum bisa memberikan banyak keterangan mengenai kondisi depresi yang dialami pasien. Namun ia menilai depresi tersebut berkontribusi terhadap kondisi kesehatan pasien.
"Ya pasti ada hubungannya. Bayangin aja, kita nggak keluar rumah aja stres, dia (Fajri) nggak keluar kamar setahun. Padahal setahun yang lalu dia masih bisa nyetir motor," ucapnya
5. Alami syok septik
Alasan Fajri meninggal dunia karena sempat mengalami syok septik akibat komplikasi infeksi berat. "Betul (syok septik)," katanya dr Sidharta.
Dikutip dari Cleveland Clinic, syok septik merupakan kondisi medis serius yang dapat terjadi ketika infeksi di tubuh. Hal ini menyebabkan tekanan darah sangat rendah dan kegagalan organ akibat sepsis dan mengancam jiwa dan membutuhkan perawatan medis segera.
Gejala syok septik muncul sebagai komplikasi berat dari sepsis, ketika infeksi telah menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Pada kondisi ini, infeksi yang meluas memicu kerusakan berbagai organ, bahkan mengancam nyawa.
Setiap infeksi dapat menyebabkan sepsis yang kemudian dapat berkembang menjadi syok septik jika memburuk. Tidak setiap infeksi akan menyebabkan sepsis atau syok septik. Tapi, jika infeksi menyebabkan peradangan yang cukup, bisa berkembang menjadi sepsis.
Sebagian besar infeksi berasal dari bakteri, tetapi virus dan jamur juga dapat menyebabkan infeksi dan sepsis. Infeksi dapat dimulai di mana saja tetapi biasanya dimulai di paru-paru, kandung kemih, atau perut.
Bunda, simak juga 4 jenis olahraga yang tepat untuk Bunda dengan obesitas dalam video berikut:
TOPIK TERKAIT
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda