TRENDING
Kantong Teh Celup Bisa Hasilkan Miliaran Mikroplastik, Terbanyak dari Sumber Berbahaya Ini
Anisya Zahrah Anjani | HaiBunda
Rabu, 26 Feb 2025 18:45 WIBBunda, pernahkah terpikirkan bahwa kebiasaan minum teh celup sehari-hari mungkin bisa berdampak pada kesehatan keluarga? Nah, belakangan ini muncul temuan yang cukup mengejutkan tentang kandungan mikroplastik dalam kantong teh celup yang sering kita konsumsi. Penemuan ini tentunya jadi perhatian serius bagi kita semua ya, Bunda, mengingat teh adalah salah satu minuman favorit di rumah.
Seperti dilansir Food and Wine, penelitian terbaru mengungkap fakta mencengangkan tentang jumlah mikroplastik yang terlepas saat kita menyeduh teh celup. Bayangkan Bunda, setiap kali kita menyeduh teh celup, ada jutaan bahkan miliaran partikel plastik mikroskopis yang ikut masuk ke dalam minuman kita! Tentu ini jadi kekhawatiran tersendiri ya, Bunda. Tanpa berlama-lama lagi, yuk, simak informasi selengkapnya.
Fakta mengejutkan tentang mikroplastik dalam teh celup
Mengutip The New York Times, dalam sebuah penelitian terungkap bahwa satu kantong teh celup dapat melepaskan hingga 11,6 miliar partikel mikroplastik dan 3,1 miliar partikel nanoplastik ketika diseduh dalam air panas. Jumlah ini sungguh mengkhawatirkan ya, Bunda, mengingat teh adalah minuman yang hampir setiap hari kita konsumsi.
Food and Wine melaporkan bahwa kandungan mikroplastik terbanyak berasal dari kantong teh berbahan nilon yang umumnya digunakan oleh produsen teh premium. Padahal selama ini kita sering beranggapan bahwa produk premium pasti lebih aman, ya Bunda?
Sumber utama mikroplastik dalam teh celup
Berikut beberapa sumber utama mikroplastik dalam kantong teh celup.
1. Bahan Kantong Teh
Para peneliti dati Autonomous University of Barcelona di Spanyol mengungkapkan bahwa kantong teh yang terbuat dari nilon dan polyethylene terephthalate (PET) adalah penyumbang terbesar mikroplastik. Setelah terkena air panas, bahan-bahan ini dapat terurai menjadi partikel mikroskopis.
Peneliti menguji kantong teh yang terbuat dari nilon-6, polipropilena, dan selulosa yang merupakan bahan umum pembuatan kantong teh. Saat diseduh, polipropilena melepaskan sekitar 1,2 miliar partikel per mililiter dengan ukuran rata-rata 136,7 nanometer; selulosa melepaskan sekitar 135 juta partikel per mililiter, dengan ukuran rata-rata 244 nanometer; sementara nilon-6 melepaskan 8,18 juta partikel per mililiter, dengan ukuran rata-rata 138,4 nanometer.
2. Proses Sealing (segel)
Proses penyegelan kantong teh yang menggunakan panas tinggi juga dapat menghasilkan mikroplastik tambahan, terutama pada bagian jahitan dan segel kantong teh. Segel plastik yang digunakan biasanya berasal dari bahan fleksibel seperti polipropilena. Hal ini dapat membuat partikel mikroplastik mungkin akan larut ketika diseduh dengan air panas, Bunda.
3. Kemasan luar
Mengingat saat ini telah banyak penggunaan wadah makanan yang menggunakan bahan plastik seperti botol air mineral, sama halnya dengan kemasan luar teh celup yang mengandung plastik, bisa berkontribusi pada kontaminasi mikroplastik, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil.
Beberapa peneliti kesehatan yang menyatakan bahwa konsumsi mikroplastik dalam jangka panjang dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, seperti gangguan sistem pencernaan, potensi peradangan pada organ dalam, gangguan hormonal, bahkan kanker.
Meski demikian, penelitian terhadap dampak mikroplastik terhadap kesehatan masih dilakukan hingga saat ini. Jadi, tidak ada salahnya Bunda berjaga-jaga terhadap kesehatan diri masing-masing.
Meskipun terlihat banyak kantong teh yang menggunakan berbagai macam jenis bahan plastik, Bunda tidak perlu khawatir. Hal ini dikarenakan ada kantong teh celup yang menggunakan bahan kertas yang berasal dari serat tanaman seperti kayu dan rami.
Hailey E. Hampson, seorang peneliti yang mempelajari mikroplastik di University of Southern California dan University of Washington mengungkapkan bahwa kantong teh yang terbuat dari kertas secara teoritis akan melepaskan lebih sedikit bahkan tidak sama sekali mikroplastik jika dibandingkan dengan kantong teh yang terbuat dari plastik.
Nah, setelah mengetahui hal tersebut, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk tetap menikmati teh secara aman. Yuk, simak selengkapnya!
- Pilih teh loose leaf
Bunda direkomendasikan penggunaan teh seduh tradisional atau loose leaf tea sebagai alternatif teraman. Selain bebas mikroplastik, cara ini juga memungkinkan daun teh mengembang sempurna dan menghasilkan rasa yang lebih optimal.
- Gunakan kantong teh organik
Pilih merek teh yang menggunakan kantong berbahan alami seperti kertas organik atau katun. Beberapa produsen teh mulai beralih ke bahan ramah lingkungan ini.
- Perhatikan suhu ahli
Para ahli menyarankan untuk tidak menyeduh teh dengan air yang terlalu panas (di bawah 95 derajat Celsius) untuk mengurangi risiko pelepasan mikroplastik.
- Cek sertifikasi oroduk
Pastikan teh yang Bunda beli memiliki sertifikasi keamanan pangan yang valid dan berasal dari produsen terpercaya.
Kabar baiknya, industri teh mulai merespons masalah ini dengan berbagai inovasi, seperti pengembangan kantong teh biodegradable, penelitian material baru yang lebih aman, peningkatan standar keamanan produksi, dan komitmen produsen untuk mengurangi penggunaan plastik
Bunda, meskipun temuan ini cukup mengkhawatirkan, kita tidak perlu panik dan berhenti minum teh, ya. Cara yang paling penting adalah mulai lebih selektif dalam memilih produk teh dan memperhatikan cara penyajiannya. Dengan begitu, Bunda tetap bisa menikmati secangkir teh hangat bersama keluarga dengan lebih aman.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Jangan Anggap Remeh, Ini 6 Gejala Asam Urat & Kolesterol Tinggi pada Wanita
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tahan Tangis, Ruben Onsu Ceritakan Penyakit Langka yang Diidap Sarwendah
5 Fakta Eks Menkes Dokter Terawan Dipecat IDI, Kini Tak Bisa Praktik
Indadari Muntah Darah saat Berdakwah, Pilih Obati dengan Rukiah
Wanita Ini Koma Setelah Minum 2 Gelas Milk Tea Setiap Hari Selama Sebulan
TERPOPULER
Rayakan Ultah Sang Putra, Dewi Lestari dan Mantan Suami Tampil Bersama
300 Nama Persia Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan
Bolehkah Ibu Hamil Berenang di Alam Terbuka seperti Pantai? Simak Kata Dokter
Komentar para Artis Soal Acara MengASIhi Jadi Candaan Mesum, Termasuk Danang DA
Bayi Lahir Lewat Operasi Caesar Terencana Berisiko Alami Leukemia, Studi Ungkap Faktanya
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
5 Potret Nita Vior Gelar Acara Gender Reveal Kehamilan Pertama, Bakal Dikaruniai Baby Girl!
300 Nama Persia Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Elegan
Rayakan Ultah Sang Putra, Dewi Lestari dan Mantan Suami Tampil Bersama
Bolehkah Ibu Hamil Berenang di Alam Terbuka seperti Pantai? Simak Kata Dokter
14 Tahun Terpisah, Farel Prayoga Akui Masih Gugup Saat Bertemu Ibu Kandung
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Game-nya Terancam Diblokir di RI, Kekayaan Pendiri Roblox Bikin Syok!
-
Beautynesia
5 Fakta Menarik Film "Panggil Aku Ayah", Tontonan Keluarga Akhir Pekan Ini
-
Female Daily
Kolaborasi BLP Beauty dan Du Anyam Hadirkan Sinergi “Be The Strength in You: Berdaya Lewat Berbagi”
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Jangan Salah Kostum, Ini Tips Styling buat Nonton Konser D.O EXO!
-
Mommies Daily
17 Ide Lomba 17-an Seru di Rumah, Bikin Keluarga Tambah Kompak!