Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

'Akhirnya, Trik Ini Bikin Anakku Lulus Toilet Training'

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 16 Jan 2018 08:00 WIB

Dengan trik ini, akhirnya anakku lulus toilet training juga.
Trik Bikin Anak Lulus Toilet Training/ Foto: Thinkstock
Toilet training itu susah-susah gampang, benar nggak, Bun? Saat menjadi ibu untuk pertama kalinya, terkadang suka bingung dan kehabisan akal kalau si kecil susah banget dilatih. Tapi trik bunda bukan nggak mungkin bikin si kecil lulus toilet training?

Kali ini cerita dari Dr Samantha Rodman seorang psikolog dari Potomac, AS. Ia membagikan pengalamannya tentang toilet training anaknya.

Samantha melatih anak pertamanya toilet training sejak umur sembilan bulan. Baginya, melatih si kecil toilet training cukup 'PR', Bun. Gimana nggak, sampai umur 2 tahun si kecil belum juga lulus toilet training.

"Saya latih anak pada malam hari dan hingga dua tahun lebih ia belum terlatih juga. Belum lagi saat itu saya tengah mengandung anak kedua. Indra penciuman jadi sensitif dan suatu saat seorang ibu asal Eropa yang saya temui berhasil melatih anaknya. Hal tersebut membuat saya bersemangat untuk menuntaskan hal ini," tutur Samantha dikutip dari drpsychmom.

Menurut Samantha, beberapa metode yang menghabiskan banyak waktu dan energi yakni memberikan penghargaan, video potty, memiliki aplikasi toilet, dan membeli toilet khusus (menggunakan kursi toilet sebagai gantinya).

"Akhirnya saya menempuh cara alternatif. Saya mengajaknya ke dokter dan bilang kalau tujuannya ke dokter untuk melaporkan hasil toilet trainingnya," ujar Samantha.

Momen tersebut sukses mengubah bocah berusia 2 tahun 11 bulan yang tadinya memiliki minat toilet training 'nol' menjadi sering pergi ke toilet. Perkataan dari sang ibu tertancap di pikiran si kecil karena dia menganggap toilet training adalah sesuatu yang harus diselesaikan dan kemudian dilaporkan.

"Saya tidak menjamin apakah metode ini bisa diterapkan pada semua anak. Yang jelas, jangan mengatakan kepadanya sesuatu yang baik atau buruk akan terjadi jika dia tidak patuh. Jangan pernah menghukum atau mengancam anak-anak karena tidak pergi ke toilet," kata Samantha.

Bagaimanapun hasilnya jika kita belum berhasil melatih si kecil untuk pergi ke toilet, Samantha menyarankan untuk tetap santai dan ikuti kemauan mereka. Memang tiap ibu memiliki cara tersendiri untuk melatih anaknya toilet training ya, Bun.

Nah, dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo, Surabaya, memiliki tips agar toilet training bisa menyenangkan bagi anak nih. Yang pertama, coba belikan si kecil potty seat yang lucu sehingga anak tertarik dan bisa menjadikan potty seat itu sebagai mainan. Setelah itu, rajin ingatkan anak jika ia ingin BAB, maka beri tahu ayah, bunda, atau orang lain di rumah supaya anak bisa BAB di potty seatnya.

"Lalu konsisten terhadap aturan yang dibuat. Kalau tidak konsisten, anak akan bingung. Seperti pengalaman saya, saat anak saya terbiasa pup di potty seat tapi pernah saat sedang dalam perjalanan anak saya ingin pup, akhirnya saya suruh dia pup di dispo, besoknya ternyata dia pup lagi di dispo," kata dr Meta dikutip dari detikHealth.

Agar suasana di kamar mandi menyenangkan, orang tua bisa membeli wallpapaer atau stiker-stiker yang disenangi anak kemudian ditempel di kamar mandi. Nah, aturan lain yang dapat diterapkan adalah tidak ada diaper atau popok kain di siang hari. Sehingga, diaper atau popok kain hanya dipakai di malam hari.

Hal ini bertujuan supaya anak bisa merasakan sendiri betapa tidak nyaman rasanya jika mengompol, selain terasa lengket dan bau. Kemudian, setiap dua jam, ajak anak ke toilet. Ketika anak sudah bisa melakukan proses toilet training ini dengan baik, jangan lupa beri ia pujian.
(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda