Oklahoma -
Perjuangan agar anak lulus
toilet training memang nggak mudah ya, Bun. Seperti yang dialami seorang ayah bernama Kevin ini. Bunda dan Ayah juga mengalami hal serupa dengan Kevin?
Kevin mengakui sebagai seorang ayah, dia juga harus bisa menangani hal kecil yang tak diduga-duga agar
toilet training si kecil tak mulai lagi dari awal, Bun. Katanya, sewaktu putranya sedang
toilet training, stresnya luar biasa.
"Suatu hari saat belanja dan di mobil, putra saya ingin pipis. Saya lantas berpikir cepat gimana anak saya bisa tetap melakukan
potty training. Untung ada
potty portable di mobil. Walaupun jaraknya cukup jauh, tapi kami berusaha supaya anak saya tetap buang air di toilet. Saya merasa senang bisa melakukannya," ujar Kevin, dikutip dari
Fatherly.
"Saya tahu, penting untuk membentuk rutinitas pelatihan
toilet setelah Anda memulai dan kami telah membuat kemajuan besar," katanya.
 Ilustrasi toilet training/ Foto: Thinkstock |
Kevin bertekad harus bisa melakukannya. Soalnya, kalau dia gagal atau si kecil ngompol atau bukan di toilet, pasti
pottry training si kecil berantakan, Bun. Ya, meskipun Kevin juga harus bersabar pelan-pelan membersihkan
potty trainer si kecil.
"Menjadi seorang ayah terkadang bisa penuh dengan kemunduran dan kekecewaan kecil seperti ini. Ini momen kecil seperti mengisi ulang baterainya dan memberi tahu saya bahwa hei, saya baik-baik saja dalam hal ini," ujarnya.
Kunci sukses
toilet training itu memang perlu konsisten, biar anak nggak bingung. Seperti yang disampaikan dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Kata dr Meta, orang tua harus rajin mengingatkan anak, jika ingin BAB harus memberi tahu ayah bunda supaya bisa BAB di
potty seat-nya.
"Lalu konsisten terhadap aturan yang dibuat. Kalau tidak konsisten, anak akan bingung. Seperti pengalaman saya, saat anak saya terbiasa
pup di
potty seat tapi pernah saat sedang dalam perjalanan anak saya ingin
pup, akhirnya saya suruh dia
pup di dispo, besoknya ternyata dia
pup lagi di dispo," kata dr Meta.
(rdn/rdn)