
kehamilan
Waspada, Bunda yang Melahirkan Bayi Berukukuran Besar Berisiko Alami Diabetes
HaiBunda
Jumat, 03 Mar 2023 20:10 WIB

Menjaga berat badan baik Bunda dan janin dalam rahim selama kehamilan sangat penting agar bayi terlahir dengan berat badan yang normal ya Bunda. Pasalnya, Bunda yang melahirkan Si Kecil dengan berat lahir lebih besar daripada rata-rata, akan lebih mungkin untuk menderita diabetes setelahnya.
Studi sebelumnya telah menunjukkan bahwa diabetes gestasional dapat membuat wanita berisiko lebih besar terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.
Risiko Bunda melahirkan bayi berukuran besar
Dikutip dari Independent, diabetes gestasional juga merupakan penyebab umum Bunda melahirkan bayi di usia kehamilan yang terlalu lama (LGA). Kondisi ini didefinisikan sebagai bayi dengan berat lebih dari 90 persen dari semua bayi pada usia kehamilan yang sama.
Bayi LGA lebih mungkin dirawat di unit perawatan intensif dan mengalami komplikasi kesehatan nantinya, termasuk obesitas dan diabetes tipe 2 itu sendiri. Namun, kini para peneliti telah menemukan bahwa calon Bunda yang tidak memiliki diabetes gestasional tetapi melahirkan bayi LGA juga berisiko lebih besar terkena diabetes di kemudian hari.
Temuan dari penelitian ini juga menunjukkan bahwa Bunda yang tidak menderita diabetes tetapi melahirkan Si Kecil dengan usia kehamilan besar, dapat berisiko lebih tinggi terkena pradiabetes atau diabetes tipe 2, bisa saja dimulai 10 hingga 14 tahun kemudian.
Para peneliti menggunakan data dari studi observasi yang menganalisis toleransi glukosa pada kelompok calon Bunda dengan usia kehamilan yang besar, multinasional, dan beragam ras pada trimester ketiga kehamilan.
Di antara 4.025 responden yang tidak menderita diabetes gestasional, 13 persen memiliki bayi LGA, 8 persen memiliki bayi dengan usia kehamilan kecil (SGA), dan 79 persen memiliki bayi di usia kehamilan rata-rata (AGA).
Angka mengungkapkan bahwa 10 hingga 14 tahun setelah melahirkan, 20 persen diantaranya didiagnosis dengan pradiabetes atau diabetes, dan frekuensi pradiabetes atau diabetes lebih tinggi di antara mereka yang melahirkan LGA (24,8 persen), dibandingkan dengan mereka yang melahirkan SGA (15,4 persen) atau mereka yang memiliki kelahiran AGA (19,7 persen).
Peningkatan risiko diabetes dan pradiabetes dengan bayi LGA masih terjadi bahkan setelah peneliti menyesuaikan faktor risiko untuk mengembangkan diabetes tipe 2, seperti usia, obesitas, tekanan darah tinggi, dan riwayat keluarga diabetes.
Penulis utama studi Doctor Kartik Venkatesh mengatakan, "Sering kali dalam praktik klinis ketika kita melihat bayi besar dan ibunya tidak menderita diabetes gestasional, kita tidak perhatikan tentang konsekuensi kesehatan bagi ibu di kemudian hari." katanya.
"Tetapi penelitian ini menunjukkan mungkin juga ada konsekuensi kesehatan bagi ibu hamil bahkan tanpa diabetes gestasional ketika mereka memiliki bayi berukuran lebih besar dari ukuran normal." lanjutnya.
"Itulah mengapa sangat penting untuk mengikuti kelompok besar orang dan bayi mereka, terlepas dari apakah mereka menderita diabetes gestasional atau tidak, dalam jangka waktu yang lama." jelas Doctor Kartik Venkatesh.
Dr Venkatesh, dari The Ohio State University di AS, juga menambahkan, "Implikasi nyata dari penelitian ini adalah bahwa kita perlu berhenti memikirkan perawatan kehamilan sebagai perawatan episodik, dengan membuat hubungan antara kehamilan dan hasil kesehatan jangka panjang pada ibu dan anak, untuk melihat gambaran yang lebih besar," ungkapnya.
Klik halaman selanjutnya ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Saksikan video tentang kaki bengkak pada bayi baru lahir:
WASPADA, IBU YANG MELAHIRKAN BAYI BERUKUKURAN BESAR BERISIKO ALAMI DIABETES
Waspada, Bunda yang Melahirkan Bayi Berukukuran Besar Berisiko Alami Diabetes/Foto: Getty Images/iStockphoto/CokaPoka
Risiko diabetes gestasional pada bayi
Saat hamil, plasenta mendukung Si Kecil untuk tumbuh, lebih tepatnya hormon dari plasenta inilah yang membantu Si Kecil berkembang. Tapi masalahnya adalah hormon ini juga menghalangi kerja insulin Bunda di dalam tubuh, sehingga masalah ini disebut resistensi insulin.
Kondisi resistensi insulin ini dapat mempersulit tubuh Bunda untuk menggunakan insulin, padahal Bunda mungkin membutuhkan insulin hingga tiga kali lebih banyak. Diabetes gestasional dimulai ketika tubuh Bunda tidak mampu untuk menggunakan semua insulin yang dibutuhkan untuk kehamilan.
Tanpa insulin yang cukup, glukosa tidak dapat meninggalkan darah dan diubah menjadi energi. Akibatnya, glukosa menumpuk di dalam darah hingga terus meningkat, kondisi ini yang disebut dengan hiperglikemia.
Dikutip dari Diabetes.org, diabetes gestasional akan menyerang Bunda pada akhir kehamilan, setelah tubuh Si Kecil berkembang. Oleh karena itu, diabetes gestasional tidak menyebabkan cacat lahir yang terkadang bisa terjadi pada Si Kecil yang Bunda nya menderita diabetes sebelum hamil. Namun, diabetes gestasional yang tidak diobati atau tidak terkontrol dapat membahayakan Si Kecil.
Ketika Bunda menderita diabetes gestasional, pankreas Bunda mulai bekerja lebih keras untuk memproduksi insulin, tetapi insulin tidak menurunkan kadar glukosa darah. Meskipun insulin tidak melewati plasenta, glukosa dan nutrisi lainnya dapat melewatinya. Jadi glukosa darah bisa melewati plasenta, dan memberi Si Kecil kadar glukosa darah tinggi.
Ini yang menyebabkan pankreas Si Kecil membuat insulin berlebih untuk membuang glukosa darah. Karena Si Kecil mendapatkan lebih banyak energi daripada yang dibutuhkannya untuk tumbuh dan berkembang, energi ekstra ini disimpan sebagai lemak.
Hal ini dapat menyebabkan makrosomia, atau bayi yang berukuran besar. Bayi dengan makrosomia memiliki masalah kesehatannya seperti kerusakan bahu saat lahir.
Karena insulin ekstra yang dibuat oleh pankreas Si Kecil, jadi ketika baru lahir ia mungkin memiliki kadar glukosa darah yang sangat rendah dan juga berisiko lebih tinggi mengalami masalah pernapasan. Untuk itu, jika Bunda alami diabetes, saat Si Kecil lahir dapat menyebabkan kelebihan insulin dan akan tumbuh dengan risiko mengalami obesitas dan Bunda nya juga berisiko terkena diabetes tipe 2.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
6 Makanan Ini Percepat Pembukaan saat Melahirkan, Bunda Perlu Tahu

Kehamilan
5 Cara Ini Mampu Percepat Pembukaan saat Melahirkan, Coba yuk Bun!

Kehamilan
7 Persiapan Penting agar Persalinan Normal Berjalan Lancar

Kehamilan
7 Tanda Khusus Ibu Hamil akan Segera Melahirkan

Kehamilan
7 Tips Mengatasi Rasa Cemas Sebelum Melahirkan


7 Foto
Kehamilan
7 Potret Bahagianya Karina Salim Dikaruniai Anak Kedua Bertepatan dengan Ultah Suami
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda