Seorang Ayah asal Taiwan berhasil membuat hati netizen terenyuh. Ia merancang model digital mendiang putrinya dengan teknologi kecerdasan buatan atau AI.

Pada 19 Januari 2024, penyanyi Tino Bao mengunggah video ke laman Facebook miliknya. Video itu memperlihatkan versi digital realistis dari sang putri, Felicity atau yang dikenal sebagai Bao Rong.

Melansir dari Asia One, video menampilkan Felicity yang mengungkapkan kepada sang Bunda bahwa ia sangat merindukannya. Felicity juga terlihat menyanyikan lagu ulang tahun untuk ibunda dalam bahasa Mandarin.

Unggahan tersebut diberi judul "Feli yang terhormat, selamat datang kembali dari dunia digital!"

Video itu sukses membuat banyak orang terharu. Pasalnya, Bao Rong telah meninggal dunia di usia 22 tahun pada 2021 karena anemia aplastik. Kondisi itu membuat sumsum tulang belakangnya tidak mampu memproduksi sel darah baru.

Sang Ayah, Tino Bao menyebut video tersebut sebagai 'kebangkitan digital'. Penyanyi yang kini menjadi produser musik itu kemudian membuat unggahan berikutnya usai video sang putri viral.

Tino Bao setuju bahwa videonya bisa saja menimbulkan kerugian bagi masyarakat yang masih awam dengan teknologi AI. Namun sebaliknya, Tino mengatakan bahwa kebangkitan tidak mungkin dilakukan melalui AI.

Tino Bao berharap agar kata 'restorasi' atau 'representasi' digunakan untuk mendeskripsikan karya AI-nya. Tino Bao sempat berbagi motivasinya di balik pembuatan model AI Felicity dengan media Taiwan.

Kepada Future City, ia mengatakan bahwa Felicity telah menderita selama dua tahun karena kondisi kesehatannya yang dirasakan lebih buruk daripada kematian.

"Kami menghabiskan lebih dari 700 hari bersamanya, membantunya membalikkan badan setiap dua jam dan kami tidak bisa tidur setiap hari. Kami tidak akan pernah melupakan gambaran rasa sakit yang dialami putri kami dan itu sangat memilukan," ungkap Tino.

"Setelah kematiannya, melihat kembali foto dan video masa lalunya tidak cukup untuk menenangkan kerinduan kami," ucap pria 56 tahun itu.

Sebelum membuat model AI sang putri, Tino Bao menghubungi temannya untuk menggarap karya teknologi proyeksi hologram 3D. Ia mencoba membuat karakter virtual yang mirip dengan Vocaloid Jepang, Hatsune Miku.

Bagi Tino, membuat ulang citra putrinya sangatlah mudah karena ia memiliki banyak foto sang putri. Terlepas dari latar belakang Tino di bidang produksi musik, menciptakan kembali suara Felicity merupakan sebuah tantangan.

Hal itu karena Tino hanya memiliki tiga kalimat saat Felicity berbicara memakai bahasa Inggris dalam panggilan video dengan sang Bunda. Rekaman suara itu juga terganggu dengan banyak kebisingan di sekitarnya.

"Pada mulanya, kami berencana menggunakan aplikasi mobile atau video presentasi. Kami tidak menuntut simulasi yang lengkap. Lagipula, selama kita membuat karakter virtual, kita bisa mendapatkan efek persahabatan," kata Tino.

"Tetapi setahun kemudian, ChatGPT keluar, tren AI melanda dunia dan masalah ketidakmampuan merekonstruksi suara manusia telah terpecahkan," imbuhnya.

Tino Bao mengerjakan proyek AI sang putri tanpa sepengetahuan istri. Namun pada akhirnya, ia membuat sang istri terkejut bukan main saat memergokinya sedang bekerja. Baca di halaman setelah ini.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!