Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Viral Balita di Depok Dianiaya Pemilik Daycare, Orang Tua Lapor ke KPAI dan Polisi

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Rabu, 31 Jul 2024 10:00 WIB

A litte girl sitting next to a window with her head down in sadness. Feeling depressed and hurt.
Ilustrasi Penganiayaan Balita di Daycare Depok/Foto: Getty Images/iStockphoto/globalmoments
Jakarta -

Bunda dan Ayah yang bekerja umumnya memutuskan untuk menitipkan Si Kecil ke daycare selama bekerja, ya? Meski begitu, pemilihan daycare harus diperhatikan dengan baik, ya.

Bukan tanpa alasan, belum lama ini viral di media sosial seorang anak berusia dua tahun dianiaya oleh jasa penitipan anak di daerah Depok, Jawa Barat. Sang Bunda, RD, pun memutuskan untuk mengaduk ke Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI).

Sebelumnya, sebuah video penganiayaan berupa CCTV disebarkan pada Selasa (30/7/2024). Terlihat peristiwa tersebut terjadi dalam sebuah ruangan tertutup, Bunda.

Surat laporan polisi terhadap pelaku pun juga beredar. Laporan ini dilayangkan orang tua korban ke Polres Metro Depok pada Senin (29/7/2024), dengan nomor laporan polisi LP/B/1530/VII/2024/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA.

Kronologi penganiayaan

Dalam sebuah kesempatan, RD turut menceritakan kronologi penganiayaan tersebut. Ia mengatakan bahwa pada Rabu (24/7/2024), ia mendapat laporan dari guru di sekolah sang anak bahwa ada tindak kekerasan yang dialami oleh anaknya. Ia menyebut pelakunya merupakan Ketua Yayasan dari daycare tersebut.

"Jadi, untuk kronologinya, sebenarnya kami dapat laporan dari guru di sekolah anak saya. Itu kami baru tahu hari Rabu kemarin tanggal 24 bahwa ada tindak kekerasan yang dialami oleh anak saya. Pelakunya adalah Ketua Yayasan dari Daycare tersebut," kata RD kepada wartawan di KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (30/7/2024).

RD kemudian memeriksa CCTV dan menemukan anaknya mendapat kekerasan berupa beberapa pukulan di tubuh. Tidak hanya itu, sang anak juga ditendang hingga jatuh, tersungkur, bahkan ditusuk di bagian punggung.

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya. Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh sampai dia tersungkur, lalu juga ada ditusuk di bagian punggung," jelasnya.

"Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," tambahnya.

Selanjutnya, ia meminta konfirmasi dari pihak daycare mengenai hal tersebut. Namun, pihak daycare menyanggah dan berdalih bahwa korban tidak jatuh, tidak diisengi teman, dan tidak terbentur.

"Tetapi, setelah kami tahu, orang tua tahu bahwa anak saya memar di bagian tubuhnya, itu kami konfirmasi ke pihak daycare dan mereka menyanggah. Mereka bilang katanya anak saya itu enggak ada jatuh, enggak diisengin sama teman-temannya, enggak terbentur apa pun," ucapnya.

RD sempat berpikir positif dengan beranggapan bahwa memar korban karena tengah sakit demam saat itu. Lalu ia pun mengecek kesehatan korban ke dokter.

"Jadi, kami sebagai orang tua positif thinking bahwa itu memang anak saya memar itu karena sakit. Karena memang pada saat itu anak saya sedang demam. Jadi, kami bawa anak saya ke pihak dokter dan dokter melakukan screening sampai ke cek lab dan tes darah," tuturnya.

RD melaporkan ke KPAI

Pada Rabu (24/7/2024), guru-guru melaporkan kejadian tersebut dengan adanya bukti CCTV. RD mengaku sudah membuat laporan atas kejadian tersebut ke polisi dan KPAI.

Seperti apa cerita lengkapnya? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda